dan memberikan penjelasan seperlunya tentang kuesioner dan dapat langsung dikumpulkan setelah dijawab oleh responden. Selain itu untuk para pimpinankepala
satuan kerja yang sulit ditemui dalam waktu singkat maka peneliti menggunakan mail survei dengan mengirimkan kusioner melalui pengiriman melalui jasa kantor
posekspedisi. Kuesioner terdiri dari 39 pertanyaan dengan jawaban yang menggunakan skala
likert 5 point, yaitu responden dimintai untuk memberikan jawaban seberapa jauh responden setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner.
Untuk variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Locus Of Control jawaban dan pemberian skor adalah sebagai berikut :
a. Jawaban sangat setuju SS
= 5
b. Jawaban setuju S
= 4
c. Jawaban netral N
= 3
d. Jawaban tidak setuju TS
= 2
e. Jawaban sangat tidak setuju STS
= 1
Variabel Kinerja Manajerial yang merupakan variabel dependen jawaban dan pemberian skor adalah sebagai berikut :
a. Diatas rata-rata
= 5 dan 4
b. Rata-Rata
= 3
c. Dibawah Rata-Rata
= 2 dan 1
4.5 Defenisi Oprasional dan Metode Pengukuran Variabel
Defenisi operasional dan pengukuran variabel penelitian adalah sebagai berikut :
Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009
a. Partisipasi penyusunan anggaran X1 didefenisikan sebagai tingkat keterlibatan dan
pengaruh seseorang dalam proses penyusunan anggaran. Untuk mengukur variabel ini, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani 1975 dalam Riyadi
1998 yang terdiri dari lima pertanyaan meliputi : 1.
Partisapasi manajer dan pengaruhnya dalam menentukan sasaran anggaran’ 2.
Partisipasi manajer dalam memformulasikan sasaran anggaran 3.
Partisipasi manajer dalam penetapan sasaran anggaran secara terkendali 4.
Partisipasi dalam penjabaran opini dan pemikiran atasan oleh manajer. 5.
Partisipasi dalam pengambilan keputusan didasari kepuasan manajer b.
Komitmen Organisasi X2 menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Untuk mengukur
variabel ini peneliti menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Mowday 1979 dalam Ritonga 2008 dengan sembilan item pertanyaan antar lain mencakup
tentang :
1. Komitmen akan membantu organisasi menjadi sukses.
2. Komitmen akan kebanggaan terhadap organisasi sebagai tempat yang baik
untuk bekerja. 3.
Komitmen akan menerima setiap penugasan dalam organisasi. 4.
Komitmen akan system nilai dalam organisasi. 5.
Komitmen akan rasa bangga bekerja pada organisasi. 6.
Komitmen bahwa organisasi akan memberiakan peluang yang terbaik untuk meningkatkan kinerja.
Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009
7. Komitmen atas pilihan yang tepat bekerja di organisasi saat ini dibandingkan
organisasi lain yang sudah dipertimbangkan. 8.
Komitemen akan kepedulian manajer terhadap masa depan organisasi tempat bekerja.
9. Komitmen bahwa organisasi ini adalah pilihan yang terbaik dari semua
kemungkinan organisasi yang dipilih untuk bekerja. c.
Locus of control X3 adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak mengendalikan control peristiwa yang terjadi padanya. Locus of
control diukur dengan indikator internal locus dan external locus yang terdiri dari 16 item pertanyaan 1-8 internal locus dan 9-16 external locus. Pertanyaan yang digunakan
diadopsi dari instrument yang dikembangkan dari Baron dan Byren 1994 dalam Astuti 2007, pertanyaan yang berkaitan dengan Locus Of Control mencakup hal :
a. Internal Locus Of Control 1.
Kehormatan sebagai sesuatu yang memang layak diterima. 2.
Keberhasilan yang terjadi adalah hasil perbuatan saya sendiri 3.
Keberuntungan 4.
Sesuatu jabatan ditentukan oleh kemampuannya 5.
Keberhasilan yang terjadi akibat perbuatan saya sendiri 6.
Perencanan untuk mewujudkannya 7.
Kesalahan bersedia mengakuinya 8.
Memutuskan sendiri apa yang sebaiknya mereka lakukan b. External Locus Of Control
Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009
1. Hasil Kerja yang berharga sering saya abaikan
2. Kendali untuk mengarah tujuan hidup
3. Memutuskan untuk sesuatu dengan melemparkan mata uang
4. Tergantung kepada keberuntungan yang melekat pada seseorang
5. Kejadian buruk yang terjadi akibat ketidakmujuran
6. Perencanaan yang terlalu jauh ke depan adalah pekerjaan sia-sia
7. Menutupi kesalahan orang lain
8. Pemimpin yang baik adalah memperjelas pekerjaan karyawannya
d. Kinerja manajerial Y yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja para
manajer dalam kegiatan-kegiatan manajerial. Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan kuesioner self rating dimana kuesioner ini mengukur kemampuan diri
sendiri dari para manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Skala pengukuran yang digunakan adalah 1-5 dengan penilaian 1-2 dibawah rata-rata, 3
rata-rata, 4-5 diatas rata-rata , instrumen ini dimodifikasi dari Ritonga 2008 yang kembangkan dari Mahoney 1963. Untuk mengukur kinerja ini digunakan sembilan
pertanyaan yang berkaitan dengan : 1.
Kinerja yang berkaitan dengan perencanaan 2.
Kinerja yang berkaitan dengan investigasi 3.
Kinerja yang berkaitan dengan pengkoordinasian 4.
Kinerja yang berkaitan dengan evaluasi 5.
Kinerja yang berkaitan dengan pengawasan 6.
Kinerja yang berkaitan dengan pemilihan staf 7.
Kinerja yang berkaitan dengan negosiasi
Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009
8. Kinerja yang berkaitan dengan perwakilanrepresentasi.
9. Pengukuran atas kinerja secara menyeluruh.
Secara ringkas definisi operasional dan skala pengukurannya dapat dilihat dalam mtabel sebagai berikut :
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel
Jenis Variabel
Definisi Indikator Skala
Independen X1
Partisipasi dalam
penyusunan anggaran
Tingkat keterlibatan dan pengaruh seseorang
dalam proses penyusunan anggaran
1.Partisapasi manajer dan pengaruhnya dalam menentukan
sasaran anggaran. 2.Partisipasi manajer dalam
memformulasikan sasaran anggaran
3.Partisipasi manajer dalam penetapan sasaran anggaran
secara terkendali 4.Partisipasi dalam penjabaran opini
dan pemikiran atasan oleh manajer.
5.Partisipasi dalam pengambilan keputusan didasari kepuasan
manajer Interval
Likert
Moderating X2
Komitmen Organisasi
Keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai
dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi
1. Komitmen akan membantu
organisasi menjadi sukses 2.
Komitmen akan kebanggaan terhadap organisasi sebagai
tempat yang baik untuk bekerja 3.
Komitmen akan menerima setiap penugasan dalam organisasi
4. Komitmen akan system nilai
dalam organisasi 5.
Komitmen akan rasa bangga bekerja pada organisasi.
6. Komitmen bahwa organisasi akan
memberiakan peluang yang terbaik untuk meningkatkan
kinerja.
7. Komitmen atas pilihan yang tepat
bekerja di organisasi saat ini dibandingkan organisasi lain yang
sudah dipertimbangkan.
8. Komitemen akan kepedulian
manajer terhadap masa depan organisasi tempat bekerja.
9. Komitmen bahwa organisasi ini
adalah pilihan yang terbaik dari semua kemungkinan organisasi
yang dipilih untuk bekerja. Interval
Likert
Lanjutan Tabel 4.1
Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009
Moderating X3
Locus Of Control
Cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa
apakah dia dapat atau tidak mengendalikan control
peristiwa yang terjadi padanya
Faktor Internal
1. Kehormatan sebagai sesuatu yang
memang layak diterima. 2.
Keberhasilan yang terjadi adalah hasil perbuatan saya sendiri
3. Keberuntungan
4. Sesuatu jabatan ditentukan oleh
kemampuannya 5.
Keberhasilan yang terjadi akibat perbuatan saya sendiri
6. Perencanan untuk
mewujudkannya 7.
Kesalahan bersedia mengakuinya 8.
Memutuskan sendiri apa yang sebaiknya mereka lakukan.
Faktor Eksternal 9.
Hasil Kerja yang berharga sering saya abaikan
10. Kendali untuk mengarah tujuan
hidup 11.
Memutuskan untuk sesuatu dengan melemparkan mata
uang 12.
Tergantung kepada keberuntungan yang melekat
pada seseorang 13.
Kejadian buruk yang terjadi akibat ketidakmujuran
14. Perencanaan yang terlalu jauh
ke depan adalah pekerjaan sia- sia
15. Menutupi kesalahan orang lain
16. Pemimpin yang baik adalah
memperjelas pekerjaan karyawannya
Interval Likert
Dependen Y
Kinerja Manajerial
Kinerja para manajer dalam kegiatan-
kegiatan manajerial Perencanaan
1. Kinerja yang berkaitan dengan
perencanaan
Investigasi 2.
Kinerja yang berkaitan dengan investigasi
Kordinasi 3.
Kinerja yang berkaitan dengan pengkoordinasian
Evaluasi 4.
Kinerja yang berkaitan dengan evaluasi
Pengawasan 5.
Kinerja yang berkaitan dengan pengawasan
Pemilihan Staf 6.
Kinerja yang berkaitan dengan pemilihan staf
Negosiasi 7.
Kinerja yang berkaitan dengan negosiasi
Interval Likert
Lanjutan Tabel 4.1
Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009
Perwakilan 8.
Kinerja yang berkaitan dengan perwakilanrepresentasi.
Kinerja Menyeluruh 9.
Pengukuran atas kinerja secara menyeluruh.
4.6 Metode Analisis data