iman kepada hari kebangkitan dan nilai pendidikan larangan putus asa dari rahmat Allah.
1. Pengertian Nilai
Menurut bahasa nilai artinya “harga hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan
hakikatnya”.
2
Secara filosofis nilai sangat terkait dengan masalah etika, etika juga sering disebut dengan filsafat nilai yang mengkaji nilai-nilai moral sebagai tolok ukur
tindakan dan perilaku manusia dalam berbagai aspek kehidupannya. Sumber- sumber etika bisa merupakan hasil pemikiran, adat istiadat, atau tradisi, ideologi
bahkan dari agama. Dalam konteks etika pendidikan Islam, maka sumber etika dan nilai-nilai yang paling shohih adalah al-Qur’an dan sunnah Nabi saw, yang
kemudian dikembangkan dengan hasil ijtihad para ulama. Nilai-nilai yang bersumber kepada adat istiadat atau tradisi dan ideologi sangat rentan dan
situasional, sedangkan nilai-nilai al-Qur’an, yaitu “nilai-nilai yang bersumber kepada Al-Qur’an adalah kuat, karena ajaran al-Qur’an bersifat mutlak dan
universal”.
3
Selanjutnya, di dalam Encyclopedi Britannaica sebagaimana dikutip oleh M. Noor Syam dalam bukunya, ”nilai ialah suatu penetapan atau suatu kualitas suatu
objek yang menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat”.
4
Menurut pandangan idealisme para pengikut Hegel hegelian sebagaimana dikutip Noor Syam, bahwa “nilai ialah suatu yang bersifat normatif dan objektif,
berlaku umum. Bahkan nilai itu bersifat idealisme, cita-cita tiap pribadi yang mengerti dan menyadarinya, nilai itu menjadi norma, ukuran untuk suatu tindakan
seseorang apakah itu baik, buruk dan sebagainya”.
5
Lebih lanjut ditegaskan
2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002, edisi ke-3, hal. 783
3
Said Agil Husin Al-Munawwar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani Dalam System Pendidikan Islam
, Ciputat : PT. Ciputat Press, 2005, hal. 3
4
M. Noor Syam, Filsafat Pendidikan Dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, Surabaya : Usaha Nasional, 1988, cet. IV, hal. 133
5
Noor Syam, felsafat pendidikan…, hal. 135
bahwa, nilai-nilai tidak hanya menurut pikiran dan keinginan manusia secara subjektif. Nilai-nilai itu besifat objektif, universal, independen dalam arti bebas
dari pengaruh rasio dan keinginan manusia secara individual. Nilai bukan semata-mata untuk memenuhi dorongan intelek dan keinginan
manusia. Nilai justru berfungsi untuk membimbing dan membina manusia supaya menjadi lebih luhur, lebih matang sesuai dengan martabat human dignity,
sedangkan human dignity ini ialah tujuan itu sendiri, tujuan dan cita-cita manusia. Berdasarkan pada pendapat serta pengertian sebagaimana tersebut di atas,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa nilai ialah suatu hal yang bersifat normatif dan objektif, sebagai ukuran atas suatu tindakan yang menjadi norma
yang akan membimbing dan membina manusia supaya menjadi lebih luhur, berguna dan bermartabat dalam kehidupannya.
2. Landasan Nilai Pendidikan Islam