39 a.
Kesejahteraan sosial sebagai suatu keadaan kondisi. b.
Kesejahteraan sosial sebagai suatu kegiatan. c.
Kesejahteraan sosial sebagai suatu gerakan Secara umum pengertian kesejahteraan sosial adalah suatu keadaan,
kegiatan dan gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan standar dan taraf hidup, memecahkan masalah sosial, memperkuat struktur sosial masyarakat, memenuhi
kebutuhan dasar dan menjaga ketentraman masyarakat, serta untuk memungkinkan setiap warganegara mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan
jasmani, rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi dirinya, keluarga dan masyarakat.
Tujuan kesejahteraan sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan sosial, keuangan, kesehatan, dan rekreasi semua individu dalam masyarakat.
Kesejahteraan sosial berupaya meningkatkan keberfungsian semua kelompok usia, tanpa memandang status sosial setiap individu. Hal ini juga dapat diukur dai
ukuran-ukuran seerti tingkat kehidupan
levels of living
, pemenuhan kebutuhan pokok
basic needs fulfillment,
kualitas hidup
quality of life
, dan pembangunan manusia
human development.
2.6. Kerangka Pemikiran
Era yang serba teknologi ini internet sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Pada awalnya internet hanya digunakan pada kantor-kantor,
kemudian memasuki lingkungan sekolah. Jumlah pengguna internet yang besar dan semakin berkembang telah mewujudkan budaya internet. Perkembangan
internet juga mempengaruhi prilaku dan kebiasaan manusia. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, baik orang-orang yang berpendidikan maupun yang tidak
Universitas Sumatera Utara
40 pernah menempuh jenjang pendidikan sudah mampu menggunakan internet, tanpa
adanya larangan maupun filter untuk menggunakanndnya. Warung internet adalah satu jenis wirausaha yang menyediakan jasa
internet kepada khalayak ramai. Warung internet ini dapat dipergunakan oleh siapapun, baik dari kalangan mahasiswa, pelajar, profesional maupun orang lain
yang ingin mengakses dunia maya. Warnet didirikan sebagai penyedia jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi.
Bagi pelajar dan mahasiswa warung internet digunakan untuk mengerjakan tugas, melakukan riset, skripsi maupun untuk hiburan seperti game.
Namun warung internet dapat disalah gunakan dan memberikan dampak negatif seperti tempat mesum pasangan, tempat pelajar cabut sekolah, mengakses
pornografi, perjudian dan menjadi tempat
gamers
menghabiskan harinya untuk bermain game
online.
Menghadapi perilaku negatif yang ditimbulkan para pengguna internet maka pemerintah daerah mengeluarkan Peraturan Walikota Nomor 28 Tahun
2011 tentang Perizinan Usaha Warung Internet. Kurang lebih 4 tahun kebijakan ini ditetapkan namun masih banyak ditemui prilaku menyimpang para pengguna
jasa Warung Internet. Hal ini tentunya patut untuk diteliti bagaimana pelaksanaan pelaksanaan peraturan tersebut.
Kerangka berfikir ini diadopsi dari model van Meter dan van Horn. Dimana van Meter dan van Horn menawarkan suatu model dengan enam variabel
yang membentuk kaitan
linkage
antara kebijakan dan kinerja
performance
. Model ini seperti diungkapkan oleh van Meter dan van Horn, tidak hanya
Universitas Sumatera Utara
41 menentukan hubungan-hubungan antara variabel-variabel bebas dan variabel
terikat mengenai kepentingan-kepentingan, tetapi juga menjelaskan hubungan- hubungan antara variabel-variabel bebas.
Bagan Alur Pikir
Implementasi Peraturan Walikota Medan No. 28 Tahun 2011 Tentang
Periznan Usaha Warnet
Proses Implementasi Dinilai dengan Model Van Meter dan Van Horn
Proses Implementasi Kebijakan Berjalan dengan Baik
Proses Implementasi Kebijakan Tidak Berjalan dengan Baik
Mengetahui Kendala-Kendala dalam Proses Implementasi Kebijakan
Universitas Sumatera Utara
42
2.7. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional