B. Kinerja dan Manajemen Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja atau karya yang dihasilkan oleh masing- masing karyawan untuk membantu badan usaha dalam mencapai dan
mewujudkan tujuan badan usaha. Pada dasarnya kinerja dari seseorang merupakan hal yang bersifat individu karena masing-masing dari karyawan memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda. Kinerja karyawan lebih mengarah pada tingkat prestasi kerja karyawan.
Daft 2003:330, mengemukakan bahwa kinerja dapat ditingkatkan karena karyawan berkomitmen terhadap pencapaian tujuan, dan mereka termotivasi
karena turut membantu memutuskan apa yang diharapkan, dan mereka lebih bebas dalam berusaha. Kinerja organisasi secara menyeluruh tergantung dari
pencapaian hasil yang diidentifikasi melalui proses perencanaan. Setiap pekerjaan selalu memiliki lebih dari satu kriteria pekerjaan atau
dimensi. Kriteria pekerjaan adalah faktor terpenting yang menjelaskan kewajiban- kewajiban yang harus dilakukan seorang karyawan di dalam pekerjaannya.
Kriteria pekerjaan penting di dalam suatu perusahaan untuk mengukur kinerja individual dibandingkan dengan standar yang ada, dan hasilnya dikomunikasikan
pada setiap karyawan Mathis dan Jackson, 2002:78. Ruky 2001:6, Manajemen kinerja Performance Management berkaitan
dengan usaha, kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi perusahaan untuk merencanakan, mengarahkan, dan
mengendalikan prestasi karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Mengelola kinerja sebaiknya dilakukan secara kolaboratif dan kooperatif antara karyawan, manager dan organisasi. Manajemen kinerja merupakan cara
mencegah kinerja buruk dan cara bekerja sama meningkatkan kinerja. Dengan manajemen kinerja berarti mengkomunikasikan secara dua arah antara pengelola
kinerja penyelia atau manajer dan anggota staf yang berlangsung secara terus menerus.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen kinerja yang dirancang harus dapat mengakomodasikan sistem oprasi dari sebuah perusahaan.
Dengan mengetahui perkembangan sistem oprasi perusahaan tersebut diharapkan perancangan sistem manajemen kinerja dapat selalu mutakhir terhadap
perkembangan zaman yang terjadi. Ruky 2001:22 mengemukakan bahwa manfaat manajemen kinerja
ditinjau dari aspek pengembangan sumber daya manusia sebagai berikut : 1.
Penyesuaian program pelatihan dan pengembangan karyawan. Dengan melaksanakan manajemen kinerja, dapat diketahui atau diidentifikasi
pelatihan tambahan apa saja yang masih harus diberikan kepada karyawan untuk membantu karyawan agar mampu mencapai standar prestasi yang
ditetapkan. 2.
Penyusunan program seleksi dan kaderisasi. Dengan melaksanakan manajemen kinerja selayaknya juga dapat diidentifikasi siapa saja
karyawan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan kariernya dengan dicalonkan untuk menduduki jabatan-jabatan yang tanggung jawabnya
lebih besar pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
3. Pembinaan karyawan. Pelaksanaan manajeman kinerja juga dapat menjadi
sarana untuk meneliti hambatan karyawan untuk meningkatkan prestasinya.
Menurut Wibisono 2006:26 terdapat lima kaidah dalam perancangan sistem manajemen kinerja yaitu:
1. Mudah dimengerti.
2. Berorientasi jangka panjang.
3. Berdasarkan atas basis waktu umpan balik sesegera mungkin.
4. Menggunakan pendekatan kuantitatif untuk memudahkan dalam
menindaklanjuti perbaikan yang akan dilakukan. Program manajemen kinerja adalah bagian dari sebuah “skenario besar“
program sumber daya manusia dan pengembangan manajemen. Tujuan akhir manajemen kinerja adalah untuk meningkatkan kinerjaprestasi kerja sumber daya
manusia dalam organisasi.
C. Penilaian Kinerja