merupakan perpaduan yang sistematis dari disiplin ilmu antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik,
psikologi, agama, dan sosiologi, seperti keserasian isi humaniora,
matematika, dan ilmu alam.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, peneliti memilih teori yang di kemukakan oleh
National Council for Sosial Studies NCSS
dalam Supardi. IPS adalah mata pelajaran untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Mendorong peserta didik memiliki sikap positif dalam
menyikapi setiap masalah yang terjadi pada dirinya atau masyarakat. Selain untuk menumbuhkan kepekaan peserta didik terhadap masalah
sosial, IPS juga bertujuan agar peserta didik mampu memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
d. Kemandirian Belajar IPS
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kemandirian belajar merupakan kondisi belajar yang mandiri yang tidak tergantung pada
orang lain, memiliki kemauan serta bertanggung jawab sendiri dalam menyelesaikan masalah belajarnya. Sikap ini diperlukan setiap peserta
didik agar mereka mampu mendisiplinkan dirinya dan mempunyai tanggung jawab. Menurut Hasan Basri 2000:56 peserta didik yang
mandiri menunjukkan inisiatif dan berusaha untuk mengejar prestasi, menunjukkan rasa percaya diri yang menonjol, tidak ingin bergantung
pada orang lain dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
Sedangkan seseorang yang memiliki kemandirian menurut Sardiman A.M. 1984: 105, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1 Adanya kecenderungan untuk berpendapat, berperilaku, dan
bertindak atas kehendak sendiri secara bebas serta tidak bergantung pada orang lain
2 Mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan.
3 Membuat perencanaan dan berusaha dengan ulet untuk
mewujudkan harapannya. 4
Mampu berfikir dan bertindak secara kreatif penuh inisiatif. 5
Mempunyai kecenderungan untuk mencapai kemajuan yaitu meningkatkan prestasi.
6 Dalam menghadapi masalah, mencoba menyelesaikan sendiri
tanpa bantuan orang lain. 7
Mampu menentukan sendiri sesuatu yang harus dilaluinya tanpa bantuan dan pengarahan orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, kemandirian belajar IPS dapat dimaknai sebagai sikap individu khususnya peserta didik yang
mampu menentukan suatu keputusan sendiri tanpa tergantung dengan orang lain dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri dalam rangka
mencapai tujuan belajar IPS. Kemandirian belajar IPS tersebut setidaknya akan terlihat dalam proses-proses sebagai berikut:
pertama
, peserta didik memiliki kemampuan inisiatif pada saat belajar IPS;
kedua
, tidak bergantung pada orang lain ketika mengerjakan