hidayah, dan seseorang bisa memperoleh hidayah tiada lain atas kehendak Allah, karena pendidikan yang benar serta ketaatannya.
Menurut M. Quraish Shihab, al-Qur’an secara garis besar mempunyai tiga tujuan pokok, diantaranya :
1. Petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang
tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan, dan kepastian akan adanya hari pembalasan.
2. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-
norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual atau kolektif.
3. Petunjuk mengenai syari’ah dan hukun dengan jalan menerangkan dasar-
dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat Al-
Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh manusia kejalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
26
2. As-Sunnah
Dasar yang kedua setelah al-Qur’an ialah as-Sunnah Rasulullah saw, amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah dalam proses perubahan sikap hidup
sehari-hari tersebut menjadi dasar utama pendidikan Islam setelah al-Qur’an, karena Allah telah menjadikan Rasulullah sebagai teladan bagi umatnya,
sebagaimana firmannya dalam surah al-Ahzab ayat 21 berikut ini :
⌧ ☺
⌧ ⌧
⌧ ا
ﻷ ﺤ
ز ا
:
”Sesungguhnya Telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
QS. Al-Ahzab [33]: 21
As-sunnah menurut bahasa artinya jalan; baik terpuji maupun tercela. Sedang kan menurut istilah ahli hadis, ”sunnah ialah segala yang dinukilkan dari
Nabi saw, baik berupa perkataan, taqrir, pengajaran, sifat, keadaan, maupun
26
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung : Mizan, 1997, cet. 26, hal. 40
perjalanan hidup beliau : baik yang berupa yang demikian itu terjadi sebelum maupun sesudah diangkat menjadi Rasul”.
27
3. Ijtihad
Ijtihad yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syariat Islam untuk menetapkan atau menentukan suatu syariat Islam
dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh al-Qur’an dan as- Sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek kehidupan
termasuk aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada al-Qur’an dan as- Sunnah.
28
Ijtihad dalam bidang pendidikan harus tetap bersumber dari al-Qur’an dab as-sunnah yang diolah oleh akal yang sehat dari para ahli pendidikan Islam.
Ijtihad tersebut haruslah dalam hal-hal yang berhiubungan langsung dengan kebutuhan hidup manusia, pada kondisi dan situasi tertentu. Teori-teori
pendidikan baru dari hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dan kebutuhan hidup.
Dengan demikian, untuk melengkapi dan merealisasikan ajaran Islam itu memang sangat dibutuhkan ijtihad. Sebab globalnya al-Qur’an dan sunnah belum
menjamin tujuan pendidikan Islam tercapai. Dalam hal ini, pemikiran para ahli pendidikan muslim adalah salah satu bentuk ijtihad dibidang pendidikan yang bisa
dijadikan salah satu rujukan bagi kaum muslimin dalam bidang pendidikan Islam.
27
M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadis, Bandung Angkasa, 1994, cet. 2, hal. 12
28
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidilkan Islam, Jakarta : Bumu Aksara, 1996, cet. 3, hal. 21
BAB III TAFSIR SURAT AL-ANKABUT AYAT 16-24
Surat al-Ankabut yang berarti rumah laba-laba adalah nama surah yang ke- 29 di antara surah-surah dalam al-Qur’an, terdiri dari 69 ayat dan termasuk dalam
golongan surah-surah makiyah. Nama surah ini diambil dari perkataan al-Ankabut yang terdapat pada ayat 41 surah ini. “Dinamakan demikian karena dalam surah
ini Allah mengumpamakan orang-orang yang menyembah berhala itu seperti rumah laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia
berlindung dan sebagai tempat ia menangkap mangsanya. Padahal apabila ditiup angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur.
Begitu pula dengan kaum musyrikin yang percaya dengan kekuatan sembahan- sembahan yang tidak mampu sedikitpun menolong mereka dari azab Allah di
dunia. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti”.
1
A. Teks Ayat dan Mufrodat 1.