Membuat Artikel Dan Kesimpulan
2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya.
Dari Aisyah r.a berkata:
تعي ا طق عي ل ا ف ر ا ا ي س ي ع ها ص ها س ر ي تس اك ت ك
ر خ ل ا ا ر
Artinya : “Tangan Rosulullah Saw tidak pernah sama sekali menyentuh tangan perempuan didalam bai’at, bai’at Rosulullah
dengan mereka adalah berupa ucapan. HR. Bukhari.
55
3. Tidak berduan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Dilarang laki-laki dan perempuan berdua-duan. Nabi Saw bersabda:
رح ع سيل ا ر ب خي اف رخ ا ا يل ا ه ب ؤي ك طيشل ا ل ث ف
س ا ر
Artinya : “siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlai
ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi muhrimnya, sebab bila demikian setanlah yang
menjadi pihak ketiganya. “ HR.Muslim.
56
4. Harus menjaga mata atau pandangan.
Mata itu kunci hati. Dan pandangan itu pegutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman
dalam surat An-nur:30 yang berbunyi :
55
Shohih Bukhari, Bab Baiat Nabi Kepada wanita yang Bukan Muhrim:6668
56
Shohih Muslim, Bab Haramnya Wanita Menyendiri Dengan Wanita Yang Bukan Muhrim:4036
Artinya :” Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang mereka perbuat ”.QS. An-Nur: 30
Yang dimaksud menundukkan pandangan yaitu menjaga pandangan, tidak melepas pandangan begitu saja apalagi memandang lawan jenis
penuh denga gelora nafsu. Seseorang hanya boleh memandang lawan jenis seperlunya saja. Tidak boleh berlebihan.
5. Menutup aurat.
Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuh, kecuali untuk
semuanya.
57
Kesimpulan
Dalam Islam sebenarnya tidak mengenal istilah pacaran, untuk percintaan antara laki-
laki dan perempuan pranikah islam mengenalkan istilah “khitbah” meminang. Ada perbedaan antara pacaran dengan khitbah. Pacaran tidak
berkaitan dengan perencanaan pernikahan, sedangkan khitbah merupkan tahapan untuk menuju pernikahan. Sedangkan persamaan keduanya
merupakan hubungan percintaan antara dua insan berlainan jenis yang tidak dalam ikatan perkawinan.
57
Jefri Al-Bukhori, Sekuntum Mawar untuk Remaja ,…, h. 16
Dalam dunia remaja pacaran sudah dianggap lumrah, karena pada masa remaja ini mulai tumbuh rasa ketertarikan kepada lawan jenis. Rasa cinta
adalah fitrah yang telah Allah berikan kepada manusia. Wajar jika antara laki- laki dan perempuan saling mencintai, asalkan mereka dapat menjaga diri dari
hal-hal yang dapat merugikan antara keduanya menggunakan nilai moral agama sebagai acuan dalam pergaulan antar jenis.
Artikel 2: Berzina Silahkan, Asal Tuhan Tidak Tahu
Salah satu perkembangan baru pada usia remaja yang perlu diperhatika adalah timbulnya rasa senang atau ketertarikan pada lawan jenis. Bahkan
ketertarikan itu tidak sebatas senang memandang atau senang bercengkrama dengan lawan jenis, melainkan juga seiring pertumbuhan fisik yang mulai
sempurna dan organ-organ seks mulai berfungsi, maka timbul keinginan pada remaja untuk melepas hasrat seksual.
Firman Allah dalam surat Al-Isra :32 yang berbunyi:
Artinya :” Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. QS.Al-Isra:32
Larangan ini mengandung arti, zina merupakan perbuatan yang sangat keji dan akan mendatangka madharat karena itu harus dijauhi, tidak saja zinanya
tetapi juga semua perbuatan yang mengarahkan kepada zina. Mungkin orang bisa kuat untuk menahan dirinya agar tidak mencuri, tidak
menzalimi orang lain, tidak berkata dusta dan lain sebagainya. Tetapi untuk tidak berzina manakala ia memiliki kesempatan adalah perjuangan yang sangat
keras. Karena itu banyak orang-orang berpangkat yang jatuh harga dirinya disebabkan melakukan zina.
Hal ini terjadi karena zina sangat terkait dengan kebutuhan manusia yang paling mendasar yang sudah berkolaborasi sangat kuat dengan nafsu manusia.
Allah melarang zina tidak langsung pada perbuatannya, tetapi justru melarang semua perbuatan yang dapat menyebabkan zina. Islam tidak hanya
melarang perzinahan, tetapi juga memberikan sanksi keras terhadap para pezina. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Swt sebagai berikut :
Artinya :” Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan
janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah,
dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman
.
QS. An- Nur :2
Dalam ayat di atas disebutkan bahwa hukuman bagi pezina baik laki-laki maupun perempuan adalah di dera 100 kali dihadapan orang banyak. Bahkan
bagi pezina yang sudah menikah hukumannya dirajam, yaitu setengah badannya dipendam lalu dilempari batu sampai meninggal.
Dalam artikel lain yang telah dikutip tentang sebab-sebab yang menjadikan remaja sangat mudah terjebak dalam perzinahan, di antaranya :
1. Tidak memiliki pemikiran yang panjang.
Dorongan seksual yang sedang bergolak dikalangan remaja seringkali menyebabkan remaja tidak memiliki pemikiran yang panjang.
Remaja lebih memilih melampiaskan hasratnya ketimbang memikirkan dampak negatifnya.padahal akibat dari kenikmatan sesaat itu
menyebabkan dirinya menderita selama-lamanya, terutama pada remaja permpuan apabila sampai hamil.
Derita remaja perempuan ketika hamil akibat seks bebas dua kali lebih berat dibandingkan yang dialami remaja laki-laki. Sebab remaja
perempuan disamping harus mmenanggung malu kepada keluarganya dan masyarakat, kehilangan masa depan karena menyebabkan putus
sekolah, juga ia harus tetap mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan Allah di hari perhitungan nanti. Sedangkan derita remaja
laki-laki lebih bersifat ukhrawi, itupun kalau ia tidak bertaubat. Sebab kaum laki-laki tidak mengandung, sehingga sungguhpun melakukan
zina tidak diketahui oleh masyarakat.
2. Tidak merasa diawasi
Ketika sedang berduan dengan sang kekasih biasanya remaja seakan dunia ini hanya milik berdua. Sehingga ia melakukan apa saja yang
disebutnya sebagai perwujudan kasih sayang kepada kekasihnya. H
ilangnya perasaan “merasa diawasi” inilah salah satu yang menyebabkan remaja sangat mudah melakukan perzinahan. Padahal
tidak ada ruang di dunia ini yang terlepas dari pengawasan Allah Swt.
3. Pergaulan bebas
Pergaulan bebas diantara remaja yang berlawan jenis sangat memicu terjadinya perzinahan. Sementara mereka tidak memiliki pemikiran
yang panjang serta tidak memiliki pearasaan merasa diawasi. Karena itu, Allah melarang perbuatan yang dapat menyebabkan terjadinya zina.
Pergaulan bebas adalah tangga yang akan mengantarkan kepada perzinahan.
Selanjutnya artikel tersebut juga menjelaskan seks sebenarnya anugrah yang diberikan Allah pada makhluk-Nya. Karena itu wajar
kalau manusia memiliki gairah seksual dan ingin melampiaskan keinginan seksualnya.
Khususnya bagi remaja, gairah seksual yang mulai tumbuh dalam dirinya harus dapat dikendalikan. Remaja harus mampu mendahulukan
kepentingan yang lebih berjangka panjang. Yaitu mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan.
Karena itu, untuk mengatasi keinginan seksualitas yang mulai muncul pada remaja, sebaiknya remaja disibukan dengan berbagai kegiatan yang menunjang
masa depannya, seperti giat belajar, rajin mengikuti kegiatan keagamaan, berolah raga, bermain music, dan lain sebagainya. Dengan cara demikian
seorang remaja akan mampu mengatasi gejolak seksualnya.
58
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam perkembangan
pada usia remaja adalah mulai timbulnya rasa ketertarikan pada lawan jenis.
Rasa ketertarikan itu tidak sebatas senang melainkan juga seiring dengan pertumbuhan fisik dan organ seks mulai berfungsi, maka ada keingin pada
remaja untuk melepas hasrat seksualnya. Zina merupakan perbuatan yang sangat keji, tidak hanya zinanya tetapi juga semua perbuatan yang
mengarahkan kepada zina. Fenomena penyaluran hasrat seksual secara bebas dikalangan remaja sangat
meluas sekali. Organ seks yang mulai berfungsi pada diri remaja membawa remaja pada persimpangan jalan yang berbahaya, dan akhirnya banyak para
remaja yang terjebak pada penyaluran hasrat seks secara bebas. Akibatnya disamping ia melakukan pelanggaran norma-norma agama dan etika ia
menderita secara kejiwaan.
58
Jefri Al-Bukhori, Sekuntum Mawar untuk Remaja ,…, hal. 1-10
Untuk mengatasi keinginan seksual yang mulai muncul pada diri remaja, sebaiknya remaja disibukan dengan berbagai kegiatan yang menunjang masa
depan, seperti giat belajar, rajin mengikuti kegiatan keagamaan, berolah raga, bermain musik, atau melakukan puasa. Sebagaimana dalam sabda Rosulullah
Saw :
رف ل صح ا رص ل ضغ ا ف زتي ف ء ل ا ع طتس ا شلا رشع ي
ء ج ل ف صل ب ي عف عطتسي ل ف ع جل ا ا ر
Artinya :”wahai para pemuda, siapa yang telah mampu diantara kamu dan ingin menikah, maka nikahlah. Sesungguhnya pernikahan itu akan
memajamkan mata terhadap yang tidak halal dilihatdan akan membentengi diri terhadap godaan syahwat. Jika ia tidak sanggup
nikah maka hendaklah ia berpuasa karena puasa itu akan membentengin
ya mengurangi hawa nafsunya”. Hadits diriwayatka oleh Al-Jamaah.
59
Artikel 3: Belum Punya Pacar, Kampungan
Remaja biasanya bangga bila sudah memiliki teman istimewa atau yang biasa disebut pacar. Sebab untuk mendapat seorang teman harus melalui
perjuangan yang cukup berat. Karena itu, salah satu agenda terpenting remaja adalah bagaimana menaklukan orang yang dicintainya. Bahkan pembicaraan
dikalangan remaja, saat mereka curhat satu sama lain yaitu seputar tentang percintaan.
Rasa cinta memang insting. Setiap manusia dewasa yang normal pasti memiliki rasa cinta pada lawan jenisnya. Kemunculan rasa cinta pada usia
remaja termasuk yang harus dikendalikan. Tidak perlu dihilangkan dari diri remaja, tetapi harus dikelola agar menjadi seni dalam hidup ini. Adapun
waktu yang tepat untuk mewujudkan rasa cinta adalah ketika diri seseorang sudah matang kedewasaannya, sehingga dapat bersikap bertanggung jawab
59
Shohih Bukhari, Bab Anjuran Menikah:4675
dalam bercinta. Karena seharusnya percintaan itu segera diikat dalam bentuk pernikahan, sebab kalau tidak bisa menjerumuskan ke perzinahan.
Bagi remaja, masa depan harus menjadi orientasi utamanya. Apapun yang dilakukan difikirkan secara matang apakah akan merugikan masa depan atau
menguntungkannya. Jika merugikan, jangan sekali-kali dilakukan. Sebab, masa depan adalah segala-galanya.
60
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, setiap manusia pasti memiliki rasa cinta kepada lawan jenis. Apalagi pada diri remaja biasanya
bangga bila sudah memiliki teman yang istimewa atau yang biasa disebut pacar.
Masa-masa remaja adalah masa yang sangat indah apalagi jika sudah memiliki teman yang istimewa “pacaran”, untuk mendapatkan teman yang
istimewa dalam hidupnya harus melalui perjuangan yang cukup berat. Jika mereka sudah tertarik dengan lawan jenis mereka akan melakukan
pengorbanan apapun demi menaklukan orang yang dicintainya. Pada zaman sekarang ini remaja yang tidak memiliki pacar dianggap
kampungan, dan kurang pergaulan. Karena pacaran sudah dianggap hal yang lumrah dalam kehidupan remaja. Tetapi kenyataannya masih banyak remaja
yang belum memiliki pacar, karena mereka lebih memikirkan hal-hal yang positif untuk masa depannya.
Artikel 4: Sufi Gaul
Masa remaja biasanya dipahami sebagai masa pergaulan. Di masa remaja ini seorang remaja biasanya mencari teman sebanyak-banyaknya. Di luar
belajar, waktu seorang remaja biasanya dihabiskan untuk bermain bersama teman-temannya. Karena itu remaja gaul biasanya sangat disenangi oleh
teman-temannya, baik teman sejenis maupun lawan jenis. Sedangkan remaja
60
Jefri Al-Bukhori, Sekuntum Mawar untuk Remaja ,…, h. 66-69
yang menutupi diri biasanya tidak memiliki banyak teman. Ia biasa dikatakan remaja “kurang gaul” atau „kuper‟ kurang pergaulan.
Kita harus bisa mendefinisikan apa yang disebut sebagai remaja gaul dengan ukuran norma agama dan kita harus mampu komitmen. Kita tidak
boleh mudah terbawa dengan persepsi orang lain. Kalau menurut kita, kita sudah cukup gaul sesuai dengan norma agama, maka biarkan saja orang mau
berkata apa. Yang terpenting adalah seorang remaja mengetahui norma-norma agama yang mengatur pergaulan antar manusia. Di antara sikap-sikap dan
prilaku baik yang dikembangkan adalah :
1. Lebih baik diam dari pada berkata-kata yang tidak baik.
Lebih baik diam daripada berkata-kata yang tidak perlu, apalagi perkataan yang tidak mengandung maksiat. Seorang remaja tidak perlu
khawatir dikatakan kurang pergaulan akibat sikapnya yang banyak diam.
2. Lebih takut kepada Allah daripada kepada lain-Nya.
Seorang remaja harus berani berkata “tidak“ kepada ajakan negatif teman-temannya. Jangan takut dikatakan kurang pergaulan untuk
menolak ajakan maksiat. Karena dalam Islam tidak boleh ada ketaatan kepada orang lain, biarpun kepada pemimpin atau orang tua apalagi
teman, jika menyangkut kemaksiatan kepada Allah.
3. Mengutamakan kepentingan akhirat daripada kepentingan dunia.
Seorang remaja adalah orang yang sudah mukallaf, artinya harus menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangang-
Nya. Karena itu, jika seorang remaja melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan Allah, ia akan mendapat dosa dan akan disiksa di
akhirat nanti. Maka dari itu, seorang remaja yang soleh akan mengutamakan kepentingan akhirat daripada kepentingan dunia yang
hanya sementara.
4. Rela bersusah-susah terlebih dahulu demi mendapatkan kebahagian atau
keberhasilan. Tidak ada keberhasilan yang dicapai tanpa adanya perjuangan.
Semua orang sukses pasti telah melakukan perjuangan terlebih dahulu. Seperti kata pepatah “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.
Perhatikan firman Allah dalam surat Ath-Thalaq :7 yang berbunyi :
Artinya :” Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. QS. Ath-Thalaq: 7.
Lebih baik
bersusah-susah dahulu
kemudian memperoleh
kebahagian selamanya, daripada bersenang-senang dahulu tetapi menderita selamanya.
5. Tidak melakukan perbuatan yang sia-sia
Seorang remaja harus memiliki pertimbangan ketika akan melakukan semua perbuatan baik berkaitan dengan kegiatan dalam
sekolah atau di luar sekolah, apalagi kegiatan yang tidak memiliki hubungan dengan pendidikan.
61
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, dalam persepsi remaja, remaja gaul dipahami sebagai remaja yang dapat diajak gaul model apa saja.
Remaja gaul adalah remaja yang dapat bersosialisasi dengan baik, dapat mengajak teman kepada jalan yang baik dan selalu mengisi waktunya dengan
melakukan hal-hal yang positif.
61
Jefri Al-Bukhori, Sekuntum Mawar untuk Remaja ,…, h. 31-36