53
34
Syahrudin L
VIII f
35
M. Barli L
VIII f
36
Nurhalisa Melia P
VIII f
37
Siti Nurazizah P
VIII f
38
Azaria R P
VIII f
39
Laras Widiyawati P
VIII g
40
Yunita Dwima P
VIII g
41
Riza Aeni L
VIII g
42
Septia R P
VIII g
43
Abdi Setia Putra L
VIII g
44
Indah Gita Permana P
VIII g
45
Sabrina P
VIII h
46
Nurul Fatimah P
VIII h
47
Ubaid Aji G L
VIII h
48
Nadya Mulia P P
VIII h
49
Muthia Amelinda P
VIII h
50
Galih Darmayandi L
VIII h
B. Deskripsi Data
Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui angket. Angket yang
disebarkan berjumlah 50 angket dibagikan kepada sampel 50 siswa dari 360 siswa kelas VIII MTs Nurul Ilmi Cikupa. Adapun angket yang penulis sebarkan
yaitu tentang latar belakang pendidikan siswa yang semuanya berjumlah 25 item pertanyaan berbentuk pilihan yang harus dijawab siswa dengan memberikan
tanda ,
Setelah dilakukan tahapan penelitian yang meliputi wawancara dan penyebaran angket, maka langkah selanjutnya adalah pendiskripsian data yaitu
54
gambaran dari semua data yang diperoleh dari hasil penelitian.
Data
yang dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan diolah dengan menggunakan
analisis statistik deskriptif dengan
Rumus :
P = x 100
Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan penjelasan. Untuk memudahkan menganalisa data dari hasil
penelitian tersebut, maka setiap item dibuatkan satu tabulasi, sehingga dengan demikian lebih fokus penjelasannya.
Tabel. 8 Menyukai Pelajaran Fiqih
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan analisis data di atas dapat diketahui bahwa 88 siswa dari MI setuju bahwa mereka menyukai pelajaran fiqih, sedangkan siswa yang berasal dari
SD berkisar 80 juga menyukai pelajaran fiqih. Ini berarti baik siswa yang berasal dari MI ataupun SD semua menyukai pelajaran fiqih, walaupun sebagian kecil dari
siswa lulusan SD, yaitu sebanyak 20 menyatakan mereka tidak setuju atau kurang tertarik dengan pelajaran fiqih. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fiqih, pada
No Alternatif Jawaban
F 1. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
3 22
12 88
25 100
No Alternatif Jawaban
F 1.
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 20
5 80
20
25 100
55
dasarnya semua siswa di sekolah ini menyukai pelajaran fiqih karena berhubungan dengan ibadah sehari-hari.
48
Tabel. 9 Hadir Pada Pelajaran Fiqih Tepat Waktu
Siswa dari MI siswa dari SD
Berdasarkan analisa di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 52 siswa yang berasal dari MI dan 48 dari SD menyatakan setuju. Akan tetapi, sebagian kecil
siswa lulusan SD menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak 20. Ini membuktikan bahwa tidak semua siswa lulusan SD mempunyai semangat yang tinggi untuk datang
tepat waktu pada pelajaran fiqih.
Tabel. 10 Tidak Tertarik Membaca Buku-buku Fiqih
Siswa dari MI Siswa dari SD
48
Wawancara Pribadi dengan Fauzitul Iffah, BA, 25 September 2010
No Alternatif Jawaban
F 2. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
12 13
48 52
25 100
No Alternatif Jawaban
F 2.
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 8
12 5
32 48
20
25 100
No Alternatif Jawaban
F 3. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
19 6
76 24
25 100
No Alternatif Jawaban
F 3.
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 1
18 6
4 72
24
25 100
56
Kesimpulan dari data di atas membuktikan bahwa sebagian besar siswa yang berasal dari SD dan MI menyatakan mereka sangat tertarik untuk membaca buku-
buku fiqih yaitu sebanyak 76 dan 72. Akan tetapi masih terdapat siswa yang berasal dari SD yaitu sebanyak 4 yang menyatakan ketidak tertarikannya membaca
buku-buku fiqih. Ini berbeda dengan siswa yang berasal dari MI yang semuanya menyatakan tertarik membaca buku-buku fiqih.
Tabel. 11 Selalu Mengambil Posisi Duduk Di Belakang Pada Pelajaran Fiqih
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 48 siswa
yang berasal dari MI menyatakan sangat tidak setuju duduk di belakang ketika pelajaran fiqih berlangsung, begitu juga dengan siswa yang berasal dari SD
menyatakan tidak setuju pula yaitu sebanyak 68. Ini membuktikan bahwa baik siswa yang berasal dari SD maupun MI tidak menyukai duduk di belakang ketika
pelajaran fiqih berlangsung. No Alternatif
Jawaban F
4. Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 6
7 12
24 28
48 25
100 No Alternatif
Jawaban F
4. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
2 6
17 8
24 68
25 100
57
Tabel. 12 Tidak Memperhatikan dan Mendengarkan Penjelasan Guru Ketika Pelajaran
Fiqih Berlangsung
Siswa dari MI Siswa dari SD
Pada tabel 5 menunjukkan bahwasanya responden dari MI sebanyak 60 menyatakan tidak setuju untuk tidak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan
guru ketika pelajaran Fiqih, sedangkan siswa dari SD sebanyak 48. Ini membuktikan bahwa mereka selalu memperhatikan dan mendengarkan penjelasan
guru ketika pelajaran Fiqih berlangsung, terutama siswa dari MI.
Tabel. 13 Aktif Belajar dan Diskusi di Kelas Ketika Pelajaran Fiqih
Siswa dari MI Siswa dari SD
No Alternatif Jawaban
F 5. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
15 10
60 40
25 100
No Alternatif Jawaban
F 5.
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 1
12 12
4 4
48 48
25 100
No Alternatif Jawaban
F 6. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
2 20
3 8
80 12
25 100
No Alternatif Jawaban
F 6.
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 2
16 7
8 64
28
25 100
58
Tabel 6 menunjukkan bahwa baik siswa yang dari MI maupun siswa dari SD selalu aktif belajar dan diskusi di kelas pada pelajaran Fiqih. Ini terbukti dengan
jawaban dari responden MI prosentase jawaban Setuju sebesar 80, Sangat Setuju 8. Sedangkan jawaban dari responden SD jawaban Setuju sebesar 64, dan Sangat
Setuju sebesar 8.
Tabel. 14 Bertanya Ketika Kurang Mengerti Materi Fiqih
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 64 responden dari MI menjawab Setuju, dan Sangat Setuju sebanyak 36. Sedangkan responden dari
SD menjawab Sangat Setuju sebanyak 60 ,dan Setuju 28. Ini membuktikan bahwa baik responden dari MI maupun SD menyatakan bahwa mereka selalu
memberikan pertanyaan kepada guru apabila mereka kurang mengerti materi Fiqih yang diajarkan.
No Alternatif Jawaban
F 7. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
9 16
36 64
25 100
No Alternatif Jawaban
F 7.
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 7
15 3
28 60
12
25 100
59
Tabel. 15 Tidak Pernah Mengulang Pelajaran Fiqih Ketika di Rumah
Siswa dari MI Siswa dari SD
berdasarkan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 88 responden dari mengatakan tidak setuju jika mereka tidak mengulang pelajaran Fiqih
ketika dirumah, sedangkan responden dari SD hanya sebanyak 48 mengatakan tidak setuju. Sebanyak 52 responden dari SD menyatakan setuju jika mereka tidak pernah
mengulang pelajaran Fiqih ketika di rumah. Ini berarti bahwa siswa dari SD cenderung untuk tidak mengulang pelajaran Fiqih ketika di rumah dibandingkan
dengan siswa yang berasal dari MI yang sebagian besar dari mereka selalu mengulang pelajaran Fiqih ketika di rumah.
Tabel. 16 Mencari Tahu Materi Fiqih yang Tidak Diketahui
Siswa dari MI Siswa dari SD
No Alternatif Jawaban
F 8. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
1 22
2 4
88 8
25 100
No Alternatif Jawaban
F 8.
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 13
12 52
48
25 100
No Alternatif Jawaban
F 9. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
11 14
44 56
25 100
No Alternatif Jawaban
F 9.
Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 8
10 7
32 40
28
25 100
60
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 56 responden dari MI menyatakan bahwa mereka Setuju untuk mencari tahu materi Fiqih yang
belum mereka ketahui, dan sebanyak 44 menyatakan “Sangat Setuju. Sedangkan siswa dari SD sebanyak 40 yang menyatakan Setuju, dan 32 Sangat Setuju. Ini
membuktikan bahwa baik siswa dari MI maupun SD selalu mencari tahu materi Fiqih yang belum mereka ketahui, walaupun prosentasenya lebih banyak dari MI. akan
tetapi responden dari SD juga sebanyak 28 mereka menyatakan Tidak Pernah mencari tahu materi Fiqih yang belum mereka ketahui.
Tabel. 17 Mengerjakan Tugas atau PR Fiqih Sampai Tuntas
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 80 responden dari MI menyatakan bahwa mereka Setuju, dan 20 Sangat Setuju untuk
mengerjakan tugas atau PR Fiqih sampai dengan tuntas. Sedangkan responden dari SD sebanyak 56 juga menyatakan Setuju dan 44 Sangat Setuju untuk
mengerjakan tugas fiqih mereka. Ini membuktikan bahwa baik responden dari MI maupun SD mereka rajin dan bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas atau PR
Fiqih. No Alternatif
Jawaban F
10. Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 5
20 20
80
25 100
No Alternatif Jawaban
F 10. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
11 14
44 56
25 100
61
Tabel. 18 Tidak Bisa Menjawab Pertanyaan yang Diajukan oleh Guru Fiqih
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 72 responden dari MI mengatakan tidak setuju jika mereka tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru Fiqih, sedangkan siswa dari SD hanya 36. Sebanyak 60 responden dari SD menyatakan bahwa mereka setuju jika mereka
tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru Fiqih. Ini berarti bahwa siswa dari SD sebagian besar tidak bisa menjawab pertanyaan apabila mereka
diberikan pertanyaan oleh guru Fiqih.
Tabel. 19 Berusaha Menjawab Pertanyaan Teman
Siswa dari MI Siswa dari SD
No Alternatif Jawaban
F 11. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
4 18
3 16
72 12
25 100
No Alternatif Jawaban
F 11. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
15 9
1 60
36 4
25 100
No Alternatif Jawaban
F 12. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
7 15
3 28
60 12
25 100
No Alternatif Jawaban
F 12. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
6 16
3 24
64 12
25 100
62
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa baik responden dari MI maupun dari SD menjawab Setuju untuk berusaha menjawab pertayaan yang diajukan
oleh teman-teman mereka yaitu sebanyak 60 dari MI dan 64 dari SD. Ini berarti bahwa mereka saling kerjasama dan tolong-menolong dalam mempelajari Fiqih dan
dalam menjawab semua pertanyaan-pertanyaan mengenai materi Fiqih.
Tabel. 20 Fiqih Pelajaran Yang Sulit Untuk Dipahami
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan analisa di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 56 responden
dari MI menyatakan “tidak setuju” bahwa Fiqih adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami, sedangkan responden dari SD hanya 28. Dan sebanyak 64 responden
dari SD menyatakan Setuju bahwa Fiqih adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami. Ini menunjukkan bahwa siswa dari SD cenderung kurang memahami materi Fiqih
jika dibandingkan dengan siswa dari MI. siswa yang berasal dari SD kesulitan dalam membaca ayat doa-doa yang berhubungan dengan ibadah sehari-hari dikarenakan
kurang terbiasa melafalkannya.
49
49
Wawancara Pribadi…………..
No Alternatif Jawaban
F 13. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
6 14
5 4
24 56
20
25 100
No Alternatif Jawaban
F 13. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
16 7
2 64
28 8
25 100
63
Tabel. 21 Saran Dari Guru Fiqih Membuat Semangat Dalam Belajar
Siswa dari MI Siswa dari SD
Tabel 14 menunjukkan bahwa sebanyak 60 siswa dari SD “sangat setuju”, dan 40 menyatakan “setuju” jika saran dan dorongan dari guru fiqih membuat
mereka semangat dalam belajar. Sebanyak 64 juga responden dari MI menyatakan “setuju”, dan 36 “sangat setuju”. Ini berarti bahwa baik siswa dari MI maupun SD
setuju apabila mereka diberikan saran dan dorongan oleh guru fiqih membuat mereka semangat dalam belajar.
Tabel. 22 Orang tua Tidak Pernah Membantu Ketika Mengalami Kesulitan Dalam
Belajar
Siswa dari MI Siswa dari SD
No Alternatif Jawaban
F 14. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
9 16
36 64
25 100
No Alternatif Jawaban
F 14. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
15 10
60 40
25 100
No Alternatif Jawaban
F 15. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
5 15
5 20
60 20
25 100
No Alternatif Jawaban
F 15. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
1 6
14 4
4 24
56 16
25 100
64
Tabel di atas menunjukkan bahwa baik siswa dari SD sebanyak 60 maupun dari MI sebanyak 56, menyatakan bahwa mereka tidak setuju apabila orang tua
mereka tidak pernah membantu mereka ketika kesulitan dalam belajar di rumah. ini berarti bahwa orang tua mereka selama ini selalu berusaha memperhatikan anak-
anaknya dan membantu mereka dalam mempelajari Fiqih di rumah. Sedangkan yang menjawab “setuju” jika orangtua mereka tidak pernah membantu mereka dalam
kesulitan belajar hanya sebagian kecil yaitu sebanyak 20 dari MI dan 24 dari SD.
Tabel. 23 Guru Fiqih Tidak Pernah Memberikan Kesempatan Untuk Bertanya
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa baik responden dari MI maupun SD menyatakan bahwa mereka “tidak setuju” jika guru Fiqih selama ini tidak
pernah memberikan kesempatan mereka untuk mengajukan pertanyaan, yaitu masing- masing sebanyak 44 dari MI dan 48 dari SD. Ini artinya bahwa selama ini guru
Fiqih ketika di kelas selalu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan pertanyaan tentang materi fiqih yang kurang mereka pahami.
No Alternatif Jawaban
F 16. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
4 11
10 16
44 40
25 100
No Alternatif Jawaban
F 16. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
3 10
12 12
40 48
25 100
65
Tabel. 24 Motivasi Dari Guru Sangat Membantu Untuk Menyukai Pelajaran Fiqih
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa sebanyak 60 responden dari SD “setuju” jika mereka diberikan motivasi dari guru fiqih membuat mereka
menyukai pelajaran Fiqih. Begitu juga dengan responden dari MI sebanyak 56 juga “setuju”. Ini artinya motivasi yang diberikan dari guru sangat berarti dan menjadikan
mereka lebih menyukai pelajaran Fiqih, terutama siswa dari SD yang sangat membutuhkan motivasi agar semangat dalam mempelajari Fiqih.
Tabel. 25 Mendapatkan Nilai yang Jelek pada Ulangan Harian Fiqih
Siswa dari MI Siswa dari SD
No Alternatif Jawaban
F 17. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
9 14
2 36
56 8
25 100
No Alternatif Jawaban
F 17. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
8 15
1 1
32 60
4 4
25 100
No Alternatif Jawaban
F 18. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
14 11
56 44
25 100
No Alternatif Jawaban
F 18. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
4 17
4 16
68 16
25 100
66
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa baik siswa dari MI maupun SD manyatakan bahwa mereka ‘tidak setuju” jika mereka mendapatkan nilai yang jelek
ketika ulangan harian, yaitu sebanyak 68 responden SD dan 56 responden dari MI. ini artinya bahwa baik siswa MI maupun SD selalu mendapatkan hasil yang
memuaskan ketika ulangan harian Fiqih.
Tabel. 26 Mendapatkan Nilai yang Tinggi Ketika UTS
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan analisa di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 68 responden dari MI mengatakan “sangat setuju”, dan 32 “setuju” jika mereka selalu
mendapatkan nilai yang tinggi ketika ulangan tengah semester UTS. Sedangkan responden dari SD juga tidak jauh beda yaitu sebanyak 36 “sangat setuju” dan 60
“setuju”. Ini dapat diartikan bahwa baik siswa dari SD maupun dari MI sama-sama mendapatkan nilai yang baik ketika UTS.
No Alternatif Jawaban
F 19. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
17 8
68 32
25 100
No Alternatif Jawaban
F 19. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
9 15
1 36
60 4
25 100
67
Tabel. 27 Mendapatkan Nilai yang Tinggi Ketika UAS
Siswa dari MI Siswa dari SD
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 60 responden dari MI menyatakan “sangat setuju” mendapatkan nilai yang tinggi ketika ulangan akhir
semester UAS, dan sebanyak 40 “setuju”. Sedangkan responden dari SD sebanyak 56 menyatakan “setuju” dan 44 menyatakan “sangat setuju”. Ini berarti
baik siswa dari MI mapun dari SD selalu mendapatkan nilai yang memuaskan ketika UAS.
Tabel. 28 Nilai Raport Selalu Tinggi Pada Pelajaran Fiqih
Siswa dari MI Siswa dari SD
No Alternatif Jawaban
F 20. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
15 10
60 40
25 100
No Alternatif Jawaban
F 20. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
11 14
44 56
25 100
No Alternatif Jawaban
F 20. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
3 19
3 12
76 12
25 100
No Alternatif Jawaban
F 20. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
7 15
3 28
60 12
25 100
68
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 76 responden dari MI menyatakan “setuju” bahwa mereka mendapatkan nilai raport yang tinggi
pada pelajaran fiqih, begitu juga dengan responden dari SD yaitu sebanyak 60 menyatakan “setuju” mendapatkan nilai raport yang tinggi pada pelajaran Fiqih.
Hanya sebanyak 12 baik responden dari MI maupun SD yang “tidak setuju” jika mereka mendapatkan nilai yang tinggi pada raport mereka, yang artinya nilai raport
mereka tidak terlalu tinggi pada mata pelajaran Fiqih.
Tabel. 29 Membiasakan Menjalankan Ibadah Sunnah
Siswa dari MI Siswa dari SD
Pada tabel di atas menunjukkan bahwasanya responden dari MI menjawab ”setuju” sebanyak 88 untuk membiasakan melakukan ibadah sunah, dan 12
menjawab “sangat setuju”. Sedangkan siswa dari SD menjawab ”setuju” sebanyak 56 , dan “sangat setuju” sebanyak 44. Ini berarti antara siswa dari MI maupun SD
berusaha untuk membiasakan melakukan ibadah sunah sehari-hari. Akan tetapi siswa yang berasal dari SD lebih bersemangat karena prosentase jawaban “sangat setuju”
lebih besar dibandingkan dengan siswa yang berasal dari MI. Berdasarkan wawancara No Alternatif
Jawaban F
22. Sangat setuju Setuju
Tidak setuju Sangat tidak-
setuju 3
22 12
88
25 100
No Alternatif Jawaban
F 22. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
11 14
44 56
25 100
69
dengan kepala sekolah, dalam hal ini peran guru sangat penting, terutama guru Fiqih.
50
Tabel. 30 Tidak Melaksanakan Shalat Lima Waktu Kecuali Disuruh Orangtua
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya responden dari MI sebanyak 56 menjawab “sangat tidak setuju” jika mereka melaksanakan shalat
lima waktu karena disuruh orangtua. Sama halnya dengan responden dari SD sebayak 48 juga menjawab “sangat tidak setuju”. Akan tetapi sebanyak 12 siswa dari SD
menjawab “setuju” jika mereka shalat lima waktu apabila disuruh oarangtua. Ini membuktikan kurangnya kesadaran siswa SD untuk melakukan ibadah yang wajib
dilakukan, yaitu shalat lima waktu.
50
Wawancara Pribadi dengan M. Hidayat, S.Pd, 25 September 2010
No Alternatif Jawaban
F 23. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
11 14
44 56
25 100
No Alternatif Jawaban
F 23. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
3 10
12 12
40 48
25 100
70
Tabel. 31 Jarang Membaca al-Quran Setelah Selesai Shalat Lima Waktu
Siswa dari MI Siswa dari SD
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwasanya responden dari MI sebanyak 68 menyatakan “tidak
setuju” jika dikatakan mereka jarang membaca al-Quran ketika selesai shalat, sama halnya dengan responden dari SD juga sebanyak 68 menjawab “tidak setuju”. Akan
tetapi sebanyak 32 siswa dari SD menjawab “setuju” bahwa mereka jarang membaca al-Quran ketika selesai shalat lima waktu. Ini artinya masih ada sebagian
kecil dari siswa SD belum membiasakan untuk membaca ayat al-Quran setelah selesa shalat.
Tabel. 32 Melaksanakan Puasa Ketika Bulan Suci Ramadhan
Siswa dari MI Siswa dari SD
No Alternatif Jawaban
F 24. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
17 8
68 32
25 100
No Alternatif Jawaban
F 24. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
8 17
32 68
25 100
No Alternatif Jawaban
F 25. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju
18 7
72 28
25 100
No Alternatif Jawaban
F 25. Sangat setuju
Setuju Tidak setuju
Sangat tidak- setuju.
22 3
88 12
25 100
71
Pada tabel di atas menunjukkan bahwasanya responden dari MI menjawab “sangat setuju” sebanyak 72, dan responden dari SD sebanyak 88 selalu
melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan. Ini berarti baik siswa dari MI maupun dari SD selalu menjalankan ibadah puasa sebagai kewajiban di bulan ramadhan. Akan
tetapi, siswa dari SD lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah puasa dari pada siswa dari MI dengan prosentase jawaban “sangat setuju” lebih tinggi yaitu 88.
Dari tabel diatas menunjukan bahwa latar belakang pendidikan siswa cukup mempengaruhi prestasi belajar siswasiswi MTs Nurul Ilmi Cikupa. Hal ini dapat
dilihat pada tingginya jawaban siswasiswi yang berlatar belakang MI pada alternatif jawaban dengan bobot nilai 3 dan 4 dibandingkan dengan siswa yang berlatar
belakang dari SD.
Berdasarkan tabel di atas, penulis dapat memberikan kesimpulan sementara bahwa Latar belakang pendidikan siswa cukup berpengaruh terhadap prestasi belajar
fiqih pada siswasiswi MTs Nurul Ilmi Cikupa.
C. Analisis dan Interprestasi Data