Pengertian Kinerja Teori Tentang Kinerja

53 kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman dan keunggulan serta waktu dengan output yang dihasilkan tercermin dengan baik. Mangkunegara 2005 menyatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawanpegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Dengan demikian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.

2.4.1. Pengertian Kinerja

Istilah kinerja atau prestasi kerja sebenarnya pengalih bahasaan dari bahasa Inggris “performance”. Kamus The new Webster Dictionary yang dikutip Ruky 2001, “ada tiga arti bagi kata performance yaitu : 1 performance adalah prestasi yang digunakan dalam konteks atau kalimat misalnya mobil yang sangat cepat, 2 performance adalah pertunjukan yang biasanya digunakan dalam kalimat “Folk Dance Pervormance” atau “pertunjukan tarian-tarian Rakyat”, 3 performance adalah “Pelaksanaan Tugas” misalnya dalam kalimat Inpervorming hisherDuties”. Kinerja merupakan dari bahasa Inggris work performance atau job performance sering dikatakan performance saja, sedangkan dalam bahas Indonesia disebut prestasi kerja. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Sedangkan Lawler dan Poter dalam As’ad 2003 menyatakan bahwa,” kinerja adalah succesfull role achievement yang diperoleh seseorang dari 54 perbuatan-perbuatannya”. Jadi kinerja organisasi merupakan hasil yang diinginkan oleh organisasi dari perilaku orang-orang didalamnya Hasibuan,2003. Asad, 2003 memberikan batasan kinerja sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan, Atas dasar pendapat tersebut Asad menyimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Lebih lanjut Suprihanto 2000 menyebutkan bahwa penilaian kinerja adalah, Suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah pegawaikaryawan telah melaksanakan pekerjaan masing-masing secara keseluruhan. Pelaksanaan pekerjaan, kepemimpinan dan hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya, secara keseluruhan bukan berarti hanya dilihatdinilai dari fisiknya tetapi meliputi beberapa hal, seperti kemampuan pekerjaan, disiplin hubungan kerja, prakarsa”. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Oleh karena itu disimpulkan bahwa kinerja merupakan prestasi kerja output baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh pegawai pada priode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan pertanggung jawab yang diberikan kepadanya Mangkunegara, 2005. Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja atau apa yang keluar outcomes dari sebuah pekerjaan yang telah pegawai lakukan dari suatu fungsi pekerjaan yang telah ditetapkan oleh 55 organisasi atau kontribusi mereka pada organisasi pada suatu periode waktu yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut. Sementara itu, indikator kinerja dipakai untuk aktivitas yang hanya dapat ditetapkan secara lebih kualitatif atas dasar perilaku yang dapat diamati. Indikator kinerja juga menganjurkan sudut pandang prospektif harapan ke depan daripada retrospektif melihat ke belakang. Hal ini menunjukkan jalan pada aspek kinerja yang perlu diobservasi. Terdapat tujuh indikator kinerja. Dua diantaranya mempunyai peran yang sangat penting, yaitu tujuan dan motif. Menurut Wibowo 2007 menyatakan bahwa, “Kinerja ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai dan untuk melakukannya diperlukan adanya motif. Tanpa adanya dorongan motif untuk mencapai tujuan, kinerja tidak akan berjalan. Dengan demikian, tujuan dan motif menjadi indikator utama dari kinerja”. Namun demikian, kinerja juga memerlukan adanya dukungan sarana, kompetensi, peluang, standart, dan umpan balik. Kaitan diantara ketujuh indikator tersebut digambarkan oleh Hersey, Blanchard, dan Johnson Wibowo, 2007. Sedangkan Simamora 1995 menyatakan kinerja merupakan suatu pencapaian persyaratan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun kualitas. Kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman dan keunggulan serta waktu dengan output yang dihasilkan tercermin dengan baik. 56

2.4.2. Pengukuran Kinerja

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Serta Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Akademi Pariwisata Medan

3 37 129

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Medan

7 58 107

Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Serta Motivasi Terhadap Kinerja Alumni Balai Pendidikan Dan Pelatihan Industri Regional I Di Medan

2 44 119

Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

0 26 150

Peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi Kasus Balai Pemasyarakatan Klas I Medan)

0 22 135

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Serta Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Pada Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Di Medan

0 52 112

PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN LOWOKWARU MALANG

0 13 42

PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Surakarta.

0 2 16

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN OLEH PEMBIMBING KEMASYARAKATAN PADA KLIEN PEMASYARAKATAN ANAK - PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN OLEH PEMBIMBING KEMASYARAKATAN PADA KLIEN KEMASYARAKATAN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS II A BENGKULU - UNI

0 0 18

PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN OLEH PEMBIMBING KEMASYARAKATAN PADA KLIEN KEMASYARAKATAN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS II A BENGKULU - UNIB Scholar Repository

0 0 77