3. Secara akademis, sebagai referensi bagi kepustakaan jurusan Ilmu Administrasi Negara.
1.5 Kerangka Teori
Sebagai titik tolak atau landasan berfikir dalam menyoroti atau memecahkan masalah perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu. Landasan teori perlu ditegakkan agar
penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba – coba landasan teoritis. Menurut Hoy dan Miskel, teori adalah seperangkat konsep, asumsi dan generelisasi yang
dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi
1
. Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat penelitian, tempat peneliti
memberikan penjelasan tentang hal–hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitian
2
. Untuk dapat menerangkan dan menjelaskan tentang strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam mengembangkan daerah tujuan wisata
di Kabupaten Karo, maka penulis menggunakan kerangka teori sebagai berikut :
1.5.1 Manajemen Strategis 1.5.1.1 Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen Strategis berasal dari dua kata yakni manajemen dan strategi. Manajemen strategi merupakan sebuah ilmu yang pada akhir abad ke-20 menjadi sangat terkenal dan
populer. Kesuksesan organisasi tidak terlepas dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan perubahan. Perubahan yang terjadi akibat perkembangan zaman berimplikasi
kepada munculnya kebutuhan untuk menyusun strategi yang tidak hanya berdasarkan pada perhitungan sederhana, kebijakan-kebijakan yang telah mapan, bahkan terhadap aturan-aturan
1
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung: Alfabeta, hal 25.
2
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta, hal 92.
Universitas Sumatera Utara
yang telah dibuat. Kajian manajemen strategi dalam konteks organisasi menjadi kebutuhan yang sangat penting. Bahkan organisasi mapan yang telah lama menjadi ikon dan memimpin para
kompetitornya selama berpuluh tahun pun dapat secara cepat tertinggal akibat mengabaikan manajemen strategis. Pengabaian terhadap manajemen strategis dapat menyebabkan organisasi
gagal dalam beradaptasi terhadap dinamika lingkungan, gagal mengantisipasi perkembangan jaman apalagi menciptakan perubahan.
Manajemen strategis menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat, muncul sebagai respon atas meningkatnya pergolakan lingkungan dan akibat semakin kompleksnya
dinamika lingkungan organisasi. Bidang ilmu ini melihat pengelolaan organisasi secara menyeluruh dan berusaha menjawab tantangan perubahan lingkungan. Ciri khusus manajemen
strategis adalah penekanan pada pengambilan keputusan strategis, keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara
keseluruhan. Manajemen strategis adalah suatu cara pengelolaan organisasi atau program yang
dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi atau program tersebut. Dalam manajemen strategis terdapat dua bagian yang saling berhubungan
yaitu perencanaan strategis dan pelaksanaan pengelolaaan dari hasil perencanaan strategi tersebut
3
. Sedangkan menurut David dan Thomas, manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang.
Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi perencanaan strategi atau perencanaan jangka panjang, implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian. Manajemen
3
Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI, hal 35.
Universitas Sumatera Utara
strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan organisasi
4
.
a. Pengamatan Lingkungan