Moral Agama Akhlak KAJIAN TEORI

akhlaknya. Jika mereka tidak berakhlak, maka bangsa itu tidak berarti berharga. 43 Jika kita tinjau keadaan masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar sekarang ini mulai terikat moral sebagian masyarakat telah rusak, atau mulai merosot. Di mana telah terlihat, kepentingan umum tidak lagi yang nomor satu, akan tetapi kepentingan dan keuntungan pribadilah yang menonjol pada banyak orang. Kejujuran, kebenaran, keadilan dan kebaranian telah tertutup oleh penyelewengan-penyelewengan. Banyak terjadi adu domba, hasad dan fitnah, menjilat, menipu, berdusta, mengambil hak orang sesuka hati, disamping- samping perbuatan-perbuatan maksiat lainnya. Yang dihinggapi oleh kemerosotan moral itu, tidak saja orang yang telah dewasa, akan tetapi telah menjalar sampai kepada tunas-tunas muda yang menjadi harapan untuk melanjutkan perjuangan membela nama baik bangsa dan Negara Indonesia. Belakangan ini kita banyak mendengar keluhan-keluhan orang tua, ahli pendidikan dan orang-orang yang berkecimpung dalam bidang agama dan social, anak-anak terutama yang sedang berumur belasan tahun dan mulai remaja, banyak yang sukar dikendalikan, nakal, keras kepala, berbuat keonaran, maksiat dan hal-hal yang mengganggu ketentraman umum. Kenakalan-kenakalan atau kerusakan-kerusakan moral yang disebutkan diatas adalah di antara macam-macam kelakuan anak-anak yang menggelisahkan orang tuanya sendiri dan juga ada yang menggelisahkan dirinya sendiri. 44 2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kemerosotan Moral Masalah moral , adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih terbelakang. Karena kerusakan moral seseorang mengganggu ketentraman yang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak orang yang rusak moralnya, maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. 43 Zakiah Daradzat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia,..., h.8-9 44 Zakiah Daradzat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia ,…, hal.9-10 Faktor-faktor penyebab dari kemerosotan moral akhlak dewasa ini sesungguhnya banyak sekali antara lain yang terpenting adalah: 1. Kurang tertanam jiwa agama pada tiap-tiap orang dalam masyarakat. 2. Keadaan masyarakat yang kurang stabil, baik dari segi ekonomi, social, dan politik. 3. Pendidikan moral akhlak tidak terlaksana menurut mestinya, baik dirumah tangga, sekolah maupun masyarakat. 4. Suasana rumah tangga yang kurang baik. 5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat dan alat-alat anti hamil. 6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian- kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntutan moral. 7. Kurang ada bimbingan untuk mengisi waktu terluang leisure time dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral. 8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda. 45 Dalam hal ini, hawa nafsu juga termasuk aspek rohani yang amat berpengaruh pada moral. Moh. Ardani dalam bukunya “Akhlak Tasawuf Nilai-nilai akhlakbudi pekerti dalam ib adah dan tasawuf” mengatakan bahwa hawa nafsu itu berarti kecenderungan nafsu kepada sesuatu yang dapat memberi kepuasan atau kenikmatan kepada syahwat dengan tidak mengindahkan syara. 46 Firman Allah: …               Artinya:”…janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. QS. Shaad:26 Adapun obyek yang menjadi sasaran keinginan nafsu apa yang disebut syahwat, yaitu “gerak keinginan cinta nafsu untuk memperoleh kenikmatan.” 45 Zakiah Daradzat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia ,…, h. 13 46 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf “ Nilai-nilai Akhlak Budi Pekerti dalam Ibadah dan Tasawuf, Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005, edisi. 2, h. 98 Sebenarnya faktor-faktor yang menimbulkan gejala-gejala kemerosotan moral dalam masyarakat modern sangat banyak. Dan yang terpenting diantaranya adalah kurang tertanamnya jiwa agama dalam hati tiap-tiap orang, dan tidak dilaksanakan agama dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh individu maupun oleh masyarakat. Semakin jauh masyarakat dari agama semakin susah memelihara moral orang dalam masyarakat itu, dan semakin kacaulah suasana karena semakin banyak pelanggaran atas hak, hukum, dan nilai moral. 47 3. Usaha-usaha Mencapai Perbaikan Moral Kemerosotan moral yang dialami oleh bangsa Indonesia sekarang ini telah berat, namun jika dibandingkan dengan Negara Barat yang terkenal dengan kemajuan dan kerusakan moralnya itu, memang kita masih berbesar hati, karena belum terlalu berat. Akan tetapi, usaha untuk mengatasi atau menanggulanginya harus segera dilakukan, supaya dapat dicegah meluas dan berkembangnya. Perlu di sadari bahwa usaha untuk memperbaiki moral itu tidak ringan, karena langsung berhadapan dengan mental secara keseluruhan. Memperbaiki mental, berarti mengadakan pembinaan kembali atas mental yang telah rusak. Perbaikan itu tidak akan berhasil, kalau hanya tehadap penghilangan gejalanya saja, karena ia akan bersifat sementara. Yang jauh lebih penting dari itu, adalah memperbaiki mental yang biasa mendorong kepada perbuatan salah atau tidak baik itu. Mengingat besar dan hebatnya bahaya kerusakan moral, jika terjadi dikalangan atas, pemimpin dan penguasa, maka penanggulangannya dekadensi moral dewasa ini, harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah, pemimpin, pemuka masyarakat, pendidik dan alim-ulama bersama-sama, dan harus dimulai dari kalangan atas, karena itulah yang sangat berbahaya dan sukar menghadapinya. 47 Zakiah Darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Jakarta: CV. Haji Masa Agung, 1994, cet.12, h. 65-66 Usaha yang akan dilakukan hendaknya serentak, jangan sampai para pendidik, alim-ulama dan orang tua saja yang disuruh memperbaiki dan mebina moral masyarakat. Supaya usaha penanggulangan dekadensi moral itu dapat segera berhasil. 48 Jika generasi muda tidak berakhlak, maka bangsa itu tidak berarti berharga. Memang moral adalah sangat penting bagi suatu masyarakat, bangsa dan umat, kalau moral rusak, ketentraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Maka untuk memelihara kelangsungan hidup secara bangsa yang terhormat, Indonesia perlu sekali memperhatikan pendidikan moral bagi generasi yang akan datang. 49 4. Pendidikan Moral Guna Meneyelamatkan Generasi yang Akan Datang Telah di sadari betapa pentingnya pendidikan moral bagi anak-anak, dan betapa pula besarnya bahaya yang terjadi akibat kurangnya moral itu, serta telah diketahui pula faktor yang menimbulkan kemerosotan moral di tanah air belakangan ini. Untuk itu pendidikan moral harus diintensifkan dan perlu dilaksanakan serentak dirumah tangga, sekolah, dan masyarakat. 50 Pendidikan moral tidak terlepas dari pendidikan agama yang keduanya harus dilaksanakan dalam praktek hidup, dan pengamalan sehari-hari, di samping pengertian tentang agama dan moral.

D. Kerangka Berpikir

Banyak terjadi hal-hal negatif dikalangangan remaja karena adanya kondisi pergaulan remaja yang bertentangan dengan nilai-nilai norma agama, adanya sebagian remaja yang menganggap pacaran sebagai sesuatu yang lumrah, kurangnya pengetahuan agama dan etika dalam menghadapi masa-masa pubertas, banyak remaja yang melanggar aturan-aturan agama dalam pergaulan antar jenis, kurang selektifnya remaja dalam menerima informasi dari kemajuan IPTEK. Dari sinilah terjadi kemorosotan moral terhadap remaja. 48 Zakiah Daradzat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia ,…, h.58-60 49 Zakiah Daradzat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia ,…, h. 9 50 Zakiah Daradzat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia ,…, h. 19 Dilihat dari kondisi pergaulan remaja yang ada maka hasil yang diharapkan yaitu pergaulan remaja yang sesuai dengan norma agama dan masyarakat sehingga memiliki batasan-batasan dalam pergaulan antar jenis agar tidak terjadi hal-hal yang negatif yang tidak diinginkan. Masa remaja adalah masa pubertas banyak hal yang terjadi pada masa remaja dan banyak pula masalah yang dihadapi remaja yaitu banyak remaja yang masih menganggap pacaran sebagai sesuatu yang lumrah sehingga melanggar aturan-aturan agama. Untuk memperbaiki moral anak remaja yang tidak sesuai dengan norma agama dan masyarakat, remaja harus diberikan pembinaan dan pendidikan agama mengadakan pengajian-pengajian agama antar remaja, adanya peningkatan pengawasan orang tua dan lingkungan pemberian nasehat, teguran, dsb, diadakannya kegiatan remaja yang positif olah raga, seni budaya dan agama, mengaktifkan kegiatan remaja mesjid dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Diagram Kerangka Berpikir