pasangan telah mengalami penyakit yang parah, maka pasangan yang ditinggalkan telah menyiapkan dirinya sebelum pasangan meninggal dunia. Penyesuaian atas
kematian pasangan menjadi sangat sulit dilakukan dimana seorang janda lansia harus menyesuaikan diri kembali pada kehidupannya yang disertai perasaan
dukacita bercampur kelegaan Brubaker, 1985; Lemme, 1995. Kesepian menjadi masalah terbesar yang dialami oleh lansia pada
umumnya sepeninggalan pasangan mereka Berk, 2007. Upaya mengatasi kesepian ini tergantung pada usia, dukungan sosial, dan kepribadian pada lansia
tersebut. Dukungan sosial yang bersumber dari keluarga, teman, rekan kerja, dan kegiatan menyenangkan lainnya menjadi faktor yang sangat dibutuhkan dalam
mengatasi masalah setelah kematian pasangan Lemme, 1995. Janda lansia berupaya untuk memperoleh dukungan dari keluarga, teman,
rekan kerja, maupun melakukan hobinya Lopata, 1979; Craig, 1996. Pada umumnya, janda lansia lebih banyak mendapat dukungan dan bantuan dari
anaknya Spitze Logan, 1989, 1990; Craig, 1996. Anak sangat berperan dalam menyediakan dukungan bagi janda lansia.
2. Dekade Kehidupan Lansia
Craig 1996 membagi usia lansia ke dalam 4 dekade kehidupan yaitu: a.
Young Old 60-90 tahun Kebanyakan lansia yang berusia 60-an akan memulai beradaptasi terhadap
peran barunya dan berupaya mengatasi penurunan fungsi diri serta menghadapi tahap selanjutnya Havighurst, 1972; Craig, 1996. Penurunan penghasilan yang
Universitas Sumatera Utara
diakibatkan oleh pensiun, berkurangnya rekan kerja, dan hubungan yang mulai renggang dengan teman akan terjadi pada usia ini. Kebanyakan pensiunan akan
menjadi mentor, memberi nasihat, dan melakukan usaha-usaha yang sederhana Craig, 1996.
b. Middle-Aged-Old 70-79 tahun
Pada usia 70-an kebanyakan lansia akan berjuang dari kehilangan keluarga, sahabat, dan rekan kerja, terutama pasangan hidup. Selain itu, kesehatan
lansia menjadi lebih bermasalah di usia ini. Penurunan kesehatan ini akan memicu penurunan kesehatan yang lebih lanjut bahkan ketidakmampuan pada dekade
berikutnya Craig, 1996. c.
Old-Old 80-89 tahun Pada usia ini seorang lansia akan hidup dalam proses yang berkelanjutan
dimana akan selalu mengingat pengalaman dulu hingga saat ini yang tersimpan dalam memorinya. Kebanyakan lansia pada usia ini akan kesulitan dalam
beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Mereka membutuhkan bantuan baik dalam mengelola hubungan sosial maupun berbudaya Craig, 1996.
d. Very Old-Old 90-99 tahun
Pada kelompok usia ini, kesehatan seorang lansia akan lebih menurun dibandingkan kelompok usia sebelumnya. Kebanyakan lansia pada usia ini akan
tetap berhasil mengubah aktivitas mereka sehingga memperoleh apa yang mereka butuhkan. Pada umumnya lansia pada dekade ini akan lebih bahagia, tenang, dan
tercukupi Craig, 1996.
Universitas Sumatera Utara
3. Tugas Perkembangan Lansia
Menurut Havighurst Hurlock, 2000, tugas-tugas perkembangan seorang lansia adalah:
a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
Lansia diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan berkurangnya kekuatan dan penurunan kesehatan secara bertahap. Lansia akan melakukan
perbaikan dan perubahan peran yang pernah dilakukan baik terhadap dirinya sendiri maupun dengan orang lain. Lansia juga diharapkan untuk mencari
kegiatan lain sebagai pengganti atas kegiatan terdahulu yang dilakukannya saat masih muda Hurlock, 2000.
b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan
keluarga Bagi beberapa lansia mengikuti kegiatan-kegiatan sosial sangat sulit untuk
dilaksanakan karena keadaan kesehatan dan pendapatan yang berkurang setelah pensiun. Hal ini membuat banyak lansia terpaksa mundur dari kegiatan-kegiatan
sosial. Oleh karena itu, lansia diharapkan untuk menyusun kembali pola hidup yang disesuaikan dengan kondisi dirinya saat ini Hurlock, 2000.
c. Menyesuaikan diri dengan kematian atau hilangnya pasangan hidup
Pada masa lansia, setiap individu dituntut untu mempersiapkan dan menyesuaikan diri atas kematian pasangan hidupnya. Kematian pasangan hidup
lebih menjadi masalah bagi wanita lansia dibandingkan pria lansia. Kematian suami pada wanita lansia berarti berkurangnya pendapatan, kecemasan akan hidup
Universitas Sumatera Utara
sendiri. Hal ini memberikan tuntutan baru bagi janda lansia untuk melakukan perubahan pada aturan hidup Hurlock, 2000.
d. Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia
Ketika anak-anak mulai bertumbuh dewasa dan mulai memiliki kesibukan sendiri, hubungan anak dengan orang tua menjadi berkurang. Oleh karena itu,
lansia dituntut untuk membangun hubungan dengan orang lain yang seusia mereka. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kesepian yang
sering dialami oleh lansia, terutama ketika pasangan telah meninggal dunia, menghadapi pensiun, dan kegiatan sosial yang mulai berkurang Hurlock, 2000.
e. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
Pengaturan kehidupan fisik ini sering disebut dengan istilah living arrangement. Setiap lansia diperhadapkan dengan tiga pilihan yaitu living alone
tinggal seorang diri di rumah sendiri, living with adult children tinggal bersama anak yang sudah dewasa dan menikah, dan living in institutions tinggal di
instritusi seperti panti jompo Papalia, 2007. Pada masa lansia akan muncul suatu pertimbangan apakah keinginan dan kebutuhan yang biasa mereka penuhi
pada masa-masa sebelumnya masih dapat terpenuhi atau tidak. Setiap tempat tinggal akan mempengaruhi bagaimana keadaan psikologis lansia tersebut dan
pemenuhan kebutuhannya sehari-hari Hurlock, 2000. f.
Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes Sejak awal kehidupan, lansia telah berhubungan dengan setiap orang baik
seusia maupun tidak seusia dengannya. Pada masa ini, lansia akan kembali menjalin hubungan dengan individu yang berasal dari berbagai kelompok usia
Universitas Sumatera Utara
namun hal ini dianggap sulit oleh beberapa lansia. Pada masa lansia, setiap lansia akan bergabung dengan kelompok yang sebagian besar dan ditolak oleh
masyarakat. Hal ini berkaitan dengan ageism yang muncul pada masyarakat. Sebagai akibatnya, lansia kurang termotivasi untuk terlibat dengan masyarakat
dan muncul anggapan bahwa itu tidak menghasilkan suatu kebanggaan bagi mereka Hurlock, 2000.
4. Perubahan pada Lansia