Hipotesis Penelitian Terdahulu Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat, Pematang Siantar

KaryawanPegawai pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Attitude sikap karyawan dapat dilihat dari pengenalan pekerjaan, kepatuhan, kerajinan, kemandirian, kerjasaman tim, serta kedisiplinan. Kompetensi sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai efektivitas kerja. Dengan sumber daya manusia yang berkompeten akan menghasilkan hasil positif yang sangat besar terhadap peningkatan efektivitas kerja. Tanpa adanya kompetensi sumber daya manusia maka efektivitas kerja akan sulit tercapai. Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelit i Sumber : Hutapea Thoha 2008, Hasibuan 2003, Surat Penilaian PPKS

D. Hipotesis

Menurut Kuncoro 2003:47 menyatakan hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang prilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Kompetensi Sumber Daya Manusia mempunyai pengaruh signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Marihat, Pematang Siantar “. Kompetensi Sumber Daya Manusia X Knowledge pengetahuan X 1 Skill keterampilan X 2 Attitude sikap X 3 Efektivitas Kerja Y Kuantitas Kerja Kualitas Kerja Pemanfaatan Waktu Universitas Sumatera Utara

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari knowledge, skill,dan attitude berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Marihat, Pematang Siantar.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian antara lain : a. Bagi Perusahaan yaitu untuk memberi masukan dan informasi bagi pihak manajemen untuk semakin meningkatkan kompetensi sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan. b. Bagi pembaca dan peneliti lain, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam penyusunan penelitian lanjutan dan sekaligus bahan masukan informasi alamiah untuk melanjutkan penelitian tentang hubungan antara kompetensi sumber daya manusia dengan efektivitas kerja karyawan. c. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pasca strata- 1 jurusan manajemen serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh berupa teori dan praktek langsung pada perusahaan.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Batasan oprasional penelitian ini adalah membahas mengenai kompetensi sumber daya manusia dan efektivitas kerja karyawan pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Marihat, Pematang Siantar. Universitas Sumatera Utara

2. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel- variabel dari suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Variabel penelitian pada penelitian ini adalah :

a. Variabel Bebas X : Kompetensi Sumber Daya Manusia

Kompetensi sumber daya manusia adalah kemampuan yang dimiliki seseorang karyawan atau pegawai didalam melakukan tindakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Adapun indikator dari kompetensi sumber daya manusia variabel X yaitu : 1. Knowledge adalah informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pegawaikaryawan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang atau divisi yang digelutinya tertentu. 2. Skill adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap pegawaikaryawan untuk melaksanakan suatu tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan secara maksimal. 3. Attitude adalah pola tingkah laku karyawanpegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan perusahaan

b. Variabel Terikat Y : Efektivitas Kerja Karyawan

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas kerja. Efektivitas kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga pencapaian tujuan dapat tercapai sesuai yang diinginkan.Adapun indikator dari efektivitas kerja variabel terikat yaitu: 1. Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. Kuantitas juga menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam Universitas Sumatera Utara satu waktu sehingga efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan. 2. Kualitas kerja adalah ketelitian, kerapian, dan keterikatan hasil kerja yang dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan didalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 3. Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat waktu pada waktu yang ditetapkan. Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Defenisi Oprasional Indikator Simbol Skala Kompetensi Sumber Daya Manusia X Kemampuan yang dimiliki seseorang pegawai didalam melakukan tindakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab agar dapat mencapai tujuan perusahaan 1. knowledge X1 mengetahui teori dalam pekerjaan, cara pengoprasian alat, aturan pekerjaan, pelayanan yang baik, berfikir kreatif dan aturan dalam pekerjaan. 2. Skill X2 mampu bekerjasama, memecahkan masalah, berkomunikasi dan bertanggung jawab 3. Attitude X3 pengenalan pekerjaan, kepatuhan, kerajinan, kemandirian, kerjasama tim serta kedisiplinan Mengetahui teori pekerjaanK1 Cara pengoprasian alat K2 Aturan pekerjaan K3 Pelayanan yang baik K4 Berfikir kreatif K5 Aturan dalam pekerjaan K6 Mampu bekerjasama S1 Memecahkan masalahS2 Mampu berkomunikasi S3 Bertanggung jawab S4 Pengenalan pekerjaan A1 Kepatuhan A2 Kerajinan A3 Kemandirian A4 Kerjasama tim A5 Kedisiplinan A6 Likert Efektivitas Kerja Pegawai Y Suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga pencapaian tujuan dapat tercapai sesuai yang diinginkan 1. Kuantitas Kerja volume kerja yang dihasilkan 2. Kualitas Kerja ketelitian dan kerapian hasil kerja 3. Pemanfaatan Waktu ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Kuantitas E1-E3 Kualitas E4-E6 Pemanfaatan Waktu E7-E10 Likert Sumber : Hutapea Thoha 2008, Hasibuan 2003 dan Surat Penilaian PPKS Universitas Sumatera Utara

3. Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiono,2007:86. Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut: Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert Keterangan Skor Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Ragu-ragu RG 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Marihat, Pematang Siantar. Waktu Penelitian dimulai dari bulan November 2009 sampai Januari 2010. Universitas Sumatera Utara

5. Populasi dan Sampel a.

Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek penelitian Kuncoro2003:103. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan Divisi Bidang Penelitian yang ada pada kantor Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Marihat, Pematang Siantar yang berjumlah 145 orang.

b. Sampel

Sampel pada penelitian ini dilakukan berdasarkan penarikan ukuran sampel yang ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar 2008 : 78 sebagai berikut : n = 2 1 Ne N + Di mana n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Sehingga jumlah sampel dapat dihitung dengan cara : n = 1 , 145 1 145 2 + n = 59,18 Dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 59 orang. Sampel diberikan kepada satu divisi yaitu divisi produksi bagian penelitian yang terdiri Universitas Sumatera Utara dari Divisi Pemuliaan, Bioteknologi K. Jaringan, Kelti Agronomi dan Kelti Proteksi.

6. Jenis dan Sumber Data

Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan : a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung oleh penulis dari responden yang ada di lokasi penelitian. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi dengan atasan karyawan serta dari hasil kuesioner. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah berupa dokumen perusahaan atau organisasi dan publikasi yang dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan, struktur organisasi dan data yang diperoleh dari hasil pengolahan buku, teori-teori dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : a. Daftar Pertanyaan questioner, yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang tersusun secara sistematis untuk diisi oleh karyawan secara objektif. b. Wawancara interview, yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Universitas Sumatera Utara c. Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku – buku, tulisan ilmiah, internet dan literature lainnya yang memiliki relevansi dengan penelitian. 8 Uji Validitas dan Reabilitas a. Validitas Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas bertujuan untuk menguji apakah kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Menurut Sugiono 2007:109, suatu instrumen dikatakan valid apabila r tabel = 0,361. Kriteria dalam menentukan validitas adalah sebagai berikut : - Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut valid - Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid Uji validitas data dapat dilakukan terhadap pengujian validitas konstruksi, validitas isi, dan validitas eksternal. Validitas konstruksi adalah aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu. Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan mengkorelasikan antar score item instrument. Apabila korelasinya rendah dan tidak signifikan maka instrumen dianggap tidak valid. Uji validitas ini dapat diukur dengan teknik korelasi product moment Sugiyono 2007 : 119. Pengujian validitas dilakukan untuk membandingkan antara isi instrumen dengan isi materi seperti seorang dosen memberi ujian di luar pelajaran yang ditetapkan, berarti instrumen ujian tersebut tidak valid. Pengujian ini dapat dilakukan kepada para ahli. Sedangkan validitas eksternal adalah cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta Universitas Sumatera Utara empiris yang terjadi di lapangan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengujicobakan kepada sampel, kalau ditemukan perbedaan yang terlalu mencolok maka instrumen harus disesuaikan. Hasil penelitian yang valid apabila tedapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau data yang terkumpul tidak mencerminkan seperti objek yang sebenarnya maka hasil penelitian tidak valid. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda, artinya apabila pada masa yang lalu bagus maka sekarang dan hari esok harus bagus. Dalam memperoleh validitas dan reliabilitas data harus melalui instrumen yang valid yaitu dengan alat ukur yang valid. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang dapat menghasilkan hasil yang sama dalam beberapa kali pegukuran.

b. Reliabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dengan tujuan melihat apakah alat ukur yang diinginkan kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Bila suatu alat pengukur di pakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Sugiono 2007:121, Pengujian reliabilitas digunakan untuk menguji hasil pengukuran angket kuesioner dapat dilakukan baik secara eksternal maupun internal. Secara ekternal dilakukan dengan test-retest, equivalen dan gabungannya. Test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali kepada responden, dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama dan Universitas Sumatera Utara waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dan yang berikutnya. Bila koefisien positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Sedangkan dengan pendekatan equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama. Pengujian reliabilitas instrumen ini dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil data yang diperoleh dari responden yang sama, waktunya sama, tetapi instrumennya berbeda. Pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya. Menurut Sugiono 2007:114 Sampel dalam pra pengujian yang digunakan sekitar 30 orang. Pra pengujian pengamatan dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. Uji validitas dan uji reabilitas menggunakan bantuan program SPSS 14,0 for Windows. 9. Metode Analisis Data

a. Metode Deskriptif

Metode ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik dari suatu keadaan, dalam hal ini data yang sudah dikumpulkan kemudian diklarifikasi, diinterprestasikan, dan selanjutnya dirumuskan, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Metode Analisis Kuantitatif

Peneliti menganalisis data dengan menggunakan metode regresi linier berganda dengan rumus : Universitas Sumatera Utara Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = Efektivitas Kerja a = Konstanta b 1-5 = Koefisien Regresi X 1 = Knowledge pengetahuan X 2 = Skill keterampilan X 3 = Attitude sikap e = Standar error Walpole 2001 : 340 Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik satatistik. Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisi adalah sebagai berikut : a Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. b Uji Heterokedastisitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika varians Universitas Sumatera Utara berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. c Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat korelasi antar variabel independen maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan : Bila VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius. Bila VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius. d Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 14.0. Universitas Sumatera Utara

c. Uji Hipotesis 1. Uji t, yaitu menemukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial

terhadap variabel terikat. H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 yaitu knowledge pengetahuan, skill keterampilan, attitude sikap terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat Y. H a : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 yaitu berupa variabel knowledge pengetahuan, skill keterampilan, attitude sikap terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. Uji F, yaitu untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serentak simultan terhadap variabel terikat. H : b 1 = b 2 = b 3 = 0, artinya secara serentak simultan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 yaitu berupa variabel knowledge pengetahuan, skill keterampilan, attitude sikap terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat Y. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya secara serentak simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , yaitu berupa variabel Universitas Sumatera Utara knowledge pengetahuan, skill keterampilan, attitude sikap terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat Y.

d. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi R 2 semakin besar nilainya atau mendekati satu, maka kontribusi variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika koefisien determinasi R 2 semakin mengecil nilainya atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Herfina 2006, “Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor”. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah sehingga menghambat perkembangan kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil dari penelitian Firly Herfina yang menyatakan bahwa dengan relatif rendahnya sumber daya manusia mengakibatkan adanya penurunan produksi yang sangat signifikan yang terjadi. Hal ini tidak terlepas dari manajemen yang tidak sempurna dan tingkat pendidikan karyawan yang rendah memperburuk kualitas sumber daya manusia yang mempengaruhi perkembangan kinerja di Balai Embrio Ternak di masa mendatang. Kartika 2008, “ Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia Medan”. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 57 orang pegawai yang menjadi responden mengatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia yang meliputi knowledge, skill, dan attitude tersebut berpengaruh terhadap efektivitas kerja para pegawai. Menurut penulis, kompetensi sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi efektivitas kerja para pegawai. Sedangkan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai seperti motivasi, kompensasi, dan faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

B. Kinerja dan Manajemen Kinerja