CADANGAN UMUM APPROPRIATED FOR GENERAL RESERVE

are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 100

35. PERJANJIAN, IKATAN

DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI PENTING lanjutan 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES continued e. Sehubungan dengan peristiwa kebakaran lahan di PT National Sago Prima NSP, Entitas Anak, NSP didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum JPU Kejaksaan Negeri Bengkalis, dengan sengaja melakukan pembakaran di dalam areal konsesi sagu milik NSP dengan ancaman hukuman berupa pidana denda sebesar Rp5.000.000 dan pidana tambahan sebesar Rp1.046.018.923 untuk memulihkan lahan yang rusak akibat kebakaran lahan. Di tahun 2015, Pengadilan Negeri Bengkalis dalam putusannya menyatakan bahwa NSP tidak terbukti bersalah atas tuduhan dengan sengaja membakar areal konsesi sagu miliknya, namun NSP dinyatakan telah lalai untuk memiliki peralatan kebakaran yang memadai dan oleh karenanya dikenakan denda sebesar Rp2.000.000. e. In connection to the fire incident in National Sago Prima NSP, a Subisidiary, Public Prosecutor of Bengkalis had accused NSP of having intentionally burning its sago concession areas, with a criminal lawsuit fine amounting to Rp5,000,000 and an additional criminal fine of Rp1,046,018,923 for the purpose of rehabilitating damaged areas caused by the fire. In 2015, the District Court of Bengkalis found NSP not guilty for intentionally burning its area. However, NSP was declared guilty for neglect of having inadequate fire equipment and therefore imposed penalty amounting to Rp2,000,000. Terhadap putusan tersebut, NSP dan JPU mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Pekanbaru. Pada Juni 2015, Pengadilan Tinggi Pekanbaru melalui putusannya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bengkalis. Atas putusan tersebut, NSP dan JPU mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam proses pemeriksaan kasasi oleh Mahkamah Agung. NSP and the Public Prosecutor then filed an appeal on this verdict to High Court of Pekanbaru. In June 2015, High Court of Pekanbaru, through its decision, reafirmed the decision of District Court of Bengkalis. Both NSP and the Public Prosecutor then had filed for cassation against the decision of High Court of Pekanbaru to Supreme Court. Up to the date of the consolidated financial statements completion, the cassation is still being examined by the Supreme Court. f. Pada Oktober 2015, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia “Penggugat” mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap NSP, Entitas Anak, sehubungan dengan peristiwa bencana kebakaran yang menimpa lahan konsesi IUPHHBK HTI dan tanaman milik NSP. Dalam petitumnya, Penggugat meminta Pengadilan untuk menghukum NSP membayar ganti kerugian lingkungan hidup Rp319.168.423 dan biaya pemulihan lingkungan sebesar Rp753.745.500. Perkara tersebut saat ini sedang dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. f. In October 2015, Ministry of Environment and Forestry Republic of Indonesia “plaintiff” filed a suit against NSP, a Subsidiary, regarding fire incident which occured in NSP’s IUPHHBK HTI concession area and NSP plantations. In their petitions, the plaintiff demanded court to punish NSP to pay Rp319,168,423 for cost of environmental damage and Rp753,745,500 for environmental rehabilitation.This case is still being examined in South Jakarta District Court.