Metode Analisis Kuantitatif Jenis dan Sumber Data

waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dan yang berikutnya. Bila koefisien positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Sedangkan dengan pendekatan equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama. Pengujian reliabilitas instrumen ini dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil data yang diperoleh dari responden yang sama, waktunya sama, tetapi instrumennya berbeda. Pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya. Menurut Sugiono 2007:114 Sampel dalam pra pengujian yang digunakan sekitar 30 orang. Pra pengujian pengamatan dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. Uji validitas dan uji reabilitas menggunakan bantuan program SPSS 14,0 for Windows. 9. Metode Analisis Data

a. Metode Deskriptif

Metode ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik dari suatu keadaan, dalam hal ini data yang sudah dikumpulkan kemudian diklarifikasi, diinterprestasikan, dan selanjutnya dirumuskan, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Metode Analisis Kuantitatif

Peneliti menganalisis data dengan menggunakan metode regresi linier berganda dengan rumus : Universitas Sumatera Utara Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = Efektivitas Kerja a = Konstanta b 1-5 = Koefisien Regresi X 1 = Knowledge pengetahuan X 2 = Skill keterampilan X 3 = Attitude sikap e = Standar error Walpole 2001 : 340 Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik satatistik. Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisi adalah sebagai berikut : a Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. b Uji Heterokedastisitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika varians Universitas Sumatera Utara berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. c Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat korelasi antar variabel independen maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan : Bila VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius. Bila VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius. d Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 14.0. Universitas Sumatera Utara

c. Uji Hipotesis 1. Uji t, yaitu menemukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial