16
1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai brikut :
a. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan serta lingkungan kerja terhadap kinerja Pembimbing Kemasyarakatan PK di Kantor Balai Pemasyarakatan Klas
I Medan? b. Bagaimana kinerja Pembimbing Kemasyarakatan PK di Kantor
Balai Pemasyarakatan Klas I Medan sebelum dan sesudah dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan?
1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : a.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan serta lingkungan kerja terhadap kinerja Pembimbing Kemasyarakatan PK di Kantor
Balai Pemasyarakatan Klas I Medan b.
Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai Pembimbing Kemasyarakatan PK di Kantor Balai Pemasyarakatan Klas I Medan sebelum
dan sesudah dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan.
17
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dilakukan antara lain :
a. Bagi Departemen Hukum dan HAM RI khususnya unit pelaksana tehnis Kantor Balai Pemasyarakatan Klas I Medan dapat bermanfaat
sebagai masukan agar dapat
meningkatkan kinerja pegawainya Pembimbing
Kemasyarakatan PK di Balai Pemasyarakatan Klas I Medan. b. Bagi program studi Ilmu Manajemen Konsentrasi Manajemen Kebijakan Publik
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, penelitian ini merupakan tambahan pemahaman dan pengetahuan tentang pengaruh pendidikan dan
pelatihan serta lingkungan kerja terhadap kinerja Pembimbing Kemasyarakatan PK, serta tambahan kekayaan
penelitian untuk dapat dipergunakan dikembangkan di masa mendatang.
c. Memberikan wawasan tambahan bagi peneliti dan melatih diri berfikir secara ilmiah pada bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya yang
berkaitan dengan kinerja pegawai. d. Bagi peneliti lain dalam mengkaji masalah yang sama di masa yang akan
datang.
18
1.5 Kerangka Berpikir
Mangkunegara 2005 menyatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seseorang karyawanpegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dengan demikian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.
Pengertian kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan baik bersifat fisikmaterial maupun non fisiknon material setelah tenggang waktu tertentu. Pada
intinya kinerja adalah hasil suatu proses yang dijalani bersama oleh para pimpinan dan seorang pegawai Pembimbing Kemasyarakatan PK serta kelompok yang
mereka kelola. Manajemen kinerja turut membantu dalam mengintegrasikan sarana- sarana organisasi, kelompok dan individu, dalam mengkomunikasikan sasaran dan
mengedepankan nilai-nilai organisasi. Manajemen kinerja berpotensi untuk alat pencapaian perubahan budaya dan prilaku serta suatu cara untuk memberdayakan
para pegawai Nawawi, 2001. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Balai Pemasyarakatan
Klas I Medan pada tiap sub unit pada dasarnya berbeda-beda dan tidak dapat merujuk pada satu faktor di atas oleh karena itu ada terdapat banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai Pembimbing Kemasyarakatan PK di Kantor Balai Pemasyarakatan Klas I Medan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut berasal
19 dari diri pegawai Pembimbing Kemasyarakatan PK dan ada juga yang berasal dari
luar, seperti lingkungan kerja, pendidikan dan pelatihan serta kesempatan berprestasi. Didalam meningkatkan semangat kerja pegawai Pembing Kemasyarakatan
PK tidak terlepas dari lingkungan tempat kerja yang harus mendukung seperti teknologi dan peralatan kerja, kualitas lingkungan fisik, dan kebersihan adalah unsur
yang harus didaya gunakan oleh organisasi sehingga menimbulkan rasa nyaman, tentram, dan dapat meningkatkan hasil kerja yang baik untuk meningkatkan kinerja
organisasi tersebut Sihombing, 2004. Setiap personel pegawai Pembimbing Kemasyarakatan dituntut agar dapat
bekerja efektif, efesien, serta kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya kompetitif semakin meningkat. Salah satu upaya untuk mendapatkan pegawai yang
dapat bekerja efektif, dan efesien serta terampil adalah melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai agar sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
dan tujuan organisasi. Bella dalam Hasibuan 2003 menyatakan bahwa ”Pendidikan dan Pelatihan
merupakan proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis ataupun manajerialdimana pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan di dalam
kelas, berlangsung lama dan biasanya menjawab why sedangkan latihan berorientasi pada praktek, dilakukan di lapangan, berlangsung singkat dan
biasanya menjawab how”.
20 Lingkungan kerja terdiri atas fisik dan non fisik yang melekat dengan pegawai
sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembangan karir pegawai. Lingkungan kerja yang segar, nyaman, dan memenuhi standar kebutuhan layak akan
memberikan konstribusi terhadap kenyamanan pegawai Pembimbing Kemasyarakatan dalam melaksanakan tugasnya. Lingkungan kerja non fisik yang
meliputi keramahan sikap para pegawai semua unit bagian, sikap saling menghargai diwaktu berbeda pendapat, dan lain sebagainya adalah syarat wajib untuk terus
membina kualitas pemikiran pegawai yang akhirnya bisa membina kinerja pegawai Balai Pemasyarakatan secara terus menerus.
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai dimana pegawai tidak akan mungkin dapat melakukan pekerjaan sebagaimana yang
diharapkan tanpa ditunjang lingkungan kerja yang mendukung, kenyamanan pegawai didalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari sangat tergantung pada lingkungan
kerja tempat mereka bekerja. Jika ada hal-hal yang tidak kondusif dan gangguan pada lingkungan tempat pegawai tersebut bekerja secara langsung akan berdampak buruk
pada kosentrasi bekerja para pegawai yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja pegawai tersebut.
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
Pendidikan dan Pelatihan
Lingkungan Kerja Kinerja Pegawai
21 Perubahan organisasi dan lingkungan menuntut perlunya diadakan program
pendidikan dan pelatihan. Bagaimanapun semua personel yang ada dalam organisasi harus selalu mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut dan yang terpenting
dalam pendidikan dan pelatihan bagi pegawai adalah mengetahui apa yang dibutuhkan dalam organisasi atau unit kerja.
Suprihanto 2000 menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Pembimbing Kemasyarakatan PK, yaitu : pendidikan dan pelatihan,
lingkungan dan fasilitas, iklim kerja, gaji, insentif, seleksi, dukungan yang diterima, pekerjaan yang mereka lakukan, motivasi dan kemampuan
hubungan teknologi, manajemen, kesempatan berprestasi dan keberadaan pekerjaan yang Pembimbing Kemasyarakatan PK lakukan.
Pegawai Balai Pemasyarakatan dituntut untuk dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya sebagai Pembimbing Kemasyarakatan PK agar lebih
professional yang berarti mempunyai pandangan untuk selalu berpikir, kerja keras, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedikasi untuk keberhasilan tugas dan
tanggung jawabnya Hariandja, 2002. Dengan demikian tujuan dari organisasi akan lebih mudah tercapai seorang Pembimbing Kemasyarakatan dengan sadar terlibat
dalam aktivitas dan mempunyai latar belakang atau motivasi tertentu. Tuntutan kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan merupakan tuntutan dari
organisasi itu sendiri atau unit kerja Balai Pemasyarakatan dalam perkembangan organisasi. Dengan harapan akan menyelaraskan kompetensi pegawai terutama
pegawai Pembimbing Kemasyarakatan PK dalam melaksanakan tugas dan tanggung
22 jawabnya.
Program pendidikan dan pelatihan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan
yang dibutuhkan pada saat ini maupun di masa mendatang. Pendidikan dan pelatihan harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan
moral pegawai supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal. Perubahan menuntut kebutuhan sumber daya manusia dengan kemampuan
dan keahlian yang mungkin berbeda dari kemampuan dan keahlian yang telah dimiliki pegawai saat ini sehingga pelatihan mutlak diperlukan. Unit pelaksana tehnis
Balai Pemasyarakatan Klas I Medan tidak akan pernah dapat menghentikan perubahan yang terjadi pada lingkungan kerja yang selalu berkembang dan jalan yang
terbaik bagi unit kerja Balai Pemasyarakatan adalah mengikuti setiap perubahan yang terjadi dan jika memungkinkan berusaha menjadi leader dalam perubahan kerja
tersebut. SEBELUM
SESUDAH
Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua
Kinerja PEMBIMBING
KEMASYARAKATAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN Kinerja
PEMBIMBING KEMASYARAKATAN
23
1.6. Hipotesis