223
Gambar 3.14.16 Kecenderungan status gizi IMTU umur 16–18 tahun, Indonesia 2010 dan 2013
3.14.3. Status gizi dewasa
Status gizi dewasa penduduk berumur 18 tahun terdiri dari 1. status gizi menurut Indeks Masa Tubuh IMT dan kecenderungan komposit TB dan IMTU; 2. status gizi menurut lingkar perut
LP; 3. risiko kurang energi kronis KEK wanita usia subur wanita hamil dan tidak hamil; 4. wanita hamil risiko tinggi TB150 cm.
1. Status gizi dewasa 18 tahun menurut indeks masa tubuh IMT
Status gizi menurut IMT dinilai dengan rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:
Batasan IMT yang digunakan untuk menilai status gizi penduduk dewasa adalah sebagai berikut: Kategori kurus
IMT 18,5 Kategori normal
IMT ≥18,5 - 24,9 Kategori BB lebih
IMT ≥25,0 - 27,0 Kategori obesitas
IMT ≥27,0 Gambar 3.14.17 menyajikan prevalensi penduduk umur dewasa kurus, gizi lebih dan obesitas
menurut IMTU di masing masing provinsi. Prevalensi penduduk dewasa kurus 8,7 persen, berat badan lebih 13,5 persen dan obesitas 15,4 persen. Prevalensi penduduk kurus terendah di
provinsi Sulawesi Utara 5,6 dan tertinggi di Nusa Tenggara Timur 19,5. Dua belas provinsi dengan prevalensi penduduk dewasa kurus diatas prevalensi nasional, yaitu Kalimantan Tengah,
Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur, Maluku, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur. Prevalensi
penduduk obesitas terendah di provinsi Nusa tenggara Timur 6,2 dan tertinggi di Sulawesi Utara 24,0. Enam belas provinsi dengan prevalensi diatas nasional, yaitu Jawa Barat, Bali,
Papua, DI Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Papua Barat, Kepulauan Riau, Maluku Utara, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Gorontalo dan
Sulawesi Utara. 1,8
7,1 1,4
1,9 7,5
7,3
0,0 4,0
8,0 12,0
16,0 20,0
Sangat Kurus Kurus
Gemuk 2010
2013
224
Gambar 3.14.17 Prevalensi status gizi kurus, BB lebih, obesitas penduduk dewasa 18 tahun menurut provinsi,
Indonesia 2013 Gambar 3.14.18 menyajikan kecenderungan prevalensi obesitas penduduk laki-laki dewasa 18
tahun di masing-masing provinsi tahun 2007, 2010 dan 2013. Prevalensi penduduk laki-laki dewasa obesitas pada tahun 2013 sebanyak 19,7 persen, lebih tinggi dari tahun 2007 13,9
dan tahun 2010 7,8. Pada tahun 2013, prevalensi terendah di Nusa Tenggara Timur 9,8 dan tertinggi di provinsi Sulawesi Utara 34,7. Enam belas provinsi dengan prevalensi diatas
prevalensi nasional, yaitu Aceh, Riau, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Papua Barat, Bali,
Kalimantan Timur, Papua, DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.
Gambar 3.14.18 Kecenderungan prevalensi obesitas IMT25 pada laki-laki umur 18 tahun,
Indonesia 2007, 2010, dan 2013
8,7 13,3
15,4
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
NT T
Lam pung
S ulba
r NT
B K
alba r
S um
sel Jam
bi K
alte ng
S ultr
a Jateng
B en
gku lu
S um
ba r
S uls
el B
an ten
Ri au
K als
el M
aluku Indon
esia Jab
ar B
ali DIY
P ap
ua A
ceh Jatim
S ulte
ng B
ab el
S um
ut P
ab ar
K ep
.Riau M
alut K
altim DK
I Gor
on talo
S ulut
Kurus BB lebih
Obesitas
13,9 19,7
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
NT T
N TB
La m
pu ng
S ul
bar S
um sel
K al
bar S
um bar
S ul
sel Jate
ng B
en gk
ul u
Jamb i
K al
ten g
K al
sel S
ul tra
Jab ar
B an
te n
Ma lu
ku In
do nes
ia A
ce h
Ri au
S ul
ten g
B ab
el Jati
m DIY
Ma lu
t
G or
on ta
lo K
ep .R
iau S
um ut
P ab
ar B
al i
K al
tim P
ap ua DK
I S
ul ut
Laki-laki 18 tahun
2007 2010
2013
225
Pada tahun 2013, prevalensi obesitas perempuan dewasa 18 tahun 32,9 persen, naik 18,1 persen dari tahun 2007 13,9 dan 17,5 persen dari tahun 2010 15,5. Prevalensi obesitas
terendah di Nusa Tenggara Timur 5,6, dan prevalensi obesitas tertinggi di provinsi Sulawesi Sulawesi Utara 19,5. Tiga belas provinsi dengan prevalensi obesitas di atas prevalensi
nasional, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh, Papua Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Maluku Utara, DKI Jakarta, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Gorontalo dan
Sulawesi Utara.
Gambar 3.14.19 Kecenderungan prevalensi obesitas IMT25 pada perempuan umur 18 tahun berdasarkan
data Riskesdas 2007, 2010, dan 2013 Gambar 3.14.20 menyajikan kecenderungan status gizi dewasa menurut komposit TB dan IMT.
Terlihat tidak terlalu banyak perubahan status gizi normal dari tahun 2007 ke tahun 2013 40, selebihnya adalah variasi masalah pendek-gemuk, serta normal-gemuk. Terlihat kecenderungan
meningkat untuk pendek gemuk, dan normal gemuk.
14,8 32,9
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
NTT La
m pu
ng Ka
lb ar
NTB Su
m se
l Su
lb ar
Su ltra
Ja m
bi Ka
lte ng Ba
li Pa
pu a
Ja te
ng Su
m ba
r M
al uk
u Ba
nte n
Ka ls
el Be
ng ku
lu DIY
Sul sel
Ria u
In do
ne si
a Ja
tim Ja
ba r
Ac eh
Pa ba
r Su
m ut
Su lte
ng Ke
p.Ri au
M al
ut DKI
Ba be
l Ka
lti m
G oro
nta lo
Su lu
t
Perempuan 18 tahun
2007 2010
2013
226
Gambar 3.14.20 Kecenderungan status gizi penduduk dewasa 18 tahun berdasarkan komposit TB dan IMT,
Indonesia 2010 - 2013
2. Status gizi dewasa berdasarkan indikator lingkar perut LP Gambar 3.14.21 menyajikan informasi prevalensi obesitas sentral penduduk umur ≥15 tahun
menurut provinsi. Obesitas sentral dianggap sebagai faktor risiko yang berkaitan erat dengan beberapa penyakit kronis. Untuk laki-laki dengan LP 90 cm atau perempuan dengan LP 80 cm
dinyatakan sebagai obesitas sentral WHO Asia-Pasifik, 2005. Secara nasional, prevalensi obesitas sentral adalah 26.6 persen, lebih tinggi dari prevalensi pada
tahun 2007 18,8. Prevalensi obesitas sentral terendah di Nusa Tenggara Timur 15,2 dan tertinggi di DKI Jakarta 39,7 . Sebanyak 18 provinsi memiliki prevalensi obesitas sentral di
atas angka nasional, yaitu Jawa Timur, Bali, Riau, DI Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Papua
Barat, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Papua, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan DKI Jakarta.
0,0 20,0
40,0 60,0
80,0 100,0
2007 2010
2013 5,6
5,3 4,8
30,0 28,2
25,9 8,8
9,6 10,9
6,9 6,9
6,3 38,4
37,7 36,8
10,3 12,2
15,4
Pendek-kurus Pendek-Normal
Pendek-Gemuk Normal-kurus
Normal-normal Normal-gemuk
227
Gambar 3.14.21 Kecenderungan prevalensi obesitas sentral penduduk umur ≥15 tahun menurut provinsi,
Indonesia 2007 dan 2013 Secara lebih rinci, data status gizi penduduk dewasa 18 tahun menurut provinsi disajikan
pada buku Riskesdas 2013 dalam Angka Tabel 3.14.19 dan menurut karakteristik penduduk dapat dilihat pada buku Riskesdas 2013 dalam angka Tabel 3.14.20. sampai Tabel 3.14.21.
Prevalensi obesitas sentral 15 tahun menurut provinsi disajikan pada Tabel 3.14.22 dan menurut karakteristik pada Tabel 3.14.23.
3. Status risiko kurang energi kronis KEK pada wanita usia subur WUS 15–49 tahun