56
BAB IV TEMUAN dan ANALISA
A. Temuan
I. Bentuk Layanan Bimbingan Rohani Pasien yang ada di Layanan
Kesehatan Cuma-Cuma LKC Ciputat
Dari hasil penelitian tentang bentuk layanan Bimbingan Rohani Pasien bagi pasien dalam membantu proses kesembuhan pasien di Layanan
Kesehatan Cuma-Cuma Ciputat adalah sebagai berikut : 1.
Bimbingan Rohani Pasien bagi pasien Rawat Inap di LKC.
Bimbingan Rohani pasien Rawat Inap ini merupakan bimbingan reguler untuk pasien rawat inap di LKC biasa disebut juga model cluster
karena bimbingan ini dilakukan di tiap cluster bagi pasien yang rawat inap biasanya satu cluster di dampingi oleh satu pembina Rohani,
biasanya satu cluster sama dengan satu bed.
1
Bimbingan ini dilakukan setiap hari oleh ustadz pada jam 15.00-17.00, Bimbingan ini diberikan dalam bentuk motivasi dan pelaksanaan ibadah
shalat saat sedang sakit dan dibuatkan, bimbingan bukan diberikan hanya kepada pasien tetapi juga kepada keluarga yang menunggu.
2
Seperti yang dipaparkan oleh ustadz Yazid berikut ini: “yaa yang pertama bimbingan untuk rawat inap, khususnya di
LKC ini ya karena kan disini itu khusus untuk dhuafa jadi minimnya pengetahuan tentang agama makanya disinilah perlunya
1
Wawancara pribadi dengan bapak Iwan, LKC, pada tanggal 15 April 2011, pukul 15.00
2
Panduan Program Pengelolaan Bimbingan Rohani Pasien LKC,
bimbingan rohani, karena ketika mereka mendapat musibah atau penyakit mereka bingung bagaimana untuk melakukan shalat , nah
dari sini kita bimbingan agama selain itu juga memberi motivasi kepada keluarga yang menunggu agar lebih tabah, tapi itu tadi
yang lebih penting ke rohaniahnya
3
Adapun langkah-langkah dalam kegiatan Bimbingan Rohani Pasien Rawat
Inap adalah sebagai berikut : Pra pelayanan:
a. Perhatikan pakaian dan peralatan lain yang dibutuhkan
b. Bawalah buku bimbingan rohani yang akan diserahkan ke pasien
c. Jagalah hubungan baik dengan pihak rumah sakit
d. Saat menuju ruang pasien ucapkan salam kepada para pengunjung
atau keluarga pasien dengan tersenyum e.
Ketuk pintu dengan lembut dan perkenalkan diri dengan singkat dan ramah
f. Mohon izin kepada keluarga atau penunggu pasien untuk
bersilaturahmi dengan pasien g.
Apabila pasien dalam keadaan siap dan tidak mengganggu pelayanan dapat dimulai
h. Usahakan sudah dapat mengetahui nama pasien
Proses pelayanan: a.
Perkenalkan diri secara khusus kepada pasien, b.
Lakukan wawancara singkat tentang penyakit atau aktifitas pasien dengan bersahabat dan penuh empati
c. Tidak larut dalam kesedihan pasien
3
Wawancara pribadi dengan ust. Yazid, Ciputat, 13 April 2011, pukul 14.00.