Pembangunan Pendidikan TINJAUAN PUSTAKA

Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009. USU Repository © 2009 Variabel bobot Daerah dan potensi ekonomi Daerah tersebut menunjukkan sifat yang statis, sehingga untuk menampung pertumbuhan Daerah yang relatif cepat, diperlukan variabel-variabel yang lain yang bersifat dinamis, seperti : a. Laju pertumbuhan penduduk. b. Kontribusi Daerah terhadap penerimaan nasional. c. Pengembangan wilayah perkotaan dan pedesaan. d. Tingkat pendidikan umum dan lain-lain. Dana Alokasi Khusus ini diatur dalam pasal 8 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 dalam pengertian bahwa dana tertentu membiayai kebutuhan khusus dengan memperhatikan tersedianya dalam APBN, dana alokasi khusus diantaranya termasuk yang berasal dari dana Reboisasi dibagi dengan imbangan sebagai berikut : a. 40 dibagi dengan Daerah Penghasil sebagai Dana Alokasi Khusus. b. 60 untuk Pemerintah Pusat.

2.5 Pembangunan Pendidikan

UU No.25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional Propenas di bidang pendidikan menyebutkan bahwa kebijakan pembangunan pendidikan adalah sebagai berikt : a Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009. USU Repository © 2009 terciptanya masyarakat indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti. b Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga pendidik sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga pendidikan. c Melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk pembaharuan kurikulum, berupa difersifikasi kurikulum untuk meleyani keragaman peserta didik, penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan setempat, serta difersifikasi jenis pendidikan secara profesional. d Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. e Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi, keilmuan dan manajemen. f Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni. Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009. USU Repository © 2009 g mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya. Bukti-bukti empiris lemahnya pola lama manajemen pendidikan nasional dan digulirkannya otonomi daerah maka sebagai konsekwensi logis bagi manajemen pendidikan di Indonesia adalah perlu dilakuakannya penyesuaian dari pola lama manajeman pendidikan menuju pola baru manajemen pendidikan masa depan yang lebih bernuansa otonomi dan yang lebih demokratis. Tabel ini menunjukkan dimensi- dimensi perubahan pola baru manajemen dari yang lama menuju yang baru yakni Depdiknas Direktoral Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 2001 ; 7-8 Tabel 1 Pola Manajemen Pendidikan di Indonesia Sebelum dan Setelah Otonomi Daerah Pola Lama Pola Baru Subordinasi Otonomi Pengambilan keputusan terpusat Pengambilan keputusan partisipatif Ruang gerak kaku Ruang gerak dinamis Pendekatan birokratis Pendekatan profesional Sentralistik Sesentralistik Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009. USU Repository © 2009 Diatur Motivasi diri Overregulasi Deregulasi Mengontrol Mempengaruhi Mengarahkan Memfasilitasi Menghindari resiko Mengelola resiko Gunakan uang semuanya Gunakan uang seefisien mungkin Individual yang cerdas Teamwork yang cerdas Informasi berpribadi Informasi terbagi Pendelegasian Pemberdayaan Organisasi hierarkis Organisasi datar Sumber : Dinas PK Kota Tanjungbalai. Sentralisasi pengaturan pendidikan yaitu nyata dalam kurikilum, seragam siswa, waktu belajar, pengaturan guru ujian. Sekolah yang baik akan terhambat karena dipaksa mengikuti aturan-aturan pemerintah pusat sehingga sekolah-sekolah akan memanipulasi laporan demi baiknya dan demi tuntutan pusat yang tidak memperhatikan kepentingan lokal. Sentralisasi digeser ke arah desentralisasi, sejumlah kewenangan yang semula ditangani oleh pemerintah pusat di bidang pendidikan mulai ditangani oleh daerah. Kewenangan itu antara lain menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan pengelolaan sekolah, penetapan kurikulum lokal yang yang mengacu pada kurikulum nasional dan pengadaan buku pelajaran. Dalam kebijakan administratif, pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk Fauzi Ridwan : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Sekolah Negeri Di Kota Tanjung Balai, 2009. USU Repository © 2009 melakukan pengangkatan atau pemberhentian tenaga kependidikan, mengatur gaji atau tunjangan keejahteraan dan pengembangan profesionalnya.

2.6 Kebijakan dan Perencanaan Pendidikan