53 barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor.
Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini
dan selain itu untuk mencegah banjir yang terus melanda beberapa wilayah Medan, pemerintah telah membuat sebuah proyek kanal besar yang lebih dikenal
dengan nama Medan Kanal Timur.
4.1.3. Kota Medan Secara Demografis
Berdasarkan data kependudukan Tahun 2012 penduduk Medan saat ini diperkirakan telah mencapai 2.121053 jiwa, dengan jumlah penduduk wanita lebih
besar dari pria. Sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 566.611 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Dengan demikian Medan
merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang memiliki potensi kepadatan penduduk yang sangat besar.
Penduduk kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman plural adapt istiadat. Adapun berbagai
etnis mayoritas yang berada di kota Medan adalah : 1. Suku Jawa
2. Suku Tiongha 3. Suku Minangkabau
4. Suku Aceh 5. Suku Batak
Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, kota Medan pada saat ini juga sedang
mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses
Universitas Sumatera Utara
54 pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi
menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah
perubahan pola fakir masyarakat dan perubahan social ekonominya, di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi
tingkat kematian
.
Dalam kependudukan dikenal dengan istilah transisi penduduk. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat
kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor,
antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi.
Penurunan tingkat kematian disebabkan karena membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan
penduduk sudah mulai menurun. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian
sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah kecuali komponen kependudukan lainnya umumnya
menggambarkan berbagai berbagai dinamika social yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran
fertilitas
dan tingkat kematian
mortalitas
, meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik
commuters
, mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan.
Universitas Sumatera Utara
55
4.1.4 Kota Medan Secara Kultural