49
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1. Profil Kota Medan
4.1.1 Sejarah Umum Kota Medan
Kota Medan didirikan oleh guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun
1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan dinyatakan sebagai tempat kediaman Sultan Deli
Pada tahun 1883, Medan telah menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1863 mulai membuka kebun
Tembakau yang sempat menjadi primadona taanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga medan menjadi kota pusat pemerintahan dan
perekonomian di Sumatera Utara. Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi
Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor
140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan
dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari
keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara
50 kotakabupaten lainya Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan
jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30
– 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Meda cenderung miring ke utara dan b erada pada ketinggian 2,5 -
37,5 meter di atas pe mukaan laut.
4.1.2. Kota Medan Secara Geografis
Secara umum ada 4 faktor yang mempengaruhi kinerja utama pembangunan kota yaitu:
1. Faktor geografis 2. Faktor demografis
3. Faktor kultural 4. Faktor sosial ekonomi
Keempat faktor ini biasanya saling terkait satu sama lain yang mempengaruhi daya guna dan hasil guna dalam pembangunan kota termasuk
pilihan pilihan dan penanaman modal Investasi. Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa
kali perkembangan pada tahun 1951 Walikota medan mengeluarkan maklumat No.21 pada tanggal 29 September 1951 yang menetapkan luas kota Medan sekitar
5.130 Ha,yang meliputi 4 kecamatan dengan 59 kelurahan. Maklumat walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya keputusan
dari Gubernur sumatera utara yang pada saat itu dikepalai oleh Rajainal siregar No.66IIIPSU tanggal 21 September 1951 agar wilayah Kota medan diperluas
Universitas Sumatera Utara
51 menjadi tiga kali lipat, melaui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22
Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan
luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam 50Negeri Nomor 1402271PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan
pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.222772.K1996
tanggal 30 September 1996 tentang 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun
1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21
Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis
dan sosial ekonomis. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari
keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian dibandingkan dengan kotakabupaten lainya Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan
jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30
– 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Meda cenderung miring ke utara dan b erada pada ketinggian 2,5 -
37,5 meter di atas permukaan laut.
Universitas Sumatera Utara
52 Gambar : 1. Peta Provinsi Sumatera Utara
Secara admnistratif, wilayah Kota Medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah barat, sebelah
selatan, dan timur, sepanjang wilayah utaranya berbatasan dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten
Deli Serdang merup kan salah satu daerah yang kaya dengan su mber daya alam SDA. Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara
geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah ya ng kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli
Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan
kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan
Universitas Sumatera Utara
53 barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor.
Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini
dan selain itu untuk mencegah banjir yang terus melanda beberapa wilayah Medan, pemerintah telah membuat sebuah proyek kanal besar yang lebih dikenal
dengan nama Medan Kanal Timur.
4.1.3. Kota Medan Secara Demografis