Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan

empat, helai pertama beserta ikrar talaknya dikirimkan kepada pengawai pencatat nikah di daerah tempat tinggal suami untuk diadakan pencatatan. Helai kedua dan ketiga masing-masing diberikan kepada suami dan isteri. Sedangkan helai keempat disimpan oleh Pengadilan Agama. Setelah mendapat surat keterangan tentang terjadinya talak SKT3, maka suami isteri datang kepada pegawai pencatat nikah untuk mendapatkan kutipan buku pendaftaran talak. Apabila talak itu terjadi, maka Kutipan Akta Nikah KAN masing- masing suami isteri ditahan oleh Pengadilan Agama ditempat talak itu terjadi dan dibuat catatan dalam ruang yang tersedia dalam kutipan akta nikah tersebut bahwa yang bersangkutan telah menjatuhkan talaknya. Catatan yang dimaksud berisi tempat terjadinya talak, tanggal diikrarkannya talak, nomor dan tanggal surat keterangan tentang terjadinya talak, serta tanda tangan panitera.

E. Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Proses mediasi telah dijelaskan dalam PERMA nomor 1 tahun 2008. Adapun tahapan yang harus dilalui dalam proses mediasi sebagai berikut: 1. Tahap pra mediasi Penggugat medaftarkan gugatannya di kepaniteraan Pengadilan. Kemdian ketua pengadilan akan menunjuk majelasi hakim yang akan memeriksa perkaranya. Kewajiban melakukan mediasi timbil jika pada hari persidangan pertama para pihak hadir. Majelis Hkaim menyampaikan kepada penggugat dan tergugat prosedur mediasi yang wajib mereka jalankan. Setelah menjelaskan prosedur mediasi, Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada para pihak untuk memilih mediator dalam daftar mediator yang terpampang di ruang tunggu kantor pengadilan. Para pihak boleh memilih mediator sendiri dengan syarat mediator tersebut telah memiliki sertifikat mediator. Bila dalam waktu 2 dua hari para pihak tidak dapat menentukan mediator, Majelis Hakim menunjuk hakim pengadilan di luar hakim pemeriksa perkara yang bersertifikat. Namun jika tidak ada hakim yang bersertifikat, salah satu anggota Hakim Pemeriksa Perkara yang ditunjuk oleh Ketua Majelasi wajib menjalankan fungsi mediator. Hakim Pemeriksa Perkara memberikan waktu selama empat puluh hari kerja kepada para pihak untuk menempuh proses mediasi. Jika diperlukan waktu mediasi dapat diperpanjang untuk waktu empat belas hari kerja pasal 13 ayat 3 dan 4. 2. Pembentukan forum Dalam waktu lima hari setelah para pihak menunjuk mediator yang disepakati atau setelah para pihak gagal memilih mediator, para pihak dapat menyerahkan resume 36 perkara kepada mediator yang ditunjuk oleh Majelis 36 Resume perkara adalah dokumen yang dibuat para pihak yang berisi duduk perkara dan atau usulah penyelesaian sengketa. Pasal 1 angka 10 Perma 1 tahun 2008. Hakim. Dalam forum dilakukan pertemuan bersama untuk berdialog. Mediator dapat meminta agar pertemuan dihadiri langsung oleh pihak yang bersengketa dan tidak diwakili oleh kuasa hukum. 3. Pendalaman masalah Cara mediator mendalami masalah adalah dengan cara kaukus, 37 mengolah data dan mengembangkan informasi, melakukan eksplorasi kepentingan para pihak, memberikan penilaian terhadap kepentingan- kepentingan yang telah diinventarisir, dan akhirnya menggiring para pihak pada proses tawar menawar penyelesaian masalah. 4. Penyelesaian akhir dan penentuan hasil kesepakatan Pada tahap ini para pihak akan menyampaikan kehendaknya berdasarkan kepengtingan mereka dalam bentuk butir-butir kesepakatan. Mediator akan menampung kehendak para pihak dalam catatan dan menaungkannya ke dalam dokumen kesepakatan. Dalam pasal 23 ayat 3 PERMA Nomor 1 tahun 2008 disebutkan syarat-syarat yang harus terpenuhi dalam kesepakatan perdamaian. Syarat-syarat tersebut sebagai berikut: a. Sesuai kehendap para pihak b. Tidak bertentangan dengan hukum c. Tidak merugikan pihak ketiga 37 Kaukus adalah pertemuan antara mediator dengan salah satu pihak tanpa dihadiri oleh pihak lainnya. Pasal 1 angka 4 PERMA nomor 1 tahun 2008. Kaukus dilakukan agar para pihak dapat memberikan informasi kepada mediator lebih luas dan rinci yang mungkin tidak disampaikan saat bertemu dengna pihak lawan. d. Dapa diekesekusi; dan e. Dengan iktikad baik. Bila terdapat kesepakatan yang melanggar syarat-syarat tersebut, mediator wajib mengingatkan para pihak. Apabila mereka bersikeras mediator berwenangan untuk menyatakan bahwa proses mediasinya gagal dan melaporkan kepada Hakim Pemeriksa Perkara. Jika tercapai kesepakatan perdamaian, para pihak dengan bantuan mediator wajib merumuskan secara tertulis kesepakatan yang dicapai dan ditandatangai oleh para pihak dan mediator. Dokumen kesepakatan damai akan dibawa ke hadapan Hakim Pemerika Perkara untuk dikukuhkan sebagai akta perdamaian. 5. Kesepakatan di luar pengadilan Dalam pasal 23 ayat 1 PERMA disebutkan bahwa para pihak dengan bantuan mediator bersertifikat yang berhasil menyelesaikan sengketa di luar pengadilan dengan kesepakatan perdamaian dapat mengajukan kesepakatan perdamaian tersebut ke pengadilan. Maksud dari pengajuan gugatan ini adalah agar sengketa para pihak masuk dalam kewenangan pengadilan melalui pendaftaran pada register perkara di Kepaniteraan Perdata. Ketua pengadilan selanjutnya dapat menunjuk Majelis Hakim yang akan mengukuhkan perdamaian tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum kecuali dinyatakan tertutup dalam kasus-kasus tertentu. 6. Keterlibatan ahli dalam proses mediasi Pasal 16 ayat 1 PERMA nomor 1 tahun 2008 tentang prosedur mediasi menyebutkan bahwa atas persetujuan para pihak atau kuasa hukum, mediator dapat mengundang seorang atau lebih ahli dalam bidang tertentu untuk memberikan penjelasan atau pertimbangan yang dapat membantuk menyelesaikan perbedaan pendapat di antara para pihak. Biaya mendatangkan seorang ahli ditanggung oleh para pihak berdasarkan kesepakatan. Namun PERMA tidak menjelaskan siapa yang dikategorikan sebagai ahli, sehingga penentuannya disesuaikan dengan rekomendasi mediator. 7. Berakhirnya mediasi Proses mediasi dinyatakan berakhir dengan dua bentuk. Pertama, mediasi berhasil dengan menghasilkan butir-butir kesepakatan di antara para pihak, proses perdamaian tersebut akan ditindak lanjuti dengan pengukuhan kesepakatan damai menjadi akta perdamaian yang mengandung kekuatan seperti layaknya Putusan Hakim yang berkekuatan hukum tetap. Kedua, proses mediasi menemukan jalan buntuk dan berakhir dengan kegagalan. Proses mediasi di pengadilan yang gagal dilanjukan di sidang pengadilan. 8. Mediasi tahap upaya hukum Para pihak atas dasar kesepakatan bersama, dapat menempuh upaya perdamaian terhadap perkara yang sedang dalam proses banding, kasasu atau peninjauan kembali sepanjang perkara tersebut belum diputus. Demikian tahapan media yang di atur dalam PERMA nomor 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Perlu diperhatikan bagi seorang mediator untuk membangun kepercayaan diri, menghubungi para pihak, menggali dan memberikan informasi awal mediasi, focus pada masa depan, mengoordinasikan pihak yang bertikai, mewaspadai perbedaan budaya, menentukan siapa yang hadir menentukan tujuan pertemuan, kesepakatan waktu dan tempat, dan menciptakan rasa aman bagi kedua belah pihak untuk bertemu dan membicarakan perselisihan mereka. 38 Komitmen dan kepercayaan diri merupakan modal bagi calon mediator dalam menghubungi para pihak yang bersengketa. Tujuan menghubungi para pihak adalah menyampaikan keinginan menjadi mediator dengan memahami kedua belah pihak. Dalam menginginkannya, seorang mediator jangan sampai terkesan menggurui para pihak, dan menggiring mereka untuk memilih mediasi sebagai jalan menyelesaikan sengketa. Seorang mediator harus mampu menampilkan dirinya benar-benar orang yang belajar memahami keinginan para pihak, mendenganrkan, dan mengungkapkan kembali keingin para pihak untuk didiskusikan lebih lanjut. Baru kemudian para pihak bisa menerima keberadaan pihak ketiga ini, sebagai mediator yang akan membantuk penyelesaian sengketa mereka. Mediator harus menggali sejumlah informasi awal tentang persoalan utama yang menjadi sumber sengketa. Informasi yang diinginkan mediator 38 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syariah dan Hukum Adat, Hukum Nasional, h.37. bersifat menyeluruh dan tidak parsial, sehingga memudahkan bagi dirinya untuk menyusun strategi dan memosisikan persoalan tersebut dalam penyelesaian konflik melalui jalur mediasi. Persoalan pokok yang disengketakan dan pola-pola penyelesaian melalui media perlu disampaikan kepada kedua belah pihak, sehingga mereka bisa mempertimbangkan menggunakan jalur tersebut untuk menyelesaikan sengketa mediator harus menginformasikan sejelas mungkin tentang media, manfaat mediasi, menjelaskan situasi yang dialami para pihak bila menggunakan mediasi oleh beberapa pihak lain. 39 Mediator harus mampu mengarahkan mereka untuk mengambil sikap, untuk sama-sama menuju masa depan yang baik dan damai. 40 Mediator harus mempertimbangkan dan waspada terhadap perbedaan budaya, karena perbedaan budaya sangat sensitive dan dapat berdampak negative terhadap proses mediasi, bila tidak diperhatikan dengan benar sebagai pertimbangan dalam suatu proses mediasi,

F. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Jakarta Selatan