Perihal Nabi Nuh a.s, Allah berfirman: ”Sesungguhnya ia adalah hamba yang banyak bersyukur.”
QS. Al-Isra: 3.
Perlu diketahui bahwa syukur dan sabar, keduanya merupakan barometer dan parameter keimanan sebagaiman sabda Rasulullah saw,
ﻰﻘﻬﻴﺑﻟا اوﺮ ﻦاﻤﻴﻹا ﺮﺑ ﻟا
”Kesabaran adalah separuh sebagian dari keimanan.” HR. Baihaqi.
3. Nilai Pendidikan Sabar
Sabar merupakan akhlak al-Qur’an yang paling utama dan ditekankan olah al-Qur’an baik pada surat-surat Makkiyah maupun Madaniyah, serta merupakan
akhlak yang terbanyak sebutannya dalam al-Qur’an. Imam Ghazali berkata dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, sebagaimana
dikutip oleh Yusuf Qordawi dalam bukunya as-shabru fil qur’an “Allah menyebut sabar di dalam al-Qur’an lebih dari 70 tempat”.
18
Abu Thalib al-Makky, di dalam Qut al-Qulub juga mengutip perkataan sebagian ulama, “adakah yang lebih utama daripada sabar, Allah telah
menyebutkannya di dalam kitabnya. lebih dari 90 tempat? Kami tidak mengetahui sesuatu yang disebutkan Allah sebanyak ini kecuali sabar.
Di dalam al-Mu’jamul-Mufahros li alfadzil Qur’an asal kata ر ب ص
dengan semua pecahan katanya disebutkan di dalam al-Qur’an sebanyak seratus kali lebih.
Perbedaan perhitungan di atas tidak bertentangan dengan perhitungan yang ada di dalam al-Mu’jamul-Mufahros, sebab di dalam suatu tempat kadang-kadang
asal kata ر ب ص disebutkan lebih dari sekali; sebagian ulama menganggapnya
satu tempat dan sebagian lainnya manganggap dua tempat atau lebih. Misalnya di dalam firman Allah di akhir surat akhir-akhir surat an-Nahl,
18
Yusuf Qordawi, Sabar. Sifat Orang Beriman, Terj. Dari ash-shabru fil-Qur’an oleh Aziz Salim Basyarahil Jakarta: Rabbani Press, 2003, h. 10
☺
⌧ ☺
☺ ﺤ ﻟا
: -
Artinya: Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu
bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. Bersabarlah hai Muhammad dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan
pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap kekafiran mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
QS. An-Nahl [16] : 126-127
Dalam dua ayat ini komponen kata ﺮﺑ shobaro disebutkan empat kali;
yang bisa dihitung satu tempat atau dua tempat menurut kriteria penghitungan di atas.
Di dalam kisah Musa a.s beserta seorang hamba yang shalih di surat al- kahfi, kata sabar disebutkan berulang-ulang yang seluruhnya bisa dihitung sebagai
satu tempat. Misalnya firman Allah,
: باﺰ ﻻا
“Laki-laki yang sabar dan perempuan-perempuan yang sabar” al-Ahzab: 35.
Secara bahasa sabar berarti al-habsu menahan dan al-man’u mencegah, yaitu lawan kata dari al-jaz’u keluh kesah.
Sementara dari buku Asma Umar Hasan Fadaq menyimpulkan arti sabar adalah suatu akhlak luhur dari akhlak-akhlak Islami yang wajib disifati, yang
mendatangkan bagi seseorang perbuatan yang baik dan menghindarkan seseorang dari perbuatan yang tidak baik dan tidak sesuai sebagai seorang muslim dimana
tujuannya adalah mengharap keridaan Allah.
19
Firman Allah:
19
http:strongdimi.blogspot.com200903sabar-dalam-al-quran-dan-al-hadits.html di akses pada tanggal 2 juli 2010
⌧ ⌧
⌧ ﻬﻜﻟا
:
Artinya: Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya;
dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah
kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
QS. al-Kahfi [18] 28
Arti sabar disini “tahanlah dirimu bersama mereka” lawan kata “sabar” dalam al-Qur’an ialah “keluhan” jaza’. Bagaimana tercantum firman Allah yang
menerangkan keluhan penghuni neraka:
⌧
⌧ ⌧
ﻢﻴهاﺮﺑا :
Artinya: Dan mereka semuanya di padang Mahsyar akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada
orang-orang yang sombong: Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut- pengikutmu, Maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah
walaupun sedikit saja? mereka menjawab: Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. sama saja bagi
kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri. QS. Ibrahim [14] : 21
Dalam al-Qur’an juga berarti: menahan diri terhadap apa yang tidak kita sukai dengan tujuan memperoleh keridhoan Allah.
Firman Allah:
⌧ ☺
⌧
ﺪ ﺮﻟا :
Artinya: Dan orang-orang yang sabar Karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada
mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik. QS.
Ar-Ra’d [13] 22
Apa yang tidak disukai oleh nafsu manusia ada beraneka macam, karena itu ruang sabar sangat luas melampaui gambaran manusia bila mendengar kata
“sabar”. ketahuilah bahwa sasaran sabar ada dua macam, pertama sasaran fisik
badaniah seperti menahan penderitaan badan dan tetap bertahan, seperti kerja berat dalam beribadah atau pekerjaan lainnya atau tahan terhadap pukulan keras,
sakit yang berat dan luka yang parah. Hal itu dapat menjadi amal yang terpuji apabila sesuai dengan tuntunan syariat.
Yang kedua adalah al-shabru al-nafsi kesabaran moral dari syahwat- syahwat naluri dan tuntutan-tuntutan hawa nafsu. Bentuk kesabaran ini non fisik
beraneka macam; 1.
Jika berbentuk sabar menahan dari syahwat perut dan kemaluan disebut iffah.
2. Jika di dalam musibah, secara singkat disebut sabar, kebalikkannya adalah
keluh kesah. 3.
Jika sabar di dalam kondisi berkecukupan disebut mengendalikan nafsu, kebalikannya adalah kondisi yang disebut sombong al-bathr.
4. Jika sabar dalam peperangan dan pertempuran disebut syaja’ah berani.
Kebalikannya adalah al-jubnu pengecut. 5.
Jika sabar di dalam mengekang kemarahan dan kemurkaan disebut lemah- lembut al-hilmu. Kebalikannya adalah tadzammur emosional.
6. Jika sabar dalam menyimpan perkataan disebut katum penyimpan
rahasia.
7. Jika sabar dari kelebihan disebut zuhud, kebalikannya adalah al-hirshu
serakah.
20
Menurut Ibn al-Qoyyim sebagaimana dikutip A.H Halim dalam bukunya: indahnya sabar, sabar ada dua macam, kesabaran jasmani dan kesabaran jiwa, dan
masing-masin terdir dari dua macam: Pertama
, kesabaran jasmani secara suka rela, seperti melakkan pekerjaan berat atas pilhan dan kehendak diri sendiri.
Kedua , kesabaran jasmani oleh faktor keterpaksaan, seperti sabar menahan
rasa sakit akibat pukulan, sabar menahan penyakit, menahan dingin, panas dan sebagainya.
Ketiga , kesabaran jiwa seara suka rela, seperti kesabaran menahan diri
untuk melakukan perbuatan yang tidak baik berdasarkan pertimbangan syariat. Keempat
, kesabaran jiwa oleh faktor keterpaksaan, seperti kesabran berpisah dengan orang yang dikasihi jika cinta terhalang.
21
Kebanyakan akhlak keimanan masuk ke dalam sabar ini. Karena itu ketika pada suatu hari Rasulullah saw ditanya tentang iman, beliau menjawab
ﺮﺑ ﻟا وه “iman adalah sabar”, sebab kesabaran merupakan pelaksanaan keimanan yang paling banyak dan paling penting. Sebagaimana Rasulullah saw pernah
bersabda al-hajju ‘arafatun “Hajji adalah Arafah.” Allah telah menghimpun semua bagian tersebut dan menamakan
seluruhnya dengan sabar.
Jadi, pembagian sabar ini sesuai dengan perbedaan kaitannya. Bagi orang yang melihat makna dari penamaannya saja, akan menyangka bahwa hal tersebut
berlainan substansi dan hakikatnya karena penamaan yang berlainan. Tetapi bagi orang yang menempuh jalan yang lurus dan melihat dengan cahaya Allah, ia akan
memperhatikan makna terlebih dahulu, kemudian hakikat dan penamaannya;
20
http:tarbiyahweekly.wordpress.com20071025 sabar menurut al-quran diakses pada tanggal 2 juli 2010
21
Ibnu al-Qoyyim al-Jauziah, Indahnya Sabar; Bekal Sabar Agar Tidak Pernah Habis, Terj dari ‘Uddatu Ash-Shabirin Wa Dzakkiratu Asy-Syakirin, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2006,
h. 37
karena nama istilah itu dibuat untuk menunjuk kepada makna. Jadi makna adalah ushul dasar sedangkan lafazh adalah penyerta.
Dari sini kita dapat memahami mengapa al-Qur’an menjadikan masalah sabar sebagai syarat kebahagiaan di akhirat, tiket masuk ke surga dan sarana untuk
mendapatkan sambutan para malaikat. Firman Allah,
☺ ☺
ﺪ ﺮﻟا :
-
sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; sambil mengucapkan: Salamun alaikum bima shabartum. Maka alangkah
baiknya tempat kesudahan itu.
QS. Ar-Ra’d [13] : 23-24
4. Nilai Pendidikan Iman Kepada Hari Kebangkitan