adalah sistemik, psikologis, dan struktur. Faktor psikologis mencakup kepribadian dan tingkah laku individu. Faktor struktur mencakup kelelahan
yang terjadi pada sendi, perawatan gigi yang tidak baik, dan setiap gangguan oklusal seperti prematur kontak yang menyebabkan traumatik oklusi.
40
b. Faktor Inisiasi Faktor inisiasi adalah faktor yang menyebabkan awal terjadinya TMD.
Beberapa faktor yang termasuk ke dalam faktor inisiasi adalah beban yang berlebihan pada sistem pengunyahan dan trauma mikrotrauma ataupun
makrotrauma.
40
c. Faktor Perpetuasi Faktor
perpetuasi adalah
faktor yang
mengganggu proses
penyembuhan atau memperparah terjadinya TMD. Beberapa faktor yang termasuk ke dalam faktor perpetuasi adalah gaya mekanis dan otot, gaya
hidup, sosial, dan gangguan emosional.
40
2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Temporomandibular Disorder
2.4.4.1 Jenis Kelamin
Penelitian deskripftif cross-secional yang dilakukan Ebrahimi dkk 2011 terhadap pelajar sekolah menengah atas yang terdiri dari 400 orang perempuan dan
400 orang laki-laki yang diambil dari 7 distrik menunjukkan bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya TMD. Hal ini ditunjukkan
dengan persentase perempuan yang mengalami TMD sebesar 40.5 yang secara signifikan jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki hanya sebesar 29.
11
Penelitian yang dilakukan oleh Hiltunen 2004 juga menyatakan bahwa wanita cenderung
mengalami gejala TMD lebih sering daripada pria dengan perbandingan 23 dan 12.
42
Sedangkan Motegi dkk 1992 dalam penelitiannya menyatakan bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya TMD. Menurut
Universitas Sumatera Utara
mereka, jika ada perbedaan persentase terjadinya TMD pada laki-laki dan perempuan, hal ini disebabkan perempuan cenderung lebih sering melakukan kontrol ke dokter
gigi dibandingkan laki-laki serta faktor hormonal yang dianggap merupakan faktor penting terjadinya TMD. Penelitian yang dilakukan Casanova-Rosado dkk 2006
menyatakan bahwa jenis kelamin, bruxism, gangguan psikologis seperti stres, mengunyah satu sisi, dan kehilangan gigi merupakan faktor yang paling utama
menyebabkan terjadinya TMD pada orang dewasa. Sedangkan jenis kelamin dan kurangnya kepercayaan diri, yang dikombinasikan dengan faktor oklusal merupakan
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya TMD pada remaja.
11
Prevalensi terjadinya TMD yang lebih tinggi pada wanita disebabkan oleh sensitivitas biologis dalam menerima stimulus yang dimiliki wanita lebih tinggi
dibandingkan dengan pria. Wanita dapat mendeteksi sinyal yang tidak dapat dikenali oleh pria. Selain itu, perbedaan status sosial mengakibatkan wanita lebih bebas dalam
mengemukakan pengalamannya akan rasa sakit yang diderita. Jika dilihat secara biologis, hormonal juga berpengaruh terhadap terjadinya TMD. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa siklus menstruasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya rasa sakit pada muskuloskeletal.
52
2.4.4.2 Usia