Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009.
USU Repository © 2009
daerah dibagi atas dua ruang lingkup bukan tingkatan, yaitu daerah kabupaten dan kota yang diberi status otonomi penuh, sedangkan provinsi diberi status
otonomi terbatas. Otonomi penuh berarti tidak ada campur tangan pemerintah pusat di daerah kecuali bidang-bidang yang telah disebutkan diatas,
sedangkan otonomi terbatas adalah pemerintah pusat diberikan kesempatan untuk campur tangan di pemerintah daerah.
2. Otonomi yang seluas-luasnya adalah daerah yang diberi kewenangan
mengurus dan mengatur semua urusan pemerintah diluar yang menjadi urusan pemerintah yang ditetapkan dalam UU. Daerah tersebut memiliki kewenangan
membuat kebijakan daerahnya dan memberikan pelayanan peningkatan peran serta prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas yang berarti daerah diberi kewenangan dalam
hal mengatur daerahnya secara luas mencakup segala bidang pemerintahan kecuali bidang-bidang yang telah dijelaskan diatas.
3. Otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani urusan
pemerintah dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya dan berpotensi untuk tumbuh dan hidup dan berkembang sesuai
dengan potensi dan ke-khasan daerah tersebut. Otonomi nyata maksudnya pengaturan yang dibuat oleh pemerintah daerah secara nyata ada dan
diperlukan di daerah tersebut
Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009.
USU Repository © 2009
Pelayanan publik yang diberikan pemda otonomi kepada warga daerah haruslah memberikan makna atas pelaksanaan otonomi. Semakin merata dan
berkualitas pelayanan publik yang diberikan pemda otonomi, maka semakin bermakna pula otonomi daerah bagi warga daerah. Atau bahkan sebaliknya jika
pelayanan yang diberikan pemerintah pusat lebih baik dari pada yang diberikan pemda otonomi maka otonomi daerah akan menjadi sia-sia.
Semakin disadari bahwa pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan pendidikan pada khususnya tidak lagi dapat diselesaikan oleh dan dari
pusat. Pembangunan nasional pada bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu
pemerintah kota dan kabupaten haruslah dapat meningkatkan kualitas sumberdaya pembangunan dana, SDM, sarana atau prasarana, dan informasi. Pembangunan
sumber daya manusia berkaitan erat dengan pola perencanaan berbagai aspek pendidikan. Berdasarkan substansi UU No.22 tahun 1999 maka kewenanangan di
bidang pendidikan merupakan salah satu kewenangan pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah kota dan kabupaten. Agar desentralisasi atas
penyelenggaraan pendidikan tersebut memberikan arti dan manfaat secara optimal, perlu disusun strategi peningkatan pelayanan pendidikan secara nyata yang disertai
dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Dalam rangka penyelenggaraan
Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009.
USU Repository © 2009
strategi peningkatan pelayanan pendidikan maka pemerintah daerah kabupaten dan kota dapat melakukan upaya-upaya sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas guru dan tenaga kependidikan.
3. Meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.
4. Meningkatkan anggaran pendidikan.
Pemerintah Tanjungbalai yang sejak januari 2001 dikatakan sebagai daerah otonom, yang berarti pemerintah Kota Tanjungbalai berhak dan berwenang serta
berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri secara bertanggung jawab, sehingga perlu diketahui sejauh mana otonomi daerah telah dilaksanakan dan
memberikan makna terhadap kualitas pendidikan di Kota Tanjungbalai. Untuk mewujudkan visi Kota Tanjungbalai yaitu ”terwujudnya Kota Tanjungbalai sebagai
kota pelabuhan, pusat perdagangan dan industri regional dengan masyarakat yang madani” maka tindakan yang paling realistis yang dapat dilakukan oleh pemerintah
Kota Tanjungbalai yaitu menyediakan serta melakukan perbaikan terhadap sektor sarana maupun prasarana publik dan melakukan perbaikan terhadap kualitas
pendidikan demi terciptanya sumber daya manusia yang berpendidikan dan berkualitas yang dapat mendukung terwujudnya visi Kota Tanjungbalai tersebut.
Oleh karena itu disini penulis lebih menyoroti bagaimana pengaruh otonomi daerah terhadap kualitas pelayanan pendidikan. Berdasarkan Anggaran Pembangunan dan
Belanja APBD Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2008 belanja rutin yang
Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009.
USU Repository © 2009
dialokasikan pada pos Dinas P K sebesar Rp.70,150 milyar. Mengacu pada tahun anggaran sebelumnya sumber dana bagi belanja rutin dan belanja pembangunan pada
Dinas P K berasal dari Dana Alokasi Khusus DAK dan berdasarkan rincian Dana Alokasi Khusus daerah provinsi dan kabupatenkota tahun anggaran 2007 pemerintah
Kota Tanjungbalai mendapat Dana Alokasi Khusus DAK sebesar Rp. 25,515 milyar, dan sebesar Rp. 9,076 milyar dari Dana Alokasi Khusus DAK tersebut
dialokasikan untuk anggaran pendidikan. Program pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota Tanjungbalai berorientasi terhadap perdagangan dan regional
industri dengan memanfaatkan tenaga kerja yang terampil dan terdidik. Oleh karena itu penulis ingin melihat sejauh mana pengaruh otonomi daerah terhadap peningkatan
kualitas pelayanan pendidikan sekolah negeri di Kota Tanjungbalai. Maka penulis mengangkatnya ke dalam penulisan skripsi yang berjudul
” Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri di Kota Tanjungbalai ”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan di atas maka