209
3.14. Status Gizi
Anies Irawati, Atmarita, Dyah Santi Puspitasari, Yurista P., Fithya Puspitasari, dan Agus Triwinarto
Uraian status gizi terdiri dari: 1 status gizi balita; 2 status gizi anak umur 5 – 18 tahun; 3 status gizi penduduk dewasa; 4 risiko kurang energi kronis KEK; dan 5 wanita hamil risiko
tinggi risti. Selain itu disajikan juga gambaran kecenderungan status gizi hasil dari Riskesdas 2007, 2010, dan 2013. Informasi lengkap status gizi secara lengkap menurut provinsi maupun
karakteristik disajikan di buku Riskesdas 2013 dalam angka. Jumlah responden yang dianalisis seperti skema berikut:
3.14.1. Status gizi anak balita
1. Cara penilaian status gizi anak balita
Status gizi anak balita diukur berdasarkan umur, berat badan BB dan tinggi badan TB. Berat badan anak balita ditimbang menggunakan timbangan digital yang memiliki presisi 0,1 kg,
panjang atau tinggi badan diukur menggunakan alat ukur panjangtinggi dengan presisi 0,1 cm. Variabel BB dan TBPB anak balita disajikan dalam bentuk tiga indeks antropometri, yaitu BBU,
TBU, dan BBTB. Untuk menilai status gizi anak balita, maka angka berat badan dan tinggi badan setiap anak balita
dikonversikan ke dalam nilai terstandar Zscore menggunakan baku antropometri anak balita WHO 2005. Selanjutnya berdasarkan nilai Zscore dari masing-masing indikator tersebut
ditentukan status gizi anak balita dengan batasan sebagai berikut : a. Klasifikasi status gizi berdasarkan indeks BBU :
Gizi buruk : Zscore -3,0
Gizi kurang : Zscore ≥ -3,0 sd Zscore -2,0
Gizi baik : Zscore ≥ -2,0
Rumah Tangga 294.959
anak balita 82.661
anak 5-12 th 178.931
anak balita dianalisis BBU
82.661 anak balita
dianalisis TBU 76.160
anak balita dianalisis BBTB
71.117
remaja 13-15 th 63.354
remaja 16-18 th 53.194
d ewasa ≥ 18 th
649.625
wanita usia subur
272.556 Ibu hamil
7.664
210
b. Klasifikasi status gizi berdasarkan indikator TBU: Sangat pendek
: Zscore -3,0 Pendek :
: Zscore ≥- 3,0 sd Zscore -2,0 Normal
: Zscore ≤-2,0 c. Klasifikasi status gizi berdasarkan indikator BBTB:
Sangat kurus : Zscore -3,0
Kurus : Zscore ≥ -3,0 sd Zscore -2,0
Normal : Zscore ≥ -2,0 sd Zscore ≤ 2,0
Gemuk : Zscore 2,0
d. Klasifikasi status gizi berdasarkan gabungan indikator TBU dan BBTB: Pendek-kurus
: Zscore TBU -2,0 dan Zscore BBTB -2,0 Pendek-normal
: Zscore TBU -2,0 dan Zscore BBTB antara -2,0 sd 2,0 Pendek-gemuk
: Zscore ≥ -2,0 sd Zscore ≤ 2,0 TB Normal-kurus
: Zscore TBU ≥ -2,0 dan Zscore BBTB -2,0 TB Normal-normal
: Zscore TBU ≥ -2,0 dan Zscore BBTB antara -2,0 sd 2,0 TB Normal-gemuk
: Zscore TBU ≥ -2,0 dan Zscore BBTB 2,0 Perhitungan angka prevalensi dilakukan sebagai berikut:
Berdasarkan indikator BBU: Prevalensi gizi buruk
: ∑ Balita gizi buruk ∑Balita x 100
Prevalensi gizi kurang :
∑ Balita gizi kurang ∑Balita x 100 Prevalensi gizi baik
: ∑ Balita gizi baik∑Balita x 100
Berdasarkan indikator TBU Prevalensi sangat pendek
: ∑ Balita sangat pendek ∑Balita x 100
Prevalensi pendek :
∑ Balita pendek∑ Balita x 100 Prevalensi normal
: ∑ Balita normal∑Balita x 100
Berdasarkan indikator BBTB: Prevalensi sangat kurus
: ∑ Balita sangat kurus∑ Balita x 100
Prevalensi kurus :
∑ Balita kurus∑ Balita x 100 Prevalensi normal
: ∑ Balita normal∑ Balita x 100
Prevalensi gemuk :
∑ Balita gemuk∑ Balita x 100 Berdasarkan gabungan indikator TBU dan BBTB
Prevalensi pendek-kurus : ∑ Balita pendek-kurus ∑ Balita x 100
Prevalensi pendek-normal : ∑ Balita pendek-normal∑ Balita x 100
Prevalensi pendek-gemuk : ∑ Balita pendek-gemuk∑ Balita x 100
Prevalensi TB normal-kurus : ∑ Balita normal-kurus∑ Balita x 100
Prevalensi TB normal-normal : ∑ Balita normal-normal∑ Balita x 100
Prevalensi TB normal-gemuk : ∑ Balita normal-gemuk∑ Balita x 100
211
Dalam laporan ini ada beberapa istilah status gizi yang digunakan, yaitu: Berat kurang
: istilah untuk gabungan gizi buruk dan gizi kurang underweight Pendek
: istilah untuk gabungan sangat pendek dan pendek stunting Kurus
: istilah untuk gabungan sangat kurus dan kurus wasting
2. Sifat-sifat indikator status gizi