Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009.
USU Repository © 2009
• Keputusan: Terima H
0,
menunjukkan bahwa Rasio Siswa per Guru sebelum pelaksanaan otonomi daerah dengan setelah pelaksanaan otonomi
daerah adalah sama, dengan tingkat kepercayaan 95 .
Ho ditolak H diterima H
ditolak -2,0937 2,093
-1,275 1,275 Gambar 9
Uji Paired Sample T-Test Pada Indikator Rasio Siswa per Guru
4.6 Analisis Pada Indikator Jumlah Sekolah dan Keadaan Infrastruktur Sekolah
Berikut akan ditampilkan indikator jumlah sekolah dan keadaan infrastruktur sekolah yang dilihat dari penambahan jumlah sekolah, jumlah murid, jumlah guru,
jumlah ruang kelas, dan jumlah komputer unitsekolah pada sekolah-sekolah negeri di Kota Tanjungbalai sebelum otonomi daerah tahun 2000 dan setelah otonomi
daerah tahun 2008 yang akan disajikan pada tabel 8 dan tabel 9.
Tabel 8.
Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009.
USU Repository © 2009
Banyaknya Sekolah, Siswa, Guru, Gedung, Ruang Kelas dan Komputer pada Sekolah-Sekolah Negeri di Kota Tanjungbalai Tahun 2000
Jenjang Pendidikan
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
Jumlah Guru
Jumlah Gedung
Ruang Kelas
Komputer sekolahunit
SD 66
17688 613
128 503
- SLTP
8 4304
200 24
110 -
SMU 3
1861 105
11 39
- Sumber : Data Primer diolah dan BPS Sumut.
Tabel 9. Banyaknya Sekolah, Siswa, Guru, Gedung, Ruang Kelas dan Komputer pada
Sekolah-Sekolah Negeri di Kota Tanjungbalai Tahun 2008
Jenjang Pendidikan
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
Jumlah Guru
Jumlah Gedung
Ruang Kelas
Komputer sekolahunit
SD 66
17.871 613
68 453
3 unit SLTP
12 6.392
200 52
174 4 unit
SMU 6
4.897 1861
26 80
20 unit Sumber : Data Primer diolah dan BPS Sumut.
• Kesimpulan yang diambil adalah :
a. Jumlah sekolah Terjadi penambahan sekolah dari 77 sekolah negeri ditahun 2000 menjadi
84 sekolah negeri ditahun 2008, yang artinya ada perbedaan jumlah sekolah selama sebelum dan sesudah otonomi daerah, dimana terjadi
Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009.
USU Repository © 2009
penambahan sebanyak 17 sekolah negeri pada tiga jenjang pendidikan yaitu SD, SLTP dan SMU
b. Jumlah Siswa Jumlah siswa bertambah dari 23.853 ditahun 2000 menjadi 29.160 siswa
di tahun 2008 pada tiga jenjang pendidikan yaitu SD, SLTP dan SMU. Hal ini juga terjadi akibat adanya penambahan jumlah sekolah sampai pada
tahun 2008, yang artinya terjadi perbedaan jumlah siswa sekolah-sekolah negeri sebelum dan sesudah otonomi daerah.
c. Jumlah Guru. Jumlah Guru juga mengalami peningkatan yang awalnya berjumlah 918
orang guru yang layak mengajar ditahun 2000 menjadi 1.382 orang di tahun 2008 yang mengajar pada sekolah-sekolah negeri pada tiga jenjang
pendidikan yaitu SD, SLTP dan SMU. Ini artinya terjadi perbedaan jumlah guru pada sekolah-sekolah negeri sebelum dan sesudah
pelaksanaan otonomi daerah. d. Jumlah Gedung.
Jumlah gedung pada sekolah-sekolah negeri ditahun 2000 sebanyak 163 gedung dan ditahun 2008 berjumlah 146 gedung pada tiga jenjang
pendidikan yaitu, SD, SLP dan SMU. Ini artinya terjadi penurunan jumlah gedung sekolah selama sebelum dan sesudah otonomi daerah.
Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009.
USU Repository © 2009
e. Ruang Kelas. Jumlah ruang kelas pada sekolah-sekolah negeri ditahun 2000 sebanyak
652 dan ditahun 2008 berjumlah 707 ruang kelas pada tiga jenjang pendidikan yaitu SD, LTP dan SMU. Ini artinya ada penambahan jumlah
ruang kelas sebanyak 55 ruang kelas selama sebelum dan sesudah pelaksanaan otonomi daerah.
f. Jumlah Komputer per Sekolah. Pada Tahun 2000 sekolah-sekolah negeri tidak memiliki komputer,
kecuali disediakan secara swadaya oleh pihak sekolah sendiri. Tetapi ditahun 2008 pada tingkat SD sekolah memiliki 3 unit komputer, tingkat
SLTP sebanyak 4 unit, dan tingkat SMU sebanyak 20 unit. Ini artinya terjadi upaya peningkatan kualitas pelayanan pendidikan selama
dilaksanakannya otonomi daerah.
4.7 Interpetasi Hasil Pengujian Hipotesis 4.7.1 Interpretasi Angka Partisipasi Pemerintah