Informan Utama 4 Profesi Nelayan

74

5.3.4 Informan Utama 4 Profesi Nelayan

Sebagai informan utama keempat dari penelitian ini ialah Budiman Wa ‘u. Menjadi seorang nelayan merupakan profesi yang dipilih oleh pria berumur lebih dari setegah abad ini. Sebelum menggantungkan perekonomian keluarganya dari hasil kekayaan laut, Budiman Wa ‘u mengaku bahwa ia dulunya adalah seorang peternak ayam. Namun dikarenakan kalah bersaing dengan peternak lain yang memiliki jumlah ternak ayam jauh lebih banyak ditambah modal yang lebih kuat dari dirinya, ia pun memutuskan ―banting setir‖ menjadi nelayan. Alih profesi menjadi nelayan sendiri merupakan ajakan dari temannya dari Desa Sondege Asi. Kelompok Usaha Bersama KUB Nelayan Batumandi adalah nama KUB Nelayan yang mewadahi kegiatan Budiman Wa ‘u dan teman-teman seprofesi mencari nafkah sehari-harinya. Sesuai pengakuannya, KUB Nelayan ini merupakan realiasai dari bantuan langsung program Pemerintah daerah Nias Selatan kepada seluruh para nelayan yang berada di Kabupaten Nias Selatan. Dimana setiap KUB Nelayan terdiri dari maksimal 20 orang masyarakat profesi nelayan, dan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Nias Selatan menganggarkan 100 juta rupiah setiap KUB. Kegiatan melaut dari Budiman dan KUB Nelayannya dimulai dari pukul 4 subuh kalau cuaca mendukung atau dimulai pukul 7 pagi jika cuaca sedang hujanmendung. Rutinitas ini mereka lakukan kecuali pada hari Minggu dan Jum ‘at setiap minggunya. Dikarenakan pada hari Jum ‘at anggota KUB yang beragama Islam menjalankan ibadah Salat, demikian pada hari Minggu anggota KUB beragama Kristen juga melaksanakan ibadah hari Sabat, ini adalah hasil kesepakatan bersama. Universitas Sumatera Utara 75 Lamanya mereka melaut tidak tergantung pada banyaknya ikan yang ditangkap. Melainkan mereka sudah bersepakat menentukan waktu sekitar pukul 3 sore, berapa pun hasil tangkapan ikan yang didapat mereka harus sudah kembali dan berkumpul di Tempat Pelelangan Ikan TPI KBU Nelayan Batumandi. Selain mereka menjualnya langsung di TPI KUB mereka yang berada tepat di pinggir jalan Desa Sondege Asi. Mereka juga menjualkannya ke para penggalas ikan yang kemudian akan menjualnya di pasar ikan di Kota Telukdalam. Untuk penghasilan yang bisa ia bawa pulang dari hasil melaut sekitar 70 ribu- 80 ribu rupiah per harinya. Ketika peneliti bertanya apakah dengan pendapatan 70 ribu-80 ribu per harinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda dan keluarga? Pria yang mempunyai seorang puteri tunggal ini mengatakan bahwa itu masih belum cukup menutupi biaya kehidupan sehari-hari keluarganya. Isterinya pun hanya seorang ibu rumah tangga tanpa penghasilan. Sehingga ketika peneliti bertanya mengenai apakah ia berkeinginan untuk memulai sebuah usahapekerjaan baru untuk menambah penghasilan? Budiman berujar ia dan isteri berkeinginan untuk membuka usaha warung makan, dimana sebagian hasil tangkapan ikannya bisa ia jadikan bahan masakan warungnya. Saat ini belum terealisasi dikarenakan ia masih menabung modalnya. Universitas Sumatera Utara 76 Sesuai hasil pemaparan dari kondisi sosial –ekonomi keempat informan utama, maka untuk memperjelas mengenai kondisi sosial –ekonomi keempat informan tersebut peneliti mencoba merumuskannya ke dalam sebuah tabel, sebagai berikut : No. Indikator Sosial – Ekonomi Informan 1 Ikaria Informan 2 Firmina Informan 3 Taguikhöu Informan 4 Budiman 1. Pendapatan Sumber, bertani karet dan daun ubi. Penghasilan, 130 ribu per minggu. Sumber, berdagang makanan. Penghasilan, 150 ribu per hari. Sumber, pengrajin dan tukang bangunan. Penghasilan, 170 ribu per hari. Sumber, nelayan. Penghasilan, 75 ribu per hari. 2. Perumahan Status, menumpang. Konstruksi, design rumah adat. Status, rumah warisan. Konstruksi, design rumah adat. Status, rumah sendiri. Konstruksi, seng, setengah – beton, semen. Status, rumah sendiri. Konstruksi, design rumah BRR. 3. Pendidikan Anak, 2 orang. Status, 1 SD. Anak, 5 orang. Status, 1 PT. Anak, 6 orang. Status, 1 SMP dan 2 SMA. Anak, 1 orang. Status, 1 SMA. 4. Kesehatan Belum terdaftar BPJS Kesehatan, tempat berobat perawat desa. Belum terdaftar BPJS Kesehatan, tempat berobat perawat desa. Belum terdaftar BPJS Kesehatan, tempat berobat perawat desa. Belum terdaftar BPJS Kesehatan, tempat berobat perawat desa. 5. Pangan Makanan pokok nasi, 2 sampai 3 kali sehari. Makanan pokok nasi, 2 sampai 3 kali sehari. Makanan pokok nasi, 2 sampai 3 kali sehari. Makanan pokok nasi, 2 sampai 3 kali sehari. 6. Sandang Seperlunya. Seperlunya. Seperlunya. Seperlunya. Tabel 5.1 Kondisi Sosial – Ekonomi Keempat Informan Utama. Universitas Sumatera Utara 77

5.3.5 Kondisi Sosial –Ekonomi Masyarakat Desa Bawamatalu’o Berdasarkan