variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut dengan homoskedastisitas dan jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2002, kebanyakan data cross section mengandung situasi
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y:Y yang telah diprediksi dan sumbu X : residual Y
prediksi-Y sesungguhnya yang telah di studentized. Adapun dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah:
a. jika ada pola tertentu seperti titik-titik membentuk suatu pola tertentu yang teratur
bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedasitas.
b. jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
4.7 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan regresi linier berganda multiple regression dengan bentuk interaksi secara keseluruhan. Selanjutnya data yang didapat
dari penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan regression analysis dengan bantuan SPSS Statistical Product and Service Solutions , yang merupakan aplikasi
khusus regresi berganda linier, dimana dalam persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009
1. Untuk menguji hipotesis satu H
1
Y =
β
+
β
1
X
1
+ e
dimana : Y
= Kinerja manajerial X1
= Partisipasi penyusunan anggaran β
= KonstantaIntersep β
1,
= koefisien regresi
e
= error term 2.
Untuk menguji hipotesis ke dua H
2
Y =
β
+
β
1
X
1
+
β
2
X
2
+
β
3
X
1 .
X
2
+
e
Dimana : Y
= Kinerja manajerial X
1
= Partisipasi penyusunan anggaran X
2
= Komitmen organisasi X
1
. X
2
= Interaksi partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi
β =
KonstantaIntersep β
1 ,
β
2,
β
3,
= Koefisien regresi
e
= error term 3.
Untuk menguji hipotesis ke tiga H
3
Y =
β
+
β
1
X
1
+
β
3
X
3
+
β
4
X
1 .
X
3
+
e
Dimana : Y
= Kinerja manajerial
Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009
X
1
= Partisipasi penyusunan anggaran X
3
= Locus of Control X
1
. X
3
= Interaksi partisipasi penyusunan anggaran dan Locus of Control β
= KonstantaIntersep
β
1 ,
β
3,
β
4
= Koefisien regresi
e
= error term
Ngatemin : Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Locus Of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia, 2009
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN