217
Secara keseluruhan, prevalensi pendek TBU pada anak umur 5-18 tahun menurut jenis kelamin disajikan pada gambar 3.14.6. Pada anak laki-laki, prevalensi pendek tertinggi di umur
13 tahun 40,2 , sedangkan pada anak perempuan di umur 11 tahun 35,8.
Gambar 3.14.6 Prevalensi pendek anak umur 5-18 tahun, menurut jenis kelamin, Indonesia 2013
1. Status gizi anak umur 5–12 tahun
Gambar 3.14.7. menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah 30,7 persen 12,3 sangat pendek dan 18,4 pendek. Prevalensi sangat pendek
terendah di DI Yogyakarta 14,9 dan tertinggi di Papua 34,5 .
Gambar 3.14.7 Prevalensi pendek anak umur 5–12 tahun menurut provinsi, Indonesia 2013
Sebanyak 15 provinsi dengan prevalensi sangat pendek di atas prevalensi nasional yaitu Kalimantan Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo,
29,0 27
,7 27,6
28,1 30,8
32,3 35,1
37 ,7
40,2 36,7
35,9 36,5
38,9 37,4
27,5 25,5
25,1 27,8
30,7 33,7
35,8 34,9
34,1 32,8
29,7 26,0
23,3 26,2
0,0 5,0
10,0 15,0
20,0 25,0
30,0 35,0
40,0 45,0
50,0
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
Laki-laki Perempuan
12,3 18,4
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
D IY
Ke p.
R iau
Ba li
D KI
Ba be
l Ka
ls el
Su lut
Ka lti
m M
aluku U ta
ra Jat
im Su
lte ng
Su ls
el Su
lba r
Jat en
g Jab
ar Ba
nt en
Pa pu
a Ba
rat R
iau In
don esi
a Ka
lte ng
Ac eh
Su m
sel Jam
bi N
T B
Go ro
nta lo
Be ng
ku lu
M aluku
Su lba
r Su
m bar
Su m
ut Ka
lba r
N T
T La
m pu
ng Pa
pu a
Sangat pendek Pendek
218
Bengkulu, Maluku, Sulawesi Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Papua
Gambar 3.14.8. menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi kurus menurut IMTU pada anak umur 5-12 tahun adalah 11.2 persen, terdiri dari 4,0 persen sangat kurus dan 7,2 persen
kurus. Prevalensi sangat kurus paling rendah di Bali 2,3 dan paling tinggi di Nusa Tenggara Timur 7,8. Sebanyak 16 provinsi dengan prevalensi sangat kurus diatas nasional, yaitu
Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku, Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat, Riau, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.
Gambar 3.14.8 Prevalensi kurus IMTU anak umur 5 – 12 tahun menurut provinsi, Indonesia 2013
Secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk obesitas 8,8 persen. Prevalensi gemuk
terendah di Nusa Tenggara Timur 8,7 dan tertinggi di DKI Jakarta 30,1. Sebanyak 15 provinsi dengan prevalensi sangat gemuk diatas nasional, yaitu Kalimantan Tengah, Jawa Timur,
Banten, Kalimantan Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung dan DKI Jakarta.
Gambar 3.14.9 Prevalensi gemuk sangat gemuk anak umur 5–12 tahun menurut provinsi, Indonesia 2013
4,0 7,2
0,0 5,0
10,0 15,0
20,0 25,0
D IY
Ke p.
R ia
u Ba
li Su
lut Su
lba r
Su lba
r Jab
ar La
m pu
ng Jat
im Su
m ut
Su ls
el Be
ng ku
lu Ac
eh Jam
bi M
aluku U ta
ra Ba
be l
D KI
In don
esi a
Su m
bar N
T B
Ka lte
ng Ka
lti m
Pa pu
a Pa
pu a
Ba rat
Su lte
ng Ba
nt en
Jat en
g Ka
ls el
M aluku
Su m
sel Ka
lba r
R iau
Gor on
ta lo
N T
T
Sangat kurus Kurus
10,8 8,0
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0
N T
T Su
lba r
M aluku U
ta ra
Su ls
el Su
lte ng
Gor on
ta lo
M aluku
N T
B Su
lba r
Pa pu
a Ba
rat Ace
h Ka
ls el
D IY
R iau
Su lut
Su m
bar Jab
ar Jat
en g
In don
esi a
Ka lte
ng Jat
im Ba
nt en
Ka lti
m Ba
li Ka
lba r
Su m
ut Ke
p. R
iau Jam
bi Su
m sel
Pa pu
a Be
ng ku
lu Ba
be l
Lam pung
D KI
Gemuk Sangat gemuk
219
Lebih rinci, data status gizi anak umur 5-12 tahun menurut provinsi disajikan pada buku Riskesdas 2013 dalam angka tabel 3.14.9 serta data status gizi menurut karakteristik penduduk
dapat dilihat pada buku yang sama pada tabel 3.14.8. sampai tabel 3.14.10. 2. Status gizi remaja umur 13 -15 tahun
Sama halnya dengan anak umur 5-12 tahun, untuk kelompok umur 13-15 tahun penilaian status
gizi berdasarkan TBU dan IMTU. Gambar 3.14.11. menyajikan prevalensi pendek pada remaja umur 13-15 tahun. Secara nasional, prevalensi pendek pada remaja adalah 35,1 persen 13,8
sangat pendek dan 21,3 pendek. Prevalensi sangat pendek terendah di DI Yogyakarta 4,0 dan tertinggi di Papua 27,4. Sebanyak 16 provinsi dengan prevalensi sangat pendek diatas
prevalensi nasional yaitu Nusa Tenggara Barat, Riau, Banten, Maluku, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Gorontalo, Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi, Sulawesi Barat,
Kalimantan Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Gambar 3.14.10 Prevalensi pendek remaja umur 13–15 tahun menurut provinsi, Indonesia 2013
Gambar 3.14.11 menunjukkan prevalensi kurus pada remaja umur 13-15 tahun adalah 11,1 persen terdiri dari 3,3 persen sangat kurus dan 7,8 persen kurus. Prevalensi sangat kurus terlihat
paling rendah di Bangka Belitung 1,4 dan paling tinggi di Nusa Tenggara Timur 9,2. Sebanyak 17 provinsi dengan prevalensi anak sangat kurus IMTU diatas prevalensi nasional
yaitu Riau, Aceh, Jawa Tengah, Lampung, Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Banten, Papua, Sumatera Selatan, Gorontalo, Papua Barat,
Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Prevalensi gemuk pada remaja umur 13-15 tahun di Indonesia sebesar 10.8 persen, terdiri dari
8,3 persen gemuk dan 2,5 persen sangat gemuk obesitas. Sebanyak 13 provinsi dengan prevalensi gemuk diatas nasional, yaitu Jawa Timur, Kepulauan Riau, DKI, Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi Utara dan Papua
13,8 21,3
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0
DIY K
ep . Riau
B ali
DK I
K altim
K alsel
S ulut
Jate ng
Jatim S
ulsel B
ab el
S ulba
r
M aluku
U tar
a Jab
ar S
ulte ng
K alte
ng P
ap ua
B ar
at Ind
on esia
NT B
Ri au
B an
ten M
aluku S
um ba
r S
um sel
Gor on
talo A
ceh B
en gku
lu S
um ut
Jam bi
S ulba
r K
alba r
La m
pu ng
NT T
P ap
ua
Sangat pendek Pendek
220
Gambar 3.14.11 Prevalensi kurus IMTU remaja umur 13 – 15 tahun menurut provinsi, Indonesia 2013
Gambar 3.14.12 Prevalensi status gizi gemuk dan sangat gemuk IMTU remaja umur 13 – 15 tahun menurut
provinsi, Indonesia 2013 Secara lebih rinci, data status gizi remaja umur 13-15 tahun menurut provinsi disajikan pada buku
Riskesdas dalam Angka tabel 3.14.13 dan 3.14.15, dan menurut karakteristik penduduk dapat dilihat pada buku Riskesdas dalam Angka tabel 3.14.14. sampai tabel 3.14.16.
3. Status gizi remaja umur 16–18 tahun