PIUTANG USAHA DAN LAIN-LAIN TRADE AND OTHER RECEIVABLES

are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 56 12. TANAMAN PERKEBUNAN lanjutan 12. PLANTATION ASSETS continued a. Tanaman menghasilkan lanjutan a. Mature plantations continued Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp68.704.461 2014: Rp79.695.714 dibebankan ke beban pokok penjualan Catatan 26. Amortization expenses for the year ended December 31, 2015 amounting to Rp68,704,461 2014: Rp79,695,714 were charged to cost of sales Note 26. Pada tahun 2015 dan 2014, pengurangan tanaman menghasilkan merupakan penghapusan tanaman yang sudah tidak menghasilkan sehubungan dengan rencana penanaman kembali. In 2015 and 2014, deduction of mature plantations represent disposal of unproductive plants related to replanting plan. b. Tanaman belum menghasilkan b. Immature plantations Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31, 2015 2014 Saldo awal 907.002.872 742.750.718 Beginning balance Biaya pengembangan dan bibitan 469.676.085 452.372.457 Development costs and nursery Dialihkan ke tanaman menghasilkan Transferred to mature plantations Catatan 12a 55.870.773 288.120.303 Note 12a Saldo akhir 1.320.808.184 907.002.872 Ending balance Kapitalisasi biaya keuangan ke tanaman belum menghasilkan sebesar Rp74.733.977 dan Rp61.773.028 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. The finance costs capitalized into immature plantations amounted to Rp74,733,977 and Rp61,773,028 for the year ended December 31, 2015 and 2014, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagian tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank Catatan 21. As of December 31, 2015 and 2014, certain immature and mature plantations are pledged as collateral for bank loan facilities Note 21. c. Hutan tanaman industri siap panen c. Mature industrial timber and non-timber plantations Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 Year ended December 31, 2015 Saldo awal Saldo akhir Beginning Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance Nilai perolehan 60.062.151 - - - 60.062.151 Cost Akumulasi amortisasi 10.929.665 2.623.120 - - 13.552.785 Accumulated amortization Nilai buku neto 49.132.486 46.509.366 Net book value are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 57

c. Hutan tanaman

industri siap panen lanjutan

c. Mature industrial timber and non-timber plantations continued

Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 Year ended December 31, 2014 Saldo awal Saldo akhir Beginning Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance Nilai perolehan 71.065.787 - 3.287.911 7.715.725 60.062.151 Cost Akumulasi amortisasi 9.828.339 3.103.686 598.310 1.404.050 10.929.665 Accumulated amortization Nilai buku neto 61.237.448 49.132.486 Net book value Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.623.120 2014: Rp3.103.686 dibebankan ke beban pokok penjualan Catatan 26. Amortization expenses for the year ended December 31, 2015 amounting to Rp2,623,120 2014: Rp3,103,686 were charged to cost of sales Note 26. Pada tahun 2014, pengurangan tanaman perkebunan disebabkan karena kebakaran lahan. In 2014, the deduction represents plantation assets damaged by fire.

d. Hutan tanaman

industri dalam pengembangan d. Industrial timber and non-timber plantations under development stage Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31, 2015 2014 Saldo awal 460.674.097 268.569.368 Beginning balance Beban pengembangan 247.962.331 185.793.054 Development cost Reklasifikasi dari Reclassification from mature industrial hutan tanaman industri siap panen - 6.311.675 timber and non-timber plantations Saldo akhir 708.636.428 460.674.097 Ending balance Kapitalisasi biaya keuangan ke hutan tanaman industri dalam pengembangan sebesar Rp43.602.460 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 2014: Rp16.792.500. The finance costs capitalized into industrial timber and non-timber plantations under development stage amounted to Rp43,602,460 for the year ended December 31, 2015 2014: Rp16,792,500. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan potensial atas tanaman perkebunan. Oleh karena itu, tidak diperlukan provisi atas kerugian penurunan nilai tanaman perkebunan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Management believes that there is no potential impairment on the value of plantation assets. Thus, no provision for impairment losses of plantation assets is necessary as of December 31, 2015 and 2014. Tanaman perkebunan kelapa sawit Grup dikembangkan dan dikelola di atas lahan yang telah memperoleh HGU Catatan 1, atau lahan yang telah memperoleh ijin lokasi dan atau sedang dalam proses pengurusan HGU. Sedangkan untuk tanaman Sagu dan Karet dikembangkan dan dikelola di atas lahan izin pemanfaatan hasil hutan kayu atau bukan kayu. The Group’s oil palm plantations are developed and managed on the area which have obtained HGU Note 1, or have obtained location permits andor in the process of obtaining HGU. While for Sago and Rubber plantations, are developed and managed on the area which obtained forestry utilization permits timber or non-timber. 12. TANAMAN PERKEBUNAN lanjutan 12. PLANTATION ASSETS continued