41 praktek lapangan. Sumber Daya Manusia SDM yang terlibat pun cukup banyak
jumlahnya, baik sebagai fasilitator, pendamping kelas, panitia penyelenggara, serta mungkin adanya penceramah tamu, dan peserta diklat itu sendiri. Waktu
penyelenggaraan juga relatif lama beberapa hari yang dapat mencapai puluhan atau ratusan jam pelajaran. Dengan demikian perlu adanya dana yang memadai.
Sehubungan dengan itu kelebihan peningkatan kopetensi berbasis diklat antara lain : a. Peserta dapat meningkatkan diri baik kognitif, keterampilan , dan afektifnya.
b. Secara teoritis peserta dapat menambah ilmu, baik ilmu-ilmu materi pokok maupun ilmu-ilmu materi penunjang.
c. Peserta dapat memperoleh pengalaman dalam praktek lapangan. d. Peserta dapat saling bertukar pendapat dan pengalaman dalam diskusi kelompok,
berpikir secara terbuka dan cerdas untuk menyampaikan ide-idenya Hisyam , 2004.
2.2.2 Tahap-tahap pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan
pelatihan diberikan kepada pegawai agar terampil dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Dalam pengertian umum, latihan
berkaitan erat dengan pemberian bantuan kepada para pegawai, dengan maksud agar pegawai yang dilatih tersebut dapat mengembangkan kemampuannya baik dari segi
kecerdasan, pengetahuan dan keterampilan yang lebih berkualitas dan meningkat. Hal ini berarti bahwa pada dasarnya latihan dalam segala bentuknya besar sekali faedah
dan menguntungkan baik bagi pegawai maupun bagi instansi Ghozali, 2005.
42 Menurut Hasibuan 2003 bahwa : Proses atau langkah-langkah pendidikan dan
pelatihan hendaknya dilakukan dengan memperhatikan : sasaran, kurikulum, sarana, peserta, pelatih, pelaksanaan. Setiap pendidikan dan pelatihan harus terlebih dahulu
ditetapkan secara jelas sasaran yang ingin dicapai agar pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan dapat diarahkan ke pencapaian tujuan organisasi.
Siagian 2003 menyatakan berbagai langkah perlu ditempuh dalam pendidikan dan pelatihan yaitu : a penentuan kebutuhan, b penentuan sasaran, c penetapan isi
program, d identifikasi prinsip-prinsip belajar, e pelaksanaan program, f identifikasi manfaat, g penilaian pelaksanaan program.
a Penentuan kebutuhan Pendidikan
dan pelatihan
diselenggarakan apabila kebutuhan untuk itu memang ada. Penentuan kebutuhan itu harus didasarkan pada analisis yang tepat karena
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan biasanya membutuhkan dana yang cukup besar.
b Penentuan Sasaran. Berdasarkan analisis kebutuhan maka sasaran pendidikan dan pelatihan
ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai dapat bersifat teknikal akan tetapi dapat pula menyangkut keprilakuan.
c Penetapan isi program. Pada pendidikan dan pelatihan harus jelas diketahui apa yang ingin dicapai sesuai
dengan hasil analisis kebutuhan dan sasaran yang telah dilakukan.
43 d Identifikasi prinsip-prinsip belajar.
Penerapan prinsip
belajar yang baik maka berlangsungnya proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan cepat, pada dasarnya prinsip belajar yang layak
dipertimbangkan untuk diterapkan berkisar pada lima hal yaitu, partisipasi, repetisi, relavansi, pengalihan dan umpan balik.
e Pelaksanaan program Tepat tidaknya teknik mengajar yang digunakan sangat tergantung pada berbagai
pertimbangan yang ingin ditonjolkan, seperti kehematan dalam pembiayaan, materi program, tersedianya fasilitas tertentu, preferensi dan kemampuan peserta, preferensi
dan kemampuan pelatih dan prinsip-prinsip belajar yang hendak diterapkan. f Identifikasi Manfaat.
Setelah program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan maka dapat diidentifikasi manfaat yang diperoleh pegawai, misalnya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
karyawan. g Penilaian pelaksanaan program
Pelaksanaan suatu program pendidikan dan pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta tersebut terjadi transformasi, dengan peningkatan
kemampuan dalam melaksanakan tugas dan perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin, dan etos kerja.
44
2.2.3. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan