Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Reformasi di Indonesia telah mendorong terciptanya sikap keterbukaan dan sistem politik yang lebih fleksibel berikut kelembagaan yang yang mendukungnya. Hal lain juga dilihat dari pertanggungjawaban pemerintah daerah yang mengalami perubahan yakni dari vertical accountability kepada pusat menjadi horizontal accountability kepada masyarakat di daerah melalui DPRD. Dalam rangka pertanggungjawaban pemerintah kepada publik tidak terlepas dari program dan kegiatan yang dilakukan yang tertuang didalam lingkup anggaran, karena anggaran menjadi sangat relevan untuk diteliti lebih jauh berikut pengaruhnya pada kinerja pemerintah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya kepada publik. Dalam Sistem pengendalian manajemen, anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian yang penting baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam suatu organisasi Halim dkk 2000. Instansilembaga pemerintah merupakan lembaga sektor publik yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan publik. Dalam proses pemenuhan kebutuhan publik lembaga pemerintah tentunya berharap dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan keterbatasan anggaran dan sumber daya yang dimilikinya. Keterbatasan ini seringkali menimbulkan penafsiran yang negatif dari masyarakat bahwa lembaga sektor publik kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk menggerakkan pembangunan 1 Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009 sosial ekonomi, menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya scarcity of resources, pilihan choise dan trade off, dan anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat Mardiasmo,2005:63. Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disyahkan Nafirin,2007:11. Dalam implementasinya anggaran tidak hanya sebatas alat perencanaan dan pengendalian namun juga merupakan sarana atau alat bagi para manajer untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada bawahan prihal aktivitas yang harus dikerjakannya. Sebagaimana dikatakan oleh Kenis 1979 “Anggaran tidak hanya sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya dan pendapatan dalam pusat pertanggung jawaban suatu organisasi, tetapi anggaran juga merupakan alat bagi manajer tingkat atas untuk memotivasi bawahannya”. Oleh karenanya dalam penyusunan anggaran sebaiknya melibatkan para manajer tingkat menengah dan bawah. Selain itu keikutsertaan para manajer dalam proses penyusunan anggaran diharapkan dapat meningkatkan kinerja. Semakin tinggi keterlibatan manajer dalam proses penyusunan anggaran akan semakin meningkatkan kinerja Indriantoro,1998. Dalam upaya pencapaian tujuan lembagaorganisasi diperlukan dukungan yang kuat dari masing-masing individu yang terlibat didalamnya dalam bentuk komitmen. Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran goal yang ingin dicapai oleh organisasi Mowday at al, 1979. Komitmen akan menjadi hal yang penting manakala individu yang terlibat dalam Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009 suatu organisasi memiliki kepedulian yang tinggi atas organisasi sehingga akan selalu berupaya bagaimana organisasi tersebut mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagaimana dinyatakan oleh Angle Perry 1981 ; Porter et al, 1974 Komitmen organisasi yang kuat di dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tujuan dan kepentingan organisasi. Disamping komitmen organisasi yang dimiliki, kebutuhan informasi manajerial dalam menyusun anggaran juga dipengaruhi faktor personalitas personality factor yang ditunjukan dengan locus of control. Menurut Brotosumarto dalam Astuti 2007 locus of control adalah sikap seseorang dalam mengartikan sebab dari suatu pristiwa, artinya locus of control harus dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebutuhan informasi seorang manajer untuk memprediksi ketidakpastian lingkungan dalam penyusunan anggaran. Oleh sebab itu locus of control yang dipersepsikan oleh manajer dapat dijadikan sebagai mediator untuk memperkuat atau memperlemah hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Proses penyusunan anggaran pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata BPSD BUDPAR Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai rentang waktu yang cukup panjang + 1 tahun . Kegiatan penyusunan anggaran tersebut dimulai dari penyusunan Rencana Kegiatan dan Program RKP yang disiapkan pada bulan Januari-Februari, bulan Mei ditetapkan pagu indikatif, bulan Juni dilakukan pengusulan atas rencana penggunaan pagu indikatif, bulan September ditetapkan pagu sementara, bulan Oktober dilakukan pembahasan penggunaan pagu Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009 sementara bersama Direktoran Jenderal Anggaran DJA, bulan Desember ditetapkan pagu definitif dan di akhiri dengan terbitnya Daftar Isian Penentapan Anggaran DIPA oleh Direktorat Jenderal Anggaran DJA pada bulan Desember. Rentang waktu yang cukup panjang tersebut memberikan keleluasaan pada BPSD BUDPAR untuk mensosialisasikan perencanaan anggarannya kepada seluruh satuan kerja Satker yang ada dibawah naungan BPSD BUDPAR. Masing-masing Satker diberikan fleksibilitas untuk merencanakan program kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 tahun yang akan datang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi tupoksi serta skala prioritas kebutuhan masing-masing. Penyusunan anggaran pada tingkat satker juga akan melibatkan bagian-bagiansub bagian yang ada dalam satker tersebut, karena bagian-bagiansub bagian inilah yang akan melaksanakan semua program kerja dan anggaran yang akan disusun. Oleh karena itu keterlibatanpartisipasi aktif dari masing-masing kepala bagiansub bagian sangat diperlukan supaya anggaran yang disusun mampu mengakomodir kebutuhan-kebutuhan masing-masing bagiansub bagian tersebut. Dalam implementasinya pada tahapan inilah selalu terjadi keterlambatan dalam pengusulan program dan kegiatannya, akibatnya pimpinan tertinggi dari satuan kerja tersebut menyusun anggaran untuk tahun yang akan datang dengan dasar realisasi anggaran tahun yang lalu di tambah dengan estimasi kenaikan-kenaikan yang dianggap wajar . Keterlambatan dalam pengusulan program kegiatan oleh masing-masing bagian dalam satker akan memberikan dampak terhadap kinerja satker dalam memberikan pelayanan kepada publik. Menurut Suryadi dalam Suprantiningrum 2003 kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau kelompok orang dalam suatu Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009 organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya pencapaian tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Kinerja manajerial menunjukkan kemampuan dan prestasi seorang manajer dalam menjalankan organisasi untuk mewujudkan tujuan yang mengarah kepada ketercapaian pelayanan publik. Kepentingan kinerja manajerial dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh lembagaorganisasi dapat menerapkan visi, misinya agar pelayanan publik dapat terwujud. Salah satu bentuk konsistensinya adalah perlu dilakukannya bentuk aktivitas yaitu melakukan penjaringan aspirasi masyarakat dan adanya kejelasan dalam partisipasi penyusunan anggaran yang terpadu sehingga dapat tercapai suatu sistem yang dapat mencegah atau meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam mewujudkan good governance. Penelitian sebelumnya yang membahas tentang kinerja manajerial sebagai variabel dependen dengan berbagai variabel independennya hasilnya tidak konsisten. Penelitian mengenai partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial selalu menunjukkan hasil yang bertentangan. Hasil penelitian yang dilakukan Brownell 1982, Brownell dan Mc.Innes 1986 Indriantoro 1995 menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pimpinan. Sebaliknya Milani 1975 menemukan hubungan yang tidak signifikan. Untuk perbedaan ini Govindarajan 1986 mengemukakan bahwa diperlukan pendekatan kontinjensi contingency approach dimana diketahui bahwa sifat hubungan yang ada dalam partisipassi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial mungkin berbeda antara satu situasi dengan situasi Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009 yang lain. Dalam penelitian ini, dengan pendekatan kontinjensi akan dievaluasi keefektifan hubungan antara kedua variabel tersebut dengan komitmen organisasi. Pada penelitian ini akan dicoba memperluas mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dan penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sebelumnya, dimana pada penelitian ini, digabungkan faktor komitmen organisasi dan locus of control sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan pendekatan interaksi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dengan menginteraksikan komitmen organisasi dan locus of control di Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

1 52 98

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) Di Sumatera Utara

0 5 117

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Perusahaan Asuransi Cabang Surakarta).

0 1 8

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey Pada Kantor Cab

0 1 17

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN Pelimpahan Wewenang Dan Komitmen Organisasi Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey pada PT.PLN Persero Su

0 1 18

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, EVALUASI ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Evaluasi Anggaran Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, EVALUASI ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Evaluasi Anggaran Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 14

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

0 0 19

DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

0 1 95