Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Permasalahan lain siswa cenderung bersifat pasif karena siswa lebih banyak menunggu pembelajaran dari guru dibandingkan mencari
sendiri pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan. Banyak siswa yang belum aktif dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan
sehingga hasil belajarnya menjadi kurang maksimal. Hal ini terbukti sebanyak 36,48 dari 74 siswa mengikuti remidial ujian akhir semester
gasal karena belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 80. Motivasi belajar siswa yang kurang ini diduga mempengaruhi
belum maksimalnya prestasi belajar kearsipan yang diperoleh siswa. Setiap siswa memiliki motivasi yang berbeda-beda. Kurangnya
motivasi belajar pada siswa kelas X AP SMK N 1 Klaten dikarenakan mereka menganggap materi kearsipan sulit. Kesulitan mereka disebabkan
salah satunya dari cara penyampaian materi oleh guru. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaranmenggunakan suatu metode mengajar.
Metode mengajar merupakan cara-cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi kepada siswa. Terdapat berbagai macam metode
mengajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran kearsipan. Namun tidak semua metode mengajar cocok dengan karakteristik pembelajaran.
Penting bagi guru untuk dapat memilih metode mana yang tepat agar siswa merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Melalui variasi
metode dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan pengamatan penyampaian materi dalam mata
pelajaran kearsipan, guru sering menggunakan metode ceramah dan
penugasan. Penggunaan metode yang sama apabila digunakan secara terus menerus akan mengakibatkan siswa merasa bosan sehingga dapat
menurunkan motivasi belajarnya. Hal tersebut sesuai dengan pengakuan salah satu siswa kelas X AP 2 mengatakan bahwa siswa merasa bosan dan
mengantuk apabila guru terlalu sering menggunakan metode ceramah. Pendapat lain dari siswa kelas X AP 1 mengatakan bahwa guru dalam
menyampaikan materi kurang jelas sehingga siswa kurang memahami apa yang disampaikan guru selama menyampaikan materi pelajaran.
Faktor ekstern lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar yaitu penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai
peranan yang cukup penting untuk menarik perhatian siswa.Adanya media pembelajaran yang dimanfaatkan diharapkan dapat mengoptimalkan
proses pembelajaran di kelas. Namun pada kenyataannya, guru masih kurang bervariasi dalam menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan
wawancara dengan guru kearsipan, selama ini guru hanya menggunakan media sederhana seperti papan tulis dan modul. Guru juga belum
sepenuhnya menggunakan media pembelajaran yang ada di sekolah seperti LCD. Hal ini dikarenakan penggunaan LCD tersebut masih bersifat
moving
, artinya apabila guru membutuhkan media LCD untuk kegiatan pembelajaran, guru harus mengambil sendiri di bagian perlengkapan
sehingga hal tersebut dirasa kurang efisien. Penjelasan materi oleh guru dengan menggunakan variasi media
seperti
power point
, gambar, animasi, video, dan sebagainya mampu
membuat pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa. Selain itu, penyampaian materi pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih
mudah dipahami oleh siswa. Media pembelajaran juga mempermudah metode mengajar guru menjadi lebih bervariasi, tidak semata-mata melalui
komunikasi verbal sehingga siswa akan termotivasi mengikuti pelajaran. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Metode Mengajar dan Penggunaan Media
Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Kearsipan Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Klaten
”.