Adapun variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap ibu tentang penyakit pneumonia pada balita, sedangkan tindakan ibu tidak
diambil sebagai variabel yang akan diukur karena tindakan seseorang ibu tidak dapat diukur dalam waktu relatif singkat.
2.3. Metode Ceramah
Metode ceramah, merupakan metode pertemuan yang paling sederhana dan paling sering diselenggarakan untuk menggugah kesadaran dan minat sasaran
penyuluhan. Metode ini penyuluh lebih banyak memegang peran untuk menyampaikan dan menjelaskan materi penyuluhannya dengan sedikit memberikan
kesempatan kepada sasaran untuk menyampaikan tanggapannya Mardikanto, 1993. Metode ceramah merupakan salah satu metode yang baik untuk kelompok
besar. Kelompok besar di sini maksudnya adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode ini baik untuk sasaran pendidikan tinggi maupun rendah
Notoatmodjo, 2003. Pengaruh besarnya jumlah sasaran, dalam metode ini seringkali digunakan
alat bantu yang berupa matri tertulis dan atau gambar terproyeksi untuk menarik perhatian dan memperjelas materi yang disampaikan. Waktu penyelenggaraan
ceramah juga harus dibatasi, maksimum 1-2 jam Mardikanto, 1993. Beberapa keuntungan menggunakan metode ceramah adalah murah dari segi
biaya, mudah mengulang kembali jika ada materi yang kurang jelas ditangkap peserta dari pada proses membaca sendiri Lunandi, 1993. Selain keuntungan ada juga
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
kelemahan menggunakan metode ceramah, salah satunya adalah pesan yang terinci mudah dilupakan setelah beberapa lama Notoatmodjo at al, 1993.
Kelekatan ingatan dari bahan yang disampaikan dipengaruhi juga oleh metode dalam penyampaian informasi tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Socony
di Amerika dalam Lunandi 1993 yang dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Metode Penyampaian Informasi dan Kelekatan Ingatan
Metode Pemberian 3 Jam Kemudian
3 Hari Kemudian Menceritakan 70
10 Mempertunjukkan 72
20 Mempertunjukkan dan
Menceritakan 85 65
Sumber : Socony dalam Lunandi, 1993
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat juga dilihat bahwa ada perbedaan kelekatan ingatan dari dua pengukuran yang dilakukan yaitu 3 jam kemudian dan 3 hari
kemudian. Untuk itu dalam penelitian ini juga dilakukan dua kali pengukuran pengetahuan dan sikap responden setelah penyuluhan yaitu segera setelah penyuluhan
dan seminggu sesudah penyuluhan kesehatan menggunakan metode ceramah dengan dan tanpa disertai pemutaran VCD tentang penyakit pneumonia pada balita dengan
tujuan untuk mengetahui perbedaan kelekatan ingatan masing-masing perlakuan. Alasan dilakukan pengukuran postes 1 yaitu segera setelah penyuluhan adalah bahwa
responden masih segar ingatannya terhadap materi yang disampaikan dan dapat diasumsikan adanya perubahan pengetahuan dan sikap adalah akibat intervensi yang
dilakukan, sedangkan alasan dilakukan pengukuran postes 2 yaitu seminggu sesudah penyuluhan adalah dengan pertimbangan memperkecil kemungkinan responden tidak
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
berada ditempat atau bepergian bila waktu postes 2 terlalu lama dan juga pada penelitian ini postes 2 dilakukan bersamaan dengan jadwal kegiatan posyandu yang
bertepatan seminggu sesudah penyuluhan.
2.4. Video Compact Disk VCD