Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan bagian integral dari proses penilaian yang meliputi penerapan sasaran
kinerja yang spesifik, terukur, memiliki tingkat perubahan, terbatas pada waktu, adanya pengarahan, dan dukungan atasan. Karyawan bersama atasan masing-
masing dapat menetapkan sasaran dan standar kinerja yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Peningkatan kinerja karyawan perseorangan pada gilirannya
akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan.
D. Kompetensi
Kompetensi merupakan gabungan pengetahuan, kemampuan dan sikap yang dimiliki oleh SDM dalam melaksanakan tugas. Bagi melaksanakan aktivitas
pekerjaan, aspek kompetensi merupakan pra-syarat penting untuk mencapai misi dan objektif suatu posisi pekerjaan. Peningkatan beban kerja dan persaingan
dalam tugas memerlukan pegawai berkemampuan dan cakap dalam memikul tanggungjawab kerja yang diberikan. Dengan kompetensi memungkinkan seorang
karyawan mengeluarkan kinerja yang maksimal dalam pekerjaannya. Makna kompetensi mengandung bagian kepribadian yang mendalam dan melekat pada
seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Untuk memprediksi karyawan yang berkinerja baik dan kurang baik
dapat diukur dari kriteria atau standar yang digunakan. Secara umum kompetensi adalah tingkat keterampilan, pengetahuan dan
tingkah laku yang dimiliki setiap individu dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya didalam organisasi.
Dalam Hutapea dan Thoha 2008:4, ada beberapa defenisi kompetensi yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Boyatzis 1982
Kompetensi didefenisikan sebagai “kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang
disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan”.
b. Woodruffle 1991 and Woodruffle 1990
Mereka membedakan antara pengertian competence dan competency yang mana competence diartikan sebagai konsep yang berhubungan dengan
pekerjaan, yaitu menunjukkan “wilayah kerja dimana orang dapat menjadi kompeten atau unggul”, sedangkan competency merupakan konsep dasar
yang berhubungan dengan orang, yaitu menunjukkan “dimensi perilaku yang melandasi prestasi unggul competent”.
c. Spenser Spenser 1993
Menurut mereka, kompetensi adalah “karakteristik dasar seseorang yang terdiri dari knowledge, skill dan attitude yang ada hubungan sebab-
akibatnya dengan prestasi kerja yang luar biasa atau dengan efektivitas kerja”.
Memiliki SDM yang kompeten adalah keharusan bagi perusahaan. Mengelola SDM berdasarkan kompetensi diyakini bisa lebih menjamin
keberhasilan mencapai tujuan. Sebagian besar perusahaan memakai kompetensi sebagai dasar dalam memilih orang, mengelola kinerja, pelatihan dan
pengembangan serta pemberian kompensasi. Analisis kompetensi disusun
Universitas Sumatera Utara
sebagian besar untuk pengembangan karier, tetapi penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan untuk mengetahui efektivitas tingkat kinerja yang diharapkan.
Analisis kompetensi disusun sebagian besar untuk pengembangan karier, tetapi penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan untuk mengetahui efektivitas
tingkat kinerja yang diharapkan. Keterampilan skill, pengetahuan knowledge, dan sikap attitude merupakan faktor yang menentukan penilaian terhadap
kompetensi sumber daya manusia dalam menghasilkan tingkat kinerja pada suatu perusahaan.
Hutapea dan Thoha 2008:28, Spenser dan Spenser 1984 mengungkapkan bahwa ada tiga komponen utama pembentukan kompetensi yaitu
pengetahuan yang dimiliki seseorang, kemampuan, dan prilaku individu. Pengetahuan knowledge adalah informasi yang dimiliki seseorang karyawan
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang yang digelutinya tertentu, misalnya bahasa komputer. Pengetahuan karyawan turut
menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya, karyawan yang mempunyai pengetahuan yang cukup akan meningkatkan
efisiensi perusahaan. Namun bagi karyawan yang belum mempunyai pengetahuan cukup, maka akan bekerja tersendat-sendat. Pemborosan bahan,
waktu dan tenaga serta faktor produksi yang lain akan diperbuat oleh karyawan berpengetahuan kurang. Pemborosan ini akan mempertinggi biaya dalam
pencapaian tujuan organisasi. Atau dapat disimpulkan bahwa karyawan yang berpengetahuan kurang, akan mengurangi efisiensi.
Keterampilan Skill merupakan suatu upaya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada seorang karyawan dengan
Universitas Sumatera Utara
baik dan maksimal, misalnya seorang progammer computer. Disamping pengetahuan dan kemampuan karyawan, hal yang perlu diperhatikan adalah sikap
perilaku kerja karyawan. Sikap attitude merupakan pola tingkah laku seorang karyawanpegawai di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
dengan peraturan perusahaan. Apabila karyawan mempunyai sifat yang pendukung pencapaian tujuan organisasi, maka secara otomatis segala tugas yang
dibebankan kepadanya akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kompetensi Skill, Knowledge, dan Attitude cenderung lebih nyata visible
dan relatif berada di permukaan ujung sebagai karakteristik yang dimiliki manusia. Kompetensi pengetahuan dan keahlian relatif mudah untuk
dikembangkan, misalnya dengan program pelatihan untuk meningkatkan tingkat kemampuan sumber daya manusia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kompetensi adalah kemampuan dan kemauan untuk melakukan sebuah tugas dengan kinerja yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
E. Penilaian kinerja 4. Komunikasi