40
illikuid; dan iii umumkan kesediaan untuk meminjamkan tanpa batas untuk meyakinkan kredibilitas.
29
Penetapan kebijakan LLR di Indonesia sendiri diatur dengan Undang- Undang
30
, Bank Indonesia dapat memberikan fasilitas LLR baik untuk kondisi normal maupun untuk mencegah krisis sistemik. Sesuai pasal 11 ayat 1 dan 2
Undang-Undang tersebut LLR untuk kondisi normal diberikan kepada Bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek dalam bentuk kredit atau
pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah untuk jangka waktu paling lama 90 sembilan puluh hari yang wajib dijamin dengan agunan yang berkualitas tinggi
dan mudah dicairkan yang nilai minimalnya sebesar jumlah kredit atau pembiayaan yang diterimanya.
3. Pengaturan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah FPJPS
Pengaturan mengenai Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah FPJPS tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1124PBI2009
Pengganti Peraturan Bank Indonesia No. 723PBI2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 53PBI2003 tentang Fasilitas Pembiayaan
jangka Pendek bagi Bank Syariah.
29
Sukarela Batunanggar, Jaring Pengaman Keuangan : Kajian Literatur dan Praktiknya di Indonesia, Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan, diakses pada 18 Februari 2010 dari
http:www.bi.go.idNRrdonlyresE9161ADE-FA45-47E6-B8DC-540D9FC6BBD4804203jpk.pdf
30
Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Republik Indonesia No.3 Tahun 2004
41
4. Karakteristik Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah FPJPS
Karakteristik FPJPS sebagai berikut : a.
Merupakan pelaksanaan fungsi Bank Indonesia sebagai The Lender of Last Resort;
b. Diberikannya FPJPS bagi bank syariah atau unit usaha syariah Bank
Konvensional yang mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek karena system kliring danatau karena pemakaian fasilitas pendanaan dalam rangka
Real Time Gross Settlement RTGTS Bank Indonesia; c.
Bank syariah atau unit usaha syariah Bank Konvensional pemohon harus memenuhi tingkat kesehatan secara keseluruhan “Cukup Sehat” CS
sekurang-kurangnya dalam 3 tiga bulan terakhir dan “Sehat” S dalam permodalan;
d. Bersifat likuid dengan kualitas agunan yang tinggi, mudah dicairkan dan
tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan tercatat di bank Indonesia; e.
Agunan yang dapat dijaminkan berupa Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI dan surat berharga lainnya atau tagihan lainnya;
f. Besarnya imbalan FPJPS yang dihitung berdasarkan nilai nominal investasi,
tingkat realisasi imbalan, nisbah bagi hasil Bank Indonesia, dan jumlah penggunaan fasilitas tersebut.
g. Mekanisme Operasional FPJPS; Penggunaan FPJPS dilakukan dengan
alasan karena apabila saldo negatif tersebut tidak dapat ditutup sampai