professional, intelektual, disiplin dan efesien. Ada lima prinsip pendekatan terhadap manajemen sumber daya manusia, yaitu :
1. Sumber daya manusia adalah merupakan kekayaan yang paling penting, yang dimiliki
oleh organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi tersebut.
2. Keberhasilan sangat mungkin dicapai manakala peraturan atau kebijaksanaan dan
prosedur serta mekanisme kerja yang bertalian dengan manusia dari perusahaan saling berhubungan dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan
pencapaian strategis. 3.
Budaya dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian
terbaik. 4.
Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan integrasi semua anggota organisasi yang terlibat untuk mencapai tujuan.
5. Keempat prinsip tersebut harus tertanam dalam diri setiap anggota ditambah dengan
ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1.5.2.4 Pengembangan SDM Pariwisata
Sumber daya manusia pariwisata adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaftif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan di bidang
kepariwisataan. SDM pariwisata pada dasarnya juga dapat dipahami sebagai ‘ semua orang yang
Universitas Sumatera Utara
berkecimpung dan atau menyumbangkan tenaga dan fikirannya pada seluruh potensi yang terkandung di dalam usaha pariwisata demi tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan
yang seimbang dan berkelanjutan. Berdasarkan pada UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, SDM Pariwisata
pada intinya dapat digolongkan berdasarkan institusinya sebagai berikut : a
Institusi Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah. b
Institusi Swasta Industri. c
Masyarakat. Secara skematis, pengelompokan SDM pariwisata mendasarkan pada penggolongan
institusinya dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini : Tabel 1.2
No SDM Pariwisata
Tingkatan Kompetensi
Keterangan
1. SDM Pemerintah Aparatur
Akademispeneliti ilmuwan
teknokrat Perguruan Tinggi Negeri,
PNS pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota.
2. SDM non-pemerintah Akademispeneliti
ilmuwan teknokrat
Perguruan Tinggi NegeriLembaga peneliti
swasta dan LSM. 3.
SDM usaha pariwisata industri
Profesional tenaga teknis
Usaha pariwisata; pengelola,top hingga low
management dan craft level.
Universitas Sumatera Utara
Kompetensi yang dibutuhkan oleh SDM pariwisata dalam berbagai tingkatan menurut Koster sesuai dengan pengelompokan diatas diantaranya adalah
16
: a
Akademispenelitiilmuwan; SDM yang harus memiliki kompetensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan kepariwisataan.
b Teknokrat; SDM yang harus memiliki kompetensi untuk mengembangkan rancang
bangun, kebijakan, diversifikasi produk wisata dan pemasaran pariwisata. c
Professional; SDM yang harus memiliki keahlian untuk mengelola dan mengembangkan usuha pariwisata.
d Tenaga teknis; SDM yang harus memiliki kompetensi berupa ketrampilan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang bersifat teknis dalam pariwisata. Dalam mengembangkan potensi kepariwisataan dan dapat dijadikan sebagai produk
andalan yang layak dijual di pasar global, harus ditangani oleh tenaga professional di bidang kepariwisataan. Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia yang efektif penting bagi
keberhasilan setiap organisasi. Agar manajemen sumber daya manusia menjadi efektif, para manajer pimpinan organisasi harus memahami dan secara kompeten menerapkan manajemen
sumber daya manusia. Tenaga professional diartikan bahwa tenaga-tenaga aparatur pemerintah pengelola pariwisata yang mampu membawa dan menggerakkan organisasi pariwisata dan
masyarakat dalam membangun sektor kepariwisataan dengan mengacu kepada visi pembangunan yang telah ditetapkan.
16
Sunaryo, Drs.Bambang.M.Sc.MS. 2012. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Gava Media, hal 201.
Universitas Sumatera Utara
1.5.3 Analisis SWOT