Identifikasi Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah

BAB 11 KAJIAN TEORI

A. Pacaran

1. Pengertian Pacaran Menurut kamus besar bahasa Indonesia pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercinta; berkasih-kasihan. Memacari adalah mengencani; menjadikan dia sebagai pacar. 10 Dalam berpacaran laki-laki dan perempuan saling mencintai. Kata cinta tersebut menurut Drs. Abdul Mujib merupakan padanan kata dari bahasa inggris love atau dari bahasa arab al-hubb atau al-mahabbah. Cinta sebenarnya sulit diungkapkan apalagi didefinisikan, sebab jika didefinisikan maka semakin membatas ruang lingkupnya. Cinta dapat dirasakan oleh setiap individu, tetapi tidak menjamin masing-masing individu tersebut mampu mengungkapannya dalam bahasa verbal 11 . Begitu banyak definisi cinta,sehinga masing-masing definisi sulit disintesiskan dalam satu kalimat yang sangat sederhana. Namun, kiranya dapat dipahami bahwa cinta itu merupakan reaksi dan ekspresi emosi yang kompleks, sekomplek kehidupan manusia itu sendiri. 12 Sebagai prinsip umum kiranya dapat di katakana bahwa masa pacaran adalah masa untuk belajar saling mencintai dengan harapan kelak akan menjadi 10 Frista Artmanda W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, PT. Lintas Media Jombang. h. 863 11 Abdul Mujib, Risalah Cinta, Jakarta: Raja Grafindo Persada:2004, hal. 1 12 Abdul Mujib, Risalah Cinta ,… hal. 13-14 suami istri bahagia. sehingga kedua muda-mudi yang sedang berpacaran mempunyai hak dan kewajiban untuk semakin saling mengenal dan menyayangi. Tentu saja kasih sayang itu bukan hanya di bicarakan dan dirasakan, melainkan juga diungkapkan dan diwujudkan. Ungkapan dan perwujudan kasih sayang antara laki-laki dan perempuan pada umunya memuat juga kemesraan, kehangatan , rasa tertarik, bahkan juga hawa nafsu seksual. 2. Alasan Berpacaran Fenomena pacaran di kalangan remaja Indonesia memang sudah menjadi trend, seorang yang tidak pacaran akan dikatakan kurang gaul, kurang funky atau nggak laku. Bagi sebagian remaja pacaran hukumnya wajib alias fardhu „ain bagi mereka. umumnya para remaja berpacaran karena tidak ingin dikatakan oleh temannya sebagai orang yang tidak laku, dan terus dikatakan bahwa nggak gaul kalau belum pacaran.Biasanya nggak mau kalau terus dikatakan sebagai jomblo. Bagi remaja jomblo adalah sebagai kutukan yang harus dihilangkan.Sebenarnya lajang bukanlah sebagai sesuatu yang harus dibenci oleh kalangan remaja. 3. Batasan-batasan Pacaran Hal yang paling ditakuti orang tua dari dua remaja yang sedang pacaran adalah kalau sampai dua insan yang dimabuk asmara itu melakukan hubungan seks. Tindakan yang sampai ke hubungan seks ini memang menimbulkan banyak kerugian dan efek negatif. Pertama, ini melanggar aturan agama. Agama manapun melarang hubungan seks yang dilakukan bukan suami istri. Otomatis, remaja yang melakukannya akan dikejar rasa berdosa. Kedua, ini malanggar norma. Norma masyarakat umumnya sampai sekarang tetap menganggap kegadisan itu perlu dipertahankan sampai malam pengantin tiba. Artinya, gadis yang kehilangan keperawanan sebelum itu dianggap tidak suci lagi. Kedua hal ini menimbulkan efek psikologis bagi seorang perempuan seandainya pun tidak ada yang tahu, meskipun dia tidak hamil, dia akan merasa dirinya kotor dan berdosa. Lebih gawat lagi kalau dia sampai hamil, si gadis