Latar Belakang Masalah Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam surat-ankabaut ayat 16-24

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah untuk menjadi pedoman bagi seluruh umat manusia, dengan segala petunjuknya yang lengkap, meliputi seluruh aspek kehidupan yang bersifat universal. Nabi Muhammad Saw sebagai pendidik pertama pada masa awal pertumbuhan Islam telah menjadikan al-Qur’an sebagai dasar utama dalam pendidikan Islam. Bahkan lebih dari itu, kedudukan al-Qur’an pun telah menjadi sumber pokok dalam pendidikan Islam. Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk serta pedoman hidup muslim, memuat begitu banyak nilai serta kandungannya yang luas, akan sangat berguna dalam setiap segi kehidupan secara keseluruhan. Begitu banyak sendi-sendi kehidupan ini yang tercakup dalam ayat-ayatnya baik yang tersirat maupun yang tersurat, baik itu mulai dari pri-hidup kemanusiaan sampai keberbagai bidang dan ruang lingkup ilmu pengetahuan. Berbagai macam ilmu pengetahuan disinyalir banyak terkandung dalam al-Qur’an. Seperti halnya ketika al-Qur’an menerangkan tentang masalah Sosialogi, Astronomi, Biologi, Sejarah, Humaniora, Seksologi, Astronomi dan Psikologi, hal tersebut tentunya merupakan sebagian kecil diantara ilmu-ilmu yang disinggung dalam al-Qur’an. Di antara fungsi al-Quran adalah “sebagai petunjuk huda, penerang jalan hidup bayyinat, pembeda antara yang benar dan yang salah furqan, penyembuh penyakit hati syifa, nasihat atau petuah mau’idzah dan sumber informasi 1 bayan”. 1 Al-qur’an tidak hanya sebagai petunjuk bagi umat tertentu dan untuk periode waktu tertentu, melainkan menjadi petunjuk universal dan sepanjang zaman. al-Qur’an eksis bagi setiap zaman dan tempat. Petunjuknya sangat luas seperti luasnya umat manusia dan meliputi segala aspek kehidupannya. Quraish Syihab dalam bukunya Wawasan al-Qur’an mengemukakan bahwa diantara tujuan diturunkannya al-Qur’an adalah : 1. Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik serta memantapkan keyakinan tentang ke-Esaan yang sempurna bagi Tuhan seru sekalian alam, keyakinan yang tidak semata-semata sebagai konsep teologis, tetapi falsafah hidup dan kehidupan umat manusia. 2. Untuk mengajarkan kepada kemanusiaan yang adil dan beradab. Yakni bahwa manusia merupakan suatu umat yang wajib bekerja sama dalam pendidikan kepada Allah dan pelaksanaan tugas sebagai khalifah di bumi. Selain itu juga bertujuan untuk menjelaskan peranan ilmu dan teknologi, guna menciptakan suatu peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia, dengan panduan Nur Ilahi, 3. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antar suku atau bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia dan akhirat. 4. Untuk mengajak manusia berfikir dan bekerja sama dalam bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan. 5. Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit, penderitaan hidup, serta pemerasan manusia, dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan juga agama. 2 Demikian sebagian tujuan kehadiran al-Qur’an, tujuan yang terpadu dan menyeluruh, bukan sekedar mewajibkan pendekatan yang relegius yang bersifat ritual atau mistik, yang dapat menimbulkan formalitas dan kegersangan. al-Qur’an adalah petunjuk-Nya yang bila dipelajari akan membantu kita menemukan nilai- nilai yang dapat dijadikan bagi penyelesaian berbagai problem hidup. Apabila dihayati dan diamalkan akan menjadikan pikiran, rasa, dan karsa kita mengarah kepada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketentraman hidup pribadi dan masyarakat. 1 Said Agil Husin al-Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani Dalm Sistem Pendidikan Islam, Ciputat : PT Ciputat Press, 2005, hal. 4 2 M. Quraish Syihab, Wawasan Al-Qur’an, Bandung : Mizan, 2000, cet. Ke-10, h. 12 Dasar ideal pendidikan Islam adalah al-Qur’an. Kandungannya sangat luas dan dalam, yang mendorong pada peningkatan kualitas kehidupan manusia ketingkat yang lebih baik dan sempurna. Artinya, seluruh ajaran Islam terkandung dalam al-Qur’an pada dasarnya mengarahkan agar mendekatkan diri kepada Allah, dengan berbagai cara berbentuk aktivitas yang berguna bagi kehidupan manusia pada umumnya. Aspek pendidikan merupakan komponen yang utama dalam kehidupan manusia, yang telah tercakup pada ayat-ayat suci al-Qur’an. Mengingat perjalanan hidup manusia dimuka bumi ini merupakan aktivitas pendidikan dan proses pengajaran berkesinambungan, dari sejarah Nabi diutus oleh Allah SWT untuk menjadi penyampai dan pendidik bagi umatnya agar mengajarkan bagaimana mengenal Allah. Bahwasannya al-Qur’an telah mengajarkan terjadinya kemajuan beragama melalui proses belajar, dan sangat menekankan pada pentingnya sesuatu proses belajar yang akan mengangkat derajat manusia. 3 “al-Qur’an merupakan penyampaian berita kepada manusia agar terlaksana proses-proses yang baik dalam pembelajaran yang dilalui sehingga dapat mencapai keridhaan yang didambakan, jelas bahwa penuturan yang terkandung dalam al-Qur’an merupakan sarana pendidikan yang pasti serta akurat, sumber pengarahan dan wejangan mulai bagi kehidupan manusia”. 4 Allah menurunkan al-Qur’an untuk menjadi bahan yang harus dipelajari dan diamalkan manusia. Kalau seseorang banyak belajar serta tekun untuk mempelajari isi kandungan al-Qur’an, maka aktivitas yang dilakukannya pun akan senantisa memicu dan mendorong terhadap perkembangan dan kemajuan ajaran agama Islam. Sebab kemajuan beragama tak akan lepas serta terjadi melalui proses belajar. Oleh karena itu, pentingnya preses belajar menjadi modal dasar dalam upaya meningkatkan derajat manusia. Sejarah penafsiran al-Qur’an dimulai dengan penafsiran ayat-ayatnya sesuai dengan hadis-hadis Rasulullah atau pendapat para sahabat. Penafsiran 3 Fazlurrahman, al-Qur’an Sunber Ilmu Pengetahuan, Jakarta : Rineka Cipta, 1992, cet. Ke-2, h. 39 4 Syekh Muhammad al-Ghazali, Induk Al-Qur’an, Jakarta : Cendikia Centra Muslim,2003, cet. I,h. 111 demikian kemudian berkembang sehingga tidak disadari bercampurlah hadis- hadis shahih dengan isroiliyyat kisah-kisah yang bersumber dari ahli kitab yang umumnya tidak sejalan dengan kesucian agama atau akal sehat, ini mengakibatkan sebagian ulama menolak penafsiran yang menggambarkan pendapat-pendapat penulisnya, atau menyatukan pendapat-pendapat tersebut dengan hadis-hadis atau pendapat-pendapat sahabat yang dianggap benar. 5 Sebagai upaya dalam memahami maksud serta tujuan suatu ayat dalam al- Qur’an, maka disitulah peran tafsir yang sebenarnya, yang tentunya telah menyakini perkembangan yang bervariasi. Secara umum, al-Qur’an banyak memuat ayat-ayat yang menuntun manusia dalam usaha dan penghidupannya supaya melahirkan generasi yang lebih baik. Hal-hal yang merupakan tuntunan bagi manusia untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa, mengembangkan wawasan keagamaan, ataupun tuntunan untuk membentuk kepribadian manusia seutuhnya, itu semua merupakan hal-hal yang tentunya hanya akan dapat dicapai dengan proses pendidikan. Dalam al-Qur’an banyak ayat yang membicarakan tentang masalah tauhid, di antaranya adalah surat al-ankabut ayat 16-24, yang menerangkan tentang perjuangan Khalilullah kekasih Allah yaitu Nabi Ibrahim a.s yang mengajak kaumnya untuk mengesakan Allah dalam ibadah dan membersihkan diri dari segala bentuk kemusyrikan, agar manusia menyembah kepada Allah saja dan bertakwa kepada Allah SWT, itu karena rusaknya kepercayaan mereka selama ini yaitu dengan menyembah berhala-berhala selain Allah, yang tidak lain adalah hasil buatan tangan mereka sendiri karena mereka membuat sesuai dengan dorongan diri mereka tanpa ada dasar dan kaidah yang menjadi pijakan mereka. Tentunya masih banyak nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam surat al-ankabut yang tidak bisa dijelaskan dalam bab I ini. Untuk lebih jelas lagi tentang nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam surat al-ankabut akan dibahas pada bab IV. Bertitik tolak pada uraian sebagaiman telah tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk menyusun skripsi ini dalam kajian tafsir atas ayat pendidikan 5 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an,.. hal. 46-47 dengan judul ”NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-ANKABUT AYAT 16-24” Alasan penulis memilih ayat-ayat pendidikan pada surat al-Ankabut karena di dalamnya memuat nilai-nilai pendidikan dan pengajaran yang menuntut adanya usaha pemahaman secara komprehensif untuk dapat dimaknai dari nilai- nilai pendidikan.

B. Identifikasi Masalah