are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
40
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued v. Imbalan kerja karyawan
v. Employee benefits
Grup mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai
dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No.
132003 tanggal
25 Maret
2003. Undang-undang
ini mewajibkan Grup untuk mengakui imbalan
kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, di bawah
peraturan perundang-undangan
atau peraturan industri, yang mencakup imbalan
pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak
kerja, dan imbalan kompensasi berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk
imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang- undang ditentukan dengan menggunakan
metode aktuarial “Projected Unit Credit”. The Group recognizes employees’ benefits
liabilities in accordance with Labor Law No. 132003 dated March 25, 2003. This Law
requires the Group to provide all employee benefits under formal and informal plans or
agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-
employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination
benefits, and equity compensation benefits. The calculation of liability for employee
benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method.
Grup menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2013 secara
retrospektif dengan
beberapa ketentuan transisi yang ditetapkan dalam
standar yang direvisi. Laporan posisi keuangan konsolidasian awal dari periode komparatif
terdahulu 1 Januari 2014 dan jumlah komparatif telah disajikan kembali. PSAK No.
24 revisi merubah, antara lain, akuntansi untuk program imbalan pasti.
The Group adopted PSAK No. 24 Revised 2013 retrospectively in accordance with the
transitional requirement set out in the revised standard. The opening consolidated statement
of financial position of the earliest comparative period presented January 1, 2014 and the
comparative figures have been accordingly restated. The revised PSAK No. 24 changes,
among other things, the accounting for defined benefit plans.
Untuk program imbalan pasti, penundaan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial
yaitu “Pendekatan
Koridor” tidak
diperbolehkan, dan biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat yang lebih awal
antara: i ketika program diamandemen atau kurtailmen terjadi; dan ii ketika entitas
mengakui biaya restrukturisasi atau imbalan terminasi terkait.
For defined benefit plans, the ability to defer recognition of actuarial gains and losses i.e.,
the “Corridor Approach” has been not allowed, and past service cost has to be recognized as
an expense at the earlier between: i when the plan amendment or curtailment occurs; and ii
when
the entity
recognizes related
restructuring costs or termination benefits. Sebagaimana disajikan kembali sesuai revisi
PSAK No. 24, jumlah yang dicatat pada laba rugi hanya mencakup biaya jasa kini dan biaya
jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan penghasilanbeban bunga
neto. Perubahan lainnya dalam liabilitas imbalan kerja neto, termasuk keuntungan dan
kerugian aktuarial, diakui sebagai penghasilan komprehensif
lain yang
tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
As restated in accordance with the revised PSAK No. 24, amounts recorded in profit or
loss are limited to current and past service costs, gains or losses on settlements, and net
interest incomeexpense. All other changes in the net employee benefits liability, including
actuarial gains and losses, are recognized in other comprehensive income which are not
reclassified to profit or loss in subsequent periods.