are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
99
35. PERJANJIAN, IKATAN
DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI PENTING lanjutan 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES continued
d. Pada tanggal 17 Desember 2015, HKI, Entitas Anak, menandatangani perjanjian pinjaman
dengan Aquarius Plantations Pte.Ltd. dengan rincian sebagai berikut:
a. Pinjaman sebesar
Rp258.827.400. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada saat
disepakati berdasarkan suatu keputusan Para Pemegang Saham.
b. Pinjaman sehubungan dengan jumlah kontribusi
konservasi Kendawangan
sebesar Rp66.282.300. Jumlah pokok wajib dilunasi hanya dari hasil uang dari
penjualan kredit lingkungan hidup sesuai ketentuan perjanjian.
Pinjaman ini
dikenakan bunga dengan
ketentuan sebagai berikut: i untuk periode dari tanggal perjanjian ini
sampai dengan 31 Desember 2016 dengan suku bunga sebesar 11.
ii untuk setiap tahun kalender yang dimulai sejak tanggal 31 Desember 2016 dengan
suku bunga yang diusulkan oleh Debitur dan disepakati secara tertulis oleh Para
Pihak.
Bunga yang dihitung bertambah dan menjadi bunga yang dikapitalisasi ke jumlah pokok
pinjaman pada setiap hari kerja terakhir di tahun kalendar atau setiap tanggal di mana
jumlah tersebut dibayarkan. d. On December 17, 2015, HKI, a Subsidiary,
entered into loan agreement with Aquarius Plantations Pte. Ltd. with the following details:
a. Loan amounting to Rp258,827,400. This loan shall be due when agreed by a
resolution of the Shareholders. b. Loan in relation with Kendawangan
conservation contribution amounting to Rp66,282,300. This principal amount shall
be repayable only from money deriving from the sale of environmental credits
pursuant to the agreement.
These loans bear interest determined as follows:
i for the period from the date of the agreement until December 31, 2016 with
interest rate at 11. ii for any calendar year commencing after
December 31, 2016 at the rate proposed by the Debtor and agreed in writing by the
Parties. Interest calculated accrue and become
capitalised interest to principal loan amount on each of the last business day of calendar year
or any other date on which such amount is paid.
are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
100
35. PERJANJIAN, IKATAN
DAN KEWAJIBAN
KONTINJENSI PENTING lanjutan 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES continued
e. Sehubungan dengan peristiwa kebakaran lahan di PT National Sago Prima NSP,
Entitas Anak, NSP didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum JPU Kejaksaan Negeri
Bengkalis, dengan
sengaja melakukan
pembakaran di dalam areal konsesi sagu milik NSP dengan ancaman hukuman berupa
pidana denda sebesar Rp5.000.000 dan pidana tambahan sebesar Rp1.046.018.923
untuk memulihkan lahan yang rusak akibat kebakaran lahan. Di tahun 2015, Pengadilan
Negeri
Bengkalis dalam
putusannya menyatakan
bahwa NSP
tidak terbukti
bersalah atas tuduhan dengan sengaja membakar areal konsesi sagu miliknya, namun
NSP dinyatakan telah lalai untuk memiliki peralatan kebakaran yang memadai dan oleh
karenanya
dikenakan denda
sebesar Rp2.000.000.
e. In connection to the fire incident in National Sago Prima NSP, a Subisidiary, Public
Prosecutor of Bengkalis had accused NSP of having
intentionally burning
its sago
concession areas, with a criminal lawsuit fine amounting to Rp5,000,000 and an additional
criminal fine of Rp1,046,018,923 for the purpose of rehabilitating damaged areas
caused by the fire. In 2015, the District Court of Bengkalis found NSP not guilty for
intentionally burning its area. However, NSP was declared guilty for neglect of having
inadequate fire equipment and therefore imposed penalty amounting to Rp2,000,000.
Terhadap putusan tersebut, NSP dan JPU mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi
Pekanbaru. Pada Juni 2015, Pengadilan Tinggi
Pekanbaru melalui
putusannya menguatkan
putusan Pengadilan
Negeri Bengkalis. Atas putusan tersebut, NSP dan
JPU mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara
tersebut masih
dalam proses
pemeriksaan kasasi oleh Mahkamah Agung. NSP and the Public Prosecutor then filed an
appeal on this verdict to High Court of Pekanbaru. In June 2015, High Court of
Pekanbaru, through its decision, reafirmed the decision of District Court of Bengkalis. Both
NSP and the Public Prosecutor then had filed for cassation against the decision of High
Court of Pekanbaru to Supreme Court. Up to the date of the consolidated financial
statements completion, the cassation is still being examined by the Supreme Court.
f. Pada Oktober 2015, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia “Penggugat” mengajukan gugatan perbuatan
melawan hukum terhadap NSP, Entitas Anak, sehubungan
dengan peristiwa
bencana kebakaran yang menimpa lahan konsesi
IUPHHBK HTI dan tanaman milik NSP. Dalam petitumnya, Penggugat meminta Pengadilan
untuk menghukum NSP membayar ganti kerugian lingkungan hidup Rp319.168.423 dan
biaya
pemulihan lingkungan
sebesar Rp753.745.500. Perkara tersebut saat ini
sedang dalam
proses pemeriksaan
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
f. In October 2015, Ministry of Environment and
Forestry Republic of Indonesia “plaintiff” filed a suit against NSP, a Subsidiary, regarding fire
incident which occured in NSP’s IUPHHBK HTI concession area and NSP plantations. In
their petitions, the plaintiff demanded court to punish NSP to pay Rp319,168,423 for cost of
environmental damage and Rp753,745,500 for environmental rehabilitation.This case is still
being examined in South Jakarta District Court.