Manfaat Mediasi Efektifitas hakim mediasi dalam menyelesaikan perkara perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Selatan

perdamaian yang dikuatkan dengan putusan perdamaian, karena tidak mungkin dibuat suatu perjanjianketentuan yang melarang seseorang melakukan perbuatan tertentu, seperti melarang salah satu pihak meninggalkan tempat tinggal bersama, memerintahkan supaya tetap mencintai dan menyayangi, tetap setia, melarang supaya tidak mencaci maki, ngomel, dan lain sebagainya, karena hal-hal seperti ini apabila diperjanjikan dalam suatu akte perdmaian, dan kemudian dilanggar oleh salah satu pihak, maka akte perdamaian itu tidak akan dapat dieksekusi. Selain itu akibat dari berbuat dan tidak berbuat yang demikian itu tidak mengakibatkan putusnya perkawinan kecuali salah satu pihak mengajukan gugatan baru untuk perceraiannya. 23 Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut diatas, maka untuk mewujudkan keinginan perdamaian dalam perkara perceraian adalah dengan jalan mencabut perkara tersebut oleh PenggugatPemohon, pencabutan perkara karena damai rukun kembali ini, haruslah dibuatkan penetapan oleh majelis hakim. 24

E. Manfaat Mediasi

Sebagaimana umumnya lembaga alternatif penyelesaian sengketa yang lain, maka keunggulan dan manfaat mediasi masih terkait dengan karakteristik 23 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta:Yayasan Al-Hikmah , 2000, h.104. 24 Hal tersebut sejalan dengan yurisprudensi MA RI No. 216 KSip1953 tanggal 21 Agustus 1953 yang berpendapat bahwa gugatan perceraian termasuk permohonan talak harus ditolak apabila antara suami isteri telah terjadi perdamaian dan apabila ditolak harus dibuatkan produk hukum berupa putusan atau penetapan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, h.105. umum keunggulan dan manfaat yang terdapat pada alternatif penyelesaian sengketa antara lain, yaitu: 1. Relatif lebih murah dibandingkan dengan alternatif-alternatif yang lain 2. Adanya kecenderungan dari pihak yang bersengketa untuk menerima dan adanya rasa memiliki putusan mediasi 3. Dapat menjadi dasar bagi pihak yang bersengketa untuk menegosiasikan sendiri sengketa-sengketa yang mungkin timbul dikemudian hari. 4. Terbukanya kesempatan untuk menelaah masalah-masalah yang merupakan dasar dari suatu sengketa 5. Membuka kemungkinan adanya saling percayaan diantara pihak yang bersengketa sehingga dapat dihindari rasa permusuhan dan dendam 25 6. Dalam pelaksanaan mediasi segala hal yang diungkap serta sifat acara mediasi adalah rahasia. Berbeda dengan cara litigasi yang sifatnya terbuka untuk umum, sifat tidak terbuka untuk umum ini bisa membuat pihak-pihak yangbersengketa merasa nyaman selama pelaksanaan mediasi dalam rangka penyelesaian sengketa. Karena tanpa adanya kekhawatiran sengketa yang terjadi diantara mereka menjadi perhatian publik. 7. Penyelesaian melalui mediasi mempersingkat waktu penyelesaian berperkara, memperingan beban ekonomi keuangan, dan yang tidak kalah penting adalah 25 Munir Fuady, Arbitrase Nasional: Alternative Penyelesaian Sengketa Bisnis, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2005, h.50. mengurangi beban psikologis yang akan mempengaruhi berbagai sikap dan kegiatan pihak yang berperkara. 26 8. Salah satu manfaat mediasi apabila dilihat dari kekuatan putusan yang dihasilkan adalah karena pada hakekatnya mekanisme mediasi adalah upaya untuk mengarahkan para pihak yang bersengketa agar menyelesaikan sengketa yang terjadi dengan perdamaian maka kekuatan hukum mediasi tidak jauh berbeda dengan kekuatan akta perdamian. Putusan perdamaian hasil mediasi mempunyai kekuatan eksekutorial sebagaimana putusan yang dihasilkan dari persidangan proses litigasi. 9. Apabila sudah tercapai kesepakatan para pihak, maka hakim tinggal membuatkan yang dalam amar putusan menjatuhkan putusan sesuai dengan isi persetujuan dictum amar: menghukum para pihak untuk menaati dan melaksanakan isi persetujuan perdamaian” amar putusannya selanjutnya adalah “menghukum para pihak membayar biaya perkara dengan ditanggung masing- masing pihak secara sama besar”. 10. Bagi Mahkamah Agung, apabila mediasi di pengadilan bisa terlaksana dengan baik, maka hal itu akan mengurangi tumpukan perkara yang harus diselesaikan oleh Mahkamah Agung. 26 Bagir Manan, “Mediasi Sebagai Alternative Menyelesaikan Sengketa”, Dalam Majalah Hukum Varia Peradilan No. 248 juli 2006, h.9. 11. Pemberdayaan individu. Orang yang menegosiasikan sendiri masalahnya sering kali merasa mempunyai lebih banyak kuasa daripada mereka yang melakukan advokasi melalui wakil seperti pengacara. 27 27 Rahmadi Usman, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Bandung: PT Aditya Bakti, 2003, h.83-85. 39 BAB III KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MELAKSANAKAN MEDIASI A. Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan Sesuai dengan UU No. 14 Tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok Kekuasaan Kehakiman yang terakhir telah diubah dengan UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Dimana ditetapkan empat lingkungan Peradilan di Indonesia, yakni Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Agama 1 . Lingkungan Peradilan ini terdiri dari tingkat pertama dan tingkat banding. Sedang kasasi semuanya bermuara ke Mahkamah Agung. Pada tingkat pertama di lingkungan Peradilan Agama disebut Pengadilan Tinggi Agama 2 . Semula berdasarkan PP No. 29 Tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan AgamaMahkamah Syariah di provinsi Aceh yang kemudian diubah oleh PP No. 45 Tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agamamahkamah Syariah diluar Jawa dan Madura, nama Pengadilan Agama adalah Mahkamah SyariahPengadilan Agama, sedang nama untuk Pengadilan Tinggi Agama adalah Mahkamah Syariah Provinsi 3 . Kemudian pada tahun 1980, dengan Keputusan Menteri Agama No. 6 Tahun 1980, nama yang beragam itu seperti: Mahkamah Syariah dan Mahkamah 1 A Basiq Djalil, Peradilan Agama di Indonesia, h. 188 2 A Basiq Djalil, Peradilan Agama di Indonesia, h 188 3 A Basiq Djalil, Peradilan Agama di Indonesia, h 188 Syariah Provinsi dan nama lainnya seperti Kerapatan Qadhi dan Kerapatan Qadhi Besar di Kalimantan Selatan, disatukan sebutannya, yakni tingkat pertama disebut Pengadilan Agama sedangkan tingkat bandingnya disebut Pengadilan Tinggi Agama 4 . Mahkamah Syariah dan Mahkamah Syariah Provinsi Aceh sekarang, merupakan lembaga peradilan yang menurut UU No. 18 Tahun 2001 Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dibentuk untuk “menjalankan Peradilan Syariat Islam di Provinsi NAD sebagai bagian dari sistem Peradilan Nasional”. Undang-undang ini menyatakan bahwa kewenangan lembaga baru ini didasarkan atas syariat Islam dalam sistem hukum nasional yang akan diatur dalam qanun Provinsi Aceh Darussalam. Undang-undang ini juga menegaskan bahwa kewenangan ini hanya berlaku bagi pemeluk agama Islam 5 . Hukum Islam merupakan bagian integral dari hukum positif tata hukum di Indonesia. Pada masa raja-raja Islam, misalnya ketika Sultan Agung berkuasa di Mataram, ia menjadikan hukum Islam sebagai hukum resmi yang berlaku di seluruh Kerajaan Mataram. 6 Hal ini telah berlaku sejak berdiri kerajaan-kerajaan Islam tersebut sampai dengan terbentuknya VOC di Indonesia. 7 4 A Basiq Djalil, Peradilan Agama di Indonesia, h 189 5 A Basiq Djalil, Peradilan Agama di Indonesia, h 189 6 ASA, “Sejarah Peradilan Agama”, serial Media Dakwah, Jakarta, Agustus, 1989, h.15. 7 Maret 1602 - Belanda berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah dengan membentuk suatu kongsi dagang bernama VOC Vereenigde Oost-Indische Compagnie, lihat juga Taufiq Hamimi, “Ikhtisar Sejarah Peradilan Agama di Indonesia”, dalam Mimbar Hukum, No. 59 Thn. XIV, 2003, h.18. Pengadilan Agama Jakarta Selatan dibentuk berdasarkan surat keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1963. Pada mulanya Pengadilan Agama di wilayah DKI Jakarta hanya terdapat tiga kantor yang dinamakan Kantor Cabang, yaitu: 1. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Utara 2. Kantor Pengadilan Agama Jakarta Tengah 3. Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya sebagai Induk 4. Semua Pengadilan Agama tersebut di atas termasuk Wilayah Hukum Cabang Mahkamah Islam Tinggi Surakarta. Kemudian setelah berdirinya Cabang Mahkamah Islam Tinggi Bandung berdasarkan surat keputusan Menteri Agama Nomor 71 tahun 1976 tanggal 16 Desember 1976. Semua Pengadilan Agama di Propinsi Jawa Barat termasuk Pengadilan Agama yang berada di Daerah Ibu Kota Jakarta Raya berada dalam Wilayah Hukum Mahkamah Islam Tinggi Cabang Bandung. Dalam perkembangan selanjutnya istilah Mahkamah Islam Tinggi menjadi Pengadilan Tinggi Agama PTA 8 . Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 61 tahun 1985 Pengadilan Tinggi Agama Surakarta dipindah di Jakarta, akan tetapi realisasinya baru terlaksana pada tanggal 30 Oktober 1987 dan secara 8 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id otomatis Wilayah Hukum Pengadilan Agama di wilayah DKI Jakarta adalah menjadi Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama Jakarta 9 . Perkembangan PA. Jakarta Selatan berawal sejak berkantor di Serambi Masjid 1967-1979. Terbentuknya kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan merupakan jawaban dari perkembangan masyarakat Jakarta, yang ketika itu pada tahun 1967 merupakan cabang dari Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya yang berkantor di jalan Otista Raya Jakarta Timur. Sebutan pada waktu itu adalah cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan dibentuk sesuai dengan banyaknya jumlah penduduk dan bertambahnya pemahaman penduduk serta tuntutan masyarakat Jakarta Selatan yang di wilayahnya cukup luas. Untuk itu keadaan kantor ketika itu masih dalam keadaan darurat yaitu menempati gedung bekas Kantor Kecamatan Pasar Minggu di suatu gang kecil yang sampai saat ini dikenal dengan gang Pengadilan Agama Pasar Minggu Jakarta Selatan, pimpinan kantor dipegang oleh H. POLANA 10 . Penanganan kasus-kasus hanya berkisar perceraian kalaupun ada tentang warisan masuk kepada Komparisi itu pun dimulai tahun 1969 kerjasama dengan Pengadilan Negeri yang ketika itu dipimpin oleh Bapak BISMAR SIREGAR, S.H. Sebelum tahun 1969 pernah pula membuat fatwa waris akan tetapi hal itu ditentang oleh pihak keamanan karena bertepatan dengan bertentangan dengan 9 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id 10 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id kewenangannya sehingga sempat beberapa orang termasuk Pak HASAN MUGHNI ditahan karena Penetapan Fatwa Waris sehingga sejak itu Fatwa Waris ditambah dengan kalimat “Jika ada harta peninggalan” 11 . Pada tahun 1976 gedung Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan pindah ke Blok D Kebayoran Baru Jakarta Selatan dengan menempati serambi Masjid Syarief Hidayatullah dan sebutan Kantor Cabang pun dihilangkan menjadi Pengadilan Agama Jakarta Selatan dan pada masa itu diangkat pula beberapa Hakim honorer yang di antaranya adalah Bapak H. ICHTIJANTO, S.A., S.H 12 . Penunjukan tempat tersebut atas inisiatif Kepala Kandepag Jakarta Selatan yang waktu itu dijabat oleh Bapak Drs. H. MUHDI YASIN. Seiring dengan perkembangan tersebut diangkat pula 8 karyawan untuk menangani tugas –tugas kepaniteraan yaitu ILYAS HASBULLAH, HASAN JAUHARI, SUKANDI, SAIMIN, TUWON HARYANTO, FATHULLAH AN, HASAN MUGHNI, dan IMRON, keadaan penempatan Kantor di serambi Masjid tersebut bertahan sampai pada tahun 1979. Pada bulan September 1979 Kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan pindah ke gedung baru di Jl. Ciputat Raya Pondok Pinang dengan menempati gedung baru dengan tanah yang masih menumpang pada areal tanah PGAN Pondok Pinang dan pada tahun 1979 pada 11 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id 12 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id saat Pengadilan Agama Jakarta Selatan dipimpin oleh Bapak H. ALIM BA diangkat pula Hakim-Hakim honorer untuk menangani perkara-perkara yang masuk, mereka diantaranya: KH. YA’KUB, KH. MUHDATS YUSUF, HAMIM QARIB, RASYID ABDULLAH, ALI IMRAN, Drs. H. NOER CHAZIN 13 . Pada perkembangan selanjutnya yaitu semasa berkepimpinan Drs. H. DJABIR MANSHUR, S.H., Kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan pindah ke Jalan Rambutan VII No. 48 Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan menempati gedung baru. Di gedung baru ini meskipun tidak memenuhi syarat untuk sebuah Kantor Pemerintah setingkat Walikota, karena gedungnya berada di tengah-tengah penduduk dan jalan masuk dengan kelas jalan III C. Namun sudah lebih baik ketimbang masih di Pondok Pinang, pembenahan –pembenahan fisik terus dilakukan terutama pada masa kepemimpinan Bapak Drs. H. JAYUSMAN, S.H. Begitu pula pembenahan –pembenahan administrasi terutama pada masa kepemimpinan Bapak Drs. H. AHMAD KAMIL, S.H. pada masa ini pula Pengadilan Agama Jakarta Selatan mulai mengenal komputer walaupun hanya sebatas pengetikan dan ini terus ditingkatkan pada masa kepemimpinan Bapak Drs. RIF’AT YUSUF 14 . Pada masa perkembangannya selanjutnya tahun 2000 ketika kepemimpinan dijabat oleh Bapak Drs. H. ZAINUDDIN FAJARI, S.H. 13 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id 14 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id pembenahan-pembenahan semua bidang, baik fisik maupun non fisik diadakan sistem komputerisasi dengan online komputer, dan ini terus dibenahi sampai sekarang oleh Ketua Pengadilan Agama Bapak Drs. H. Syed Usman, S.H. Yang tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan dan menciptakan peradilan yang mandiri dan berwibawa 15 . Perkembangannya selanjutnya tahun 2007-2008 ketika kepemimpinan dijabat oleh Bapak Drs. H. A. CHOIRI, S.H., M.H. pembenahan-pembenahan semua bidang, baik fisik maupun non fisik sudah terintegrasi dengan online komputer, pada periode ini juga Pengadilan Agama Jakarta Selatan berhasil pengadaan tanah untuk bangunan gedung baru seluas + 6000 m 2 yang terletak di Jl. Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan 16 . Selanjutnya sejak tahun 2008 telah dibangun gedung baru yang sesuai dengan purwarupa Mahkamah Agung RI. Pembangunan dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama tahun 2008 dan tahap kedua tahun 2009 17 . Selanjutnya pada akhir April 2010, gedung baru Pengadilan Agama Jakarta Selatan diresmikan bersama-sama dengan gedung-gedung baru lainnya di Pontianak Kalimantan Barat oleh Ketua Mahkamah Agung RI. Kemudian pada 15 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id 16 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id 17 Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan di akses paada tanggal 25 september 2014 dari WWW.PAjaksel.co.id awal Mei 2010 diadakan tasyakuran dan sekaligus dimulainya aktifitas perkantoran di gedung baru 18 . Sejak menempati gedung baru yang cukup megah dan representatif tersebut di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dilakukan pembenahan dalam segala hal, baik dalam hal pelayanan terhadap pencari keadilan maupun dalam hal peningkatkan T.I. Teknologi Informasi yang sudah semakin canggih disertai dengan program-program yang menunjang pelaksanaan tugas pokok, seperti program SIADPA Sistem Informasi Administrasi Perkara Pengadilan Agama yang sudah berjalan dan terintegrasi dengan TV Media Center, Touch Screen KIOS-K serta beberapa fitur tambahan dari Situs Web http:www.pa- jakartaselatan.go.id 19

B. Tugas dan Wewenang Pengadilan Agama Jakarta Selatan