yang bermakna antara kedua kelompok, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengelompokan responden tidak membedakan tingkat pengetahuan dan sikap, atau
dapat juga disebutkan bahwa sebelum perlakuan antara kedua kelompok penelitian mempunyai pengetahuan dan sikap yang hampir setara tentang penyakit pneumonia
pada balita. Hal ini berarti bahwa persyaratan untuk melakukan penelitian eksperimen sudah terpenuhi, karena kondisi awal responden sebanding, sesuai dengan pendapat
Murti 2003, bahwa sebelum melakukan penelitian eksperimental, kondisi kelompok perlakuan harus mempunyai kemampuan yang sebanding untuk menghindari bias,
kecuali perlakuan yang diberikan.
5.2. Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
5.2.1. Pengetahuan
Penyuluhan kesehatan untuk kelompok eksperimen I adalah memberikan ceramah dengan media pendukung VCD, sedangkan pada kelompok eksperimen II
diberikan ceramah tanpa dukungan media VCD. Berdasarkan hasil pengukuran pengetahuan responden sebelum penyuluhan dan segera setelah penyuluhan
kesehatan baik pada kelompok ceramah dengan VCD maupun pada kelompok ceramah tanpa VCD dalam penelitian ini menunjukkan ada perubahan pengetahuan.
Bila dideskripsikan secara persentatif maka perubahan tersebut sebagai berikut : sebelum penyuluhan pada kelompok ceramah tanpa VCD Tabel 9 semua responden
100 termasuk dalam kategori berpengetahuan kurang, tetapi segera setelah penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan menjadi berpengetahuan baik menjadi
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
66,7, sedangkan berpengetahuan kurang menjadi 33,3. Berdasarkan analisis statistik pengetahuan responden pada kelompok ini terjadi peningkatan pengetahuan
sebelum dan segera setelah penyuluhan dengan besaran selisih mean difference sebesar -2,909.
Perubahan pengetahuan juga terdapat pada kelompok ceramah dengan VCD Tabel 11 sebagai berikut: sebelum penyuluhan pada kelompok ini semua responden
100 juga termasuk dalam kategori berpengetahuan kurang, tetapi segera setelah penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan menjadi berpengetahuan baik sebesar
90,9, sedangkan berpengetahuan kurang menjadi 9,1. Berdasarkan analisis statistik pengetahuan responden pada kelompok ini terjadi peningkatan pengetahuan
sebelum dan segera setelah penyuluhan dengan besaran selisih mean difference sebesar -6,121. Peningkatan pengetahuan baik pada kelompok ceramah tanpa VCD
maupun pada kelompok ceramah dengan VCD memiliki perbedaan bermakna secara statistik dengan uji Paired-Samples T Test p=0,000 p0,05.
Hasil pengukuran pengetahuan responden sebelum penyuluhan dan seminggu sesudah penyuluhan kesehatan baik pada kelompok ceramah dengan VCD maupun
pada kelompok ceramah tanpa VCD dalam penelitian ini juga menunjukkan ada perubahan pengetahuan. Bila dideskripsikan secara persentatif maka perubahan
tersebut sebagai berikut : sebelum penyuluhan pada kelompok ceramah tanpa VCD Tabel 9 semua responden 100 termasuk dalam kategori berpengetahuan kurang,
tetapi seminggu sesudah penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan menjadi
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
berpengetahuan baik menjadi 48,5, sedangkan berpengetahuan kurang menjadi 51,5. Bila dibandingkan perubahan pengetahuan responden seminggu sesudah
penyuluhan dengan pengetahuan responden segera setelah penyuluhan, terdapat penurunan sebesar 18,2. Berdasarkan analisis statistik, pengetahuan responden pada
kelompok ini terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan seminggu sesudah penyuluhan dengan besaran selisih mean difference sebesar -2,212.
Perubahan pengetahuan juga terdapat pada kelompok ceramah dengan VCD Tabel 11 sebagai berikut: sebelum penyuluhan pada kelompok ini semua responden
100 juga termasuk dalam kategori berpengetahuan kurang, tetapi seminggu sesudah penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan menjadi berpengetahuan baik
sebesar 87,9, sedangkan berpengetahuan kurang menjadi 12,1. Bila dibandingkan perubahan pengetahuan responden seminggu sesudah penyuluhan dengan
pengetahuan responden segera setelah penyuluhan, terdapat penurunan sebesar 3,0. Berdasarkan analisis statistik pengetahuan responden pada kelompok ini terjadi
peningkatan pengetahuan sebelum dan seminggu sesudah penyuluhan dengan besaran selisih mean difference sebesar -6,030. Peningkatan pengetahuan baik pada
kelompok ceramah tanpa VCD maupun pada kelompok ceramah dengan VCD memiliki perbedaan bermakna secara statistik dengan uji Paired-Samples T Test
p=0,000 p0,05.
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
Perbandingan hasil pengukuran pengetahuan responden segera setelah penyuluhan kesehatan dengan pengetahuan seminggu sesudah penyuluhan pada
kelompok ceramah dengan VCD, menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik. Berarti pengetahuan responden tidak mengalami perubahan maupun
penurunan nilai pengetahuan bermakna secara statistik walaupun penyuluhan kesehatan sudah berlalu satu minggu yang lalu pada kelompok ceramah dengan VCD.
Berbeda dengan pengetahuan pada kelompok ceramah tanpa VCD, berdasarkan hasil pengukuran pengetahuan responden segera setelah penyuluhan dibandingkan dengan
pengetahuan seminggu sesudah penyuluhan pada kelompok ceramah tanpa VCD, menunjukkan ada perbedaan yang bermakna secara statistik. Berarti pengetahuan
responden mengalami perubahan menurun bermakna secara statistik sesudah penyuluhan kesehatan berlalu satu minggu yang lalu pada kelompok ceramah
tanpa VCD. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa perlakuan yang
berbeda dapat meningkatkan pengetahuan responden dengan level yang berbeda pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyana 2005, bahwa tingkat keberhasilan
penyampaian makna dari suatu pesan sangat dipengaruhi oleh metode yang tepat dan kemasan yang menarik dalam penyampaian pesan tersebut. Asumsi peneliti bahwa
secara umum peningkatan pengetahuan responden kelompok ceramah dengan VCD dan kelompok ceramah tanpa VCD dipengaruhi proses belajar. Namun media yang
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
digunakan juga memberi efek yang berbeda bagi responden sesuai dengan pengalaman, sehingga mereka lebih mudah memahami.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Kayanaya 2001, menyatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan VCD tentang
GAKI lebih meningkatkan pengetahuan ibu dalam penggunaan garam beriodium di
rumah tangga. Selain itu hasil penelitian Sriyono 1999, juga mengemukakan bahwa
promosi kesehatan dengan ceramah menggunakan audio-visual VCD lebih meningkatkan pengetahuan kader posyandu dalam menemukan penderita TB Paru.
5.2.2. Sikap Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit pneumonia pada
balita melalui ceramah disertai pemutaran VCD untuk kelompok eksperimen I dan ceramah tanpa pemutaran VCD untuk kelompok eksperimen II, diperoleh perubahan
nilai sikap untuk kedua kelompok. Bila dideskripsikan secara persentatif maka perubahan tersebut sebagai berikut : sebelum penyuluhan pada kelompok ceramah
tanpa VCD Tabel 10 responden bersikap positif 15,2, bersikap negatif 84,8 tetapi segera setelah penyuluhan terjadi peningkatan menjadi bersikap positif sebesar
63,6, sedangkan bersikap negatif menjadi 36,4. Berdasarkan analisis statistik pengetahuan responden pada kelompok ini terjadi peningkatan sikap sebelum dan
segera setelah penyuluhan dengan besaran selisih mean difference sebesar -2,030. Perubahan sikap juga terdapat pada kelompok ceramah dengan VCD
Tabel 12 sebagai berikut: sebelum penyuluhan pada kelompok ini responden
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
bersikap positif juga sebesar 15,2, bersikap kurang 84,8 tetapi segera setelah penyuluhan terjadi peningkatan menjadi bersikap positf sebesar 87,9, sedangkan
bersikap negatif menjadi 12,1. Berdasarkan analisis statistik sikap responden pada kelompok ini terjadi peningkatan sikap sebelum dan segera setelah penyuluhan
dengan besaran selisih mean difference sebesar -4,455. Peningkatan sikap baik pada kelompok ceramah tanpa VCD maupun pada kelompok ceramah dengan VCD
memiliki perbedaan bermakna secara statistik dengan uji Paired-Samples T Test p=0,000 p0,05.
Hasil pengukuran sikap responden sebelum penyuluhan dan seminggu sesudah penyuluhan kesehatan baik pada kelompok ceramah dengan VCD maupun
pada kelompok ceramah tanpa VCD dalam penelitian ini juga menunjukkan ada perubahan sikap. Bila dideskripsikan secara persentatif maka perubahan tersebut
sebagai berikut : sebelum penyuluhan pada kelompok ceramah tanpa VCD Tabel 10 responden bersikap positif 15,2, bersikap negatif 84,8 tetapi seminggu sesudah
penyuluhan terjadi peningkatan menjadi bersikap positif sebesar 48,5, sedangkan bersikap negatif menjadi 51,5. Bila dibandingkan perubahan sikap responden
seminggu sesudah penyuluhan dengan sikap responden segera setelah penyuluhan, terdapat penurunan sebesar 15,1. Berdasarkan analisis statistik, sikap responden
pada kelompok ini terjadi peningkatan sikap sebelum dan seminggu sesudah penyuluhan dengan besaran selisih mean difference sebesar -1,394.
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
Perubahan sikap juga terdapat pada kelompok ceramah dengan VCD Tabel 12 sebagai berikut: sebelum penyuluhan pada kelompok ini responden
bersikap positif juga sebesar 15,2, bersikap kurang 84,8 tetapi seminggu sesudah penyuluhan terjadi peningkatan menjadi bersikap positf sebesar 84,8, sedangkan
bersikap negatif menjadi 15,2. Bila dibandingkan perubahan sikap responden seminggu sesudah penyuluhan dengan sikap responden segera setelah penyuluhan,
terdapat penurunan sebesar 3,1. Berdasarkan analisis statistik sikap responden pada kelompok ini terjadi peningkatan sikap sebelum dan seminggu sesudah penyuluhan
dengan besaran selisih mean difference sebesar -4,424. Peningkatan sikap baik pada kelompok ceramah tanpa VCD maupun pada kelompok ceramah dengan VCD
memiliki perbedaan bermakna secara statistik dengan uji Paired-Samples T Test p=0,000 p0,05.
Perbandingan hasil pengukuran sikap responden segera setelah penyuluhan kesehatan dibandingkan dengan sikap seminggu sesudah penyuluhan pada kelompok
ceramah dengan VCD, menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik. Berarti sikap responden tidak mengalami perubahan secara statistik
walaupun penyuluhan kesehatan sudah berlalu satu minggu pada kelompok ceramah dengan VCD. Berbeda dengan sikap pada kelompok ceramah tanpa VCD,
berdasarkan hasil pengukuran sikap responden sesudah beberapa jam diberi penyuluhan dibandingkan dengan sikap sesudah seminggu penyuluhan pada
kelompok ceramah tanpa VCD, menunjukkan ada perbedaan yang bermakna secara
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
statistik. Berarti sikap responden mengalami perubahan menurun secara statistik sesudah penyuluhan kesehatan berlalu satu minggu pada kelompok ceramah tanpa
VCD. Berdasarkan hasil penelitian ini, asumsi peneliti bahwa meningkatnya sikap
responden tentang penyakit pneumonia balita pada kedua kelompok adalah juga dipengaruhi proses penyuluhan kesehatan melalui ceramah disertai pemutaran VCD
dan ceramah tanpa pemutaran VCD. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar 2003 yang menyatakan bahwa pelatihan atau pendidikanpenyuluhan dapat meningkatkan
nilai sikap. Melalui penyuluhan juga akan terjadi komunikasi, baik antara fasilitator dengan peserta, maupun antara peserta dengan peserta.
Peningkatan sikap kemungkinan juga karena terjadinya peningkatan pengetahuan pada kelompok masing-masing perlakuan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Simon-Morton Greene 1995 yang menyatakan bahwa pengetahuan akan merangsang terjadinya perubahan sikap, bahkan tindakan seseorang. Menurut
Notoatmodjo 2005, bahwa dalam menentukan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sriyono 1999, mengemukakan bahwa promosi kesehatan dengan ceramah menggunakan audio-visual VCD lebih
meningkatkan sikap kader posyandu dalam menemukan penderita TB Paru. Penelitian Kayanaya 2001, menyatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
metode ceramah dan VCD tentang GAKI lebih meningkatkan sikap ibu dalam penggunaan garam beriodium di rumah tangga.
5.3. Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Antara Kelompok Ceramah dengan VCD dan Kelompok Ceramah Tanpa VCD Sesudah Penyuluhan Kesehatan
5.3.1. Pengetahuan
Berdasarkan analisa statistik dengan uji Independent-Samples T Test terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok eksperimen I dengan perlakuan ceramah
disertai pemutaran VCD dengan kelompok eksperimen II dengan perlakuan ceramah tanpa VCD dalam meningkatkan pengetahuan responden tentang penyakit pneumonia
pada balita sesudah penyuluhan kesehatan. Perbedaan tersebut terlihat dari rerata nilai pengetahuan responden baik sesudah beberapa jam selesai penyuluhan maupun
sesudah seminggu penyuluhan pada kedua kelompok perlakuan. Rerata nilai pengetahuan pada kelompok ceramah dengan VCD sesudah
beberapa jam selesai penyuluhan diperoleh 13,36 sedangkan pada kelompok ceramah tanpa VCD diperoleh 10,24. Hal ini menunjukkan bahwa rerata nilai pengetahuan
responden sesudah beberapa jam selesai penyuluhan kesehatan menunjukkan terjadi peningkatan rerata pengetahuan pada kelompok ceramah dengan VCD lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok ceramah tanpa VCD. Hasil uji statistik Independent- Samples T Test menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok,
dimana p=0,000 p0,05. Hasil pengukuran pengetahuan sesudah seminggu penyuluhan, menunjukkan rerata nilai pengetahuan pada kelompok ceramah dengan
VCD 13,27 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ceramah tanpa VCD 9,55.
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
Hasil uji statistik Independent-Samples T Test juga menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok, dimana p=0,000 p0,05.
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dibantu media VCD ternyata lebih meningkatkan
pengetahuan responden tentang penyakit pneumonia pada balita dibandingkan dengan kelompok yang hanya mendapatkan penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah
saja tanpa dibantu media VCD. Penggunaan media audio-visual VCD mempunyai suatu dampak yang menarik pada orang-orang sasaran, dapat meningkatkan
pengetahuan, mempengaruhi pendapat umum, memperkenalkan jalan hidup baru dalam bidang kesehatan, mencakup wilayah perkotaan dan masyarakat pedesaan
sekalipun. Mengenai kelekatan ingatan dari bahan yang disampaikan, berdasarkan hasil
penelitian Socony di Amerika dalam Lunandi 1993, menunjukkan bahwa dalam pemberian informasi dengan metode mempertunjukkan dan menceritakan merupakan
hasil yang terbaik dengan hasil : 3 jam kemudian setelah pemberian informasi diperoleh kelekatan ingatan sebesar 85, dan 3 hari kemudian diperoleh kelekatan
ingatan sebesar 65. Berarti dalam suatu ceramah diharapkan pemberi informasi tidak hanya berbicara saja tetapi juga dapat menunjukkan sesuatu yang dapat dilihat
oleh penerima informasi. Hal ini menunjukkan bahwa metode ceramah kurang efektif bila tidak ditunjang dengan alat bantu audio visual aids AVA seperti papan tulis,
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
overhead proyektor, media visual brosur, leaflet dan media audiovisual VCD, sehingga kelekatan ingatan 65 setelah 3 hari dapat tetap terjaga.
Pengetahuan yang ada pada seseorang diterima melalui indera. Menurut penelitian para ahli, indera yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam
otak adalah mata. Kurang lebih 75 sampai 87 dari pengetahuan manusia diperolehdisalurkan melalui mata, sedangkan 13 sampai 25 lainnya tersalur
melalui indera yang lain. Dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi atau bahan pendidikan
Notoatmodjo, 2003. Teori ini juga didukung oleh De Porter 2000 yang mengungkapkan bahwa manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 50 dari apa
yang didengar dan dilihat audio visual, sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30, dari yang didengarnya hanya 20, dan dari yang dibaca hanya 10. Kaitan dengan
hasil penelitian ini adalah bahwa penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah disertai dengan pemutaran VCD dapat lebih meningkatkan pengetahuan yang positif
ke arah yang lebih baik terhadap penurunan kasus pneumonia pada balita. Hasil penelitian ini mendukung beberapa penelitian terdahulu seperti
penelitian Kayanaya 2001, menyatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan VCD tentang GAKI lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap
ibu dalam penggunaan garam beriodium di rumah tangga. Penelitian Sriyono 1999, mengemukakan bahwa promosi kesehatan dengan ceramah menggunakan audio-
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
visual VCD lebih meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader posyandu dalam menemukan penderita TB Paru.
5.3.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat,
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup Notoatmojo, 2003.
Berdasarkan analisa statistik dengan uji Independent-Samples T Test terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok ceramah disertai pemutaran VCD dengan
kelompok ceramah tanpa VCD dalam meningkatkan sikap responden tentang penyakit pneumonia pada balita. Perbedaan tersebut terlihat dari rerata nilai sikap
responden baik sesudah beberapa jam selesai penyuluhan maupun sesudah seminggu penyuluhan pada kedua kelompok perlakuan.
Rerata nilai sikap pada kelompok ceramah dengan VCD sesudah beberapa jam selesai penyuluhan diperoleh 11,73 sedangkan pada kelompok ceramah tanpa VCD
diperoleh 9,42. Hal ini menunjukkan bahwa rerata nilai sikap responden sesudah beberapa jam selesai penyuluhan kesehatan pada kelompok ceramah dengan VCD
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ceramah tanpa VCD dengan besaran selisih mean difference sebesar -2,303. Hasil uji statistik Independent-Samples T
Test menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok, dimana p=0,000 p0,05. Hasil pengukuran sikap sesudah seminggu penyuluhan, menunjukkan
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
rerata nilai sikap pada kelompok ceramah dengan VCD 11,18 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ceramah tanpa VCD 8,79. Hasil uji statistik
Independent-Samples T Test juga menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok, dimana p=0,000 p0,05.
Berdasarkan analisis statistik dengan uji Independent-Samples T Test dari rata-rata nilai pengetahuan, baik sesudah beberapa jam selesai penyuluhan maupun
sesudah seminggu penyuluhan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok ceramah dengan VCD dan kelompok ceramah tanpa
VCD dalam meningkatkan pengetahuan tentang penyakit pneumonia pada balita. Berdasarkan teori dapat diketahui bahwa pengetahuan adalah stimulus bagi
perubahan sikap. Meningkatnya pengetahuan responden tentang penyakit pneumonia pada balita merupakan pengaruh terhadap efektivitas metode pendidikan yaitu
melalui metode ceramah dengan VCD dan metode ceramah tanpa VCD. Hal ini juga berpengaruh pada peningkatan sikap pada kedua kelompok perlakuan pada penelitian
ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Syah 2002 dalam psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, mengemukakan bahwa salah satu hasil atau dampak positif dari
proses belajar adalah terjadinya perubahan ranah afektif. Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyuluhan
kesehatan dengan metode ceramah dibantu media VCD ternyata lebih meningkatkan sikap responden tentang penyakit pneumonia pada balita dibandingkan dengan
kelompok yang hanya mendapatkan penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah
Ahnela Sitepu: Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, 2008. USU e-Repository © 2008
saja tanpa dibantu media VCD. Berdasarkan buku Pedoman Teknis Penyuluhan Sanitasi Perdesaan Depkes RI 1999 dikemukakan bahwa metode yang baik untuk
merubah sikap, salah satunya adalah video. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kayanaya 2001, menyatakan
bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan VCD tentang GAKI dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap penggunaan garam beriodium oleh ibu di
rumah tangga.
5.4. Keterbatasan penelitian