42
2.7. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional
2.7.1.
Defenisi Konsep
Konsep merupakan istilah khusus yang digunakan para ahli dalam upaya menggambarkan secara cermat fenomena sosial yang dikaji, untuk menghindari
salah pengertian atas makna konsep-konsep yang dijadikan objek penelitian. Dimana dalam hal ini peneliti berupaya menggiring para pembaca hasil penelitian
itu untuk memaknai konsep itu sesuai dengan yang diinginkan dan dimaksudkan oleh peneliti. Jadi defenisi konsep adalah pengertian yang terbatasdari suatu
konsep yang dianut dalam suatu penelitian Siagian, 2011:136-138. Memahami pengertian mengenai konsep yang akan digunakan, maka
peneliti membatasi konsep dalam penelitian yaitu : Impelementasi Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warnet Tinjauan
Kebijakan Sosial untuk Mencegah dan Mengatasi Perilaku Menyimpang Pengguna Warnet adalah pelaksanaan keputusan mengenai peraturan-peraturan
yang mendasar, yang telah dipahami dan diperoleh berdasarkan keputusan bersama, untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang pengguna jasa
warnet.
2.7.2.
Defenisi Operasional
Defenisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman konsep-konsep, baik berupa obyek, peristiwa, maupun fenomena yang diteliti,
maka perumusan defenisi operasional ditujukkan dalam upaya transformasi konsep kedunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat di observasi
Siagian, 2011:141. Adapun yang menjadi defensi operasional ataupun indikator dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
43 Implementasi Peraturan Walikota Medan No.28 Tahun 2011 Tentang Perizinan
Usaha Warnet Indikator
Sub Indikator Standar dan sasaran
kebijakan Menilai tujuan-tujuan peraturan yang telah dicapai.
Sumber daya kebijakan Menilai sumber-sumber yang mempengaruhi
keberhasilan implementasi kebijakan baik sumber daya manusia maupun sumber dana.
Komunikasi antar oraganisasi dan
penguatan aktivitas Menilai komunikasi, kerjasama dan koordinasi
kegiatan yang dilakukakan dengan perangkat- perangkat pemerintah terkait Dinas
Kominfo,Satpol PP, Pengusaha Warnet, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu.
Karakteristik agen pelaksana
Menilai struktur birokrasi,
Standard Operating Procedure
SOP, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang
semuanya akan mempengaruhi implementasi. Kondisi-kondisi
ekonomi, sosial dan politik
Menilai dukungan dari elit politik, opini masyarakat, dan reaksi kelompok-kelompok
kepentingan yang berhubungan dengan proses implementasi.
Disposisi Implementor Kecenderungan
Pelaksana Menilai kognisi, respon, dan integritas pelaksana
kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian