33
http:www.academia.edu8222267MODEL_PENGUKURAN_DAN_INDIK ATOR_KEMISKINAN, diakses 20 Maret 2015 pukul 22:30 WIB
2.2.3. Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan : 1.
Penyebab individual, atau
patologis
, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan
keluarga. 3.
Penyebab sub-budaya
subcultural
, yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.
4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,
termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. 5.
Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Kemiskinan tidak hanya menyangkut tentang pendapatan tetapi juga menyangkut tentang aspek kehidupan lainnya. Kemiskinan di berbagai hal ini disebut
dengan kemiskinan
plural
. https:id.wikipedia.orgwikiKemiskinan, diakses 24 Maret 2015 pukul 01:20
Universitas Sumatera Utara
34
Todaro 2006 memperlihatkan jalinan antara kemiskinan dan keterbelakangan dengan beberapa aspek ekonomi dan aspek non
–ekonomi. Tiga komponen utama sebagai penyebab keterbelakangan dan kemiskinan masyarakat, faktor tersebut
adalah rendahnya taraf hidup, rendahnya rasa percaya diri dan terbebas kebebasan ketiga aspek tersebut memiliki hubungan timbal balik. Rendahnya taraf hidup
disebabkan oleh rendahnya tingkat pendapatan, rendahnya pendapatan disebabkan oleh rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja, rendahnya produktivitas tenaga
kerja disebabkan oleh tingginya pertumbuhan tenaga kerja, tingginya angka pengangguran dan rendahnya investasi
perkapita
. Untuk kasus Indonesia diperkirakan ada empat faktor penyebab kemiskinan. Faktor
tersebut adalah rendahnya taraf pendidikan, rendahnya taraf kesehatan, terbatasnya lapangan kerja dan kondisi keterisolasian. https:id.wikipedia.orgwikiKemiskinan,
diakses 24 Maret 2015 pukul 01:20 Asnawi 1994 menyatakan suatu keluarga menjadi miskin disebabkan oleh
tiga faktor, yaitu faktor sumber daya manusia, faktor sumber daya alam, faktor teknologi. Sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan, dependensi
ratio, nilai sikap, partisipasi, keterampilan pekerjaan, dan semuanya itu tergantung kepada sosial budaya masyarakat itu sendiri, kalau sosial budaya masyarakatnya
masih terbelakang maka rendahlah mutu sumber daya manusianya. Sebaliknya kalau sosial budaya modern sesuai dengan tuntutan pembangunan maka tinggilah mutu
sumber daya manusia tersebut.
Universitas Sumatera Utara
35
2.3 Teori Kesejahteraan Sosial