dilakukan, yaitu tidak ada gangguan skor 0, TMD ringan skor 1-4, TMD sedang skor 5-9, dan TMD berat skor 10-25.
42,43
2.4.1 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala klinis TMD dapat dibagi dalam beberapa kategori berdasarkan struktur yang dipengaruhi, yaitu otot, sendi temporomandibula, dan gigi.
Kelainan pada otot dan sendi temporomandibula akan membentuk kondisi yang dikenal sebagai Temporomandibular Disorder.
44
Dalam mengevaluasi individu yang terkena kelainan, penting untuk dapat mengidentifikasi tanda dan gejala yang dialami. Tanda adalah temuan klinis objektif
yang ditemukan selama pemeriksaan klinis. Gejala adalah keluhan yang dilaporkan oleh individu yang terkena.
44
2.4.1.1 Kelainan Fungsional yang Terjadi pada Otot
Kelainan fungsional yang terjadi pada otot merupakan keluhan yang paling sering dilaporkan oleh penderita Temporomandibular Disorder. Kelainan pada otot
memiliki dua gejala utama yang dapat diamati, yaitu rasa sakit dan disfungsi.
42,44
a. Rasa Sakit Keluhan yang paling umum terjadi pada pasien dengan kelainan otot
pengunyahan adalah sakit pada otot. Sakit yang terjadi pada jaringan otot disebut myalgia, yang dapat terjadi akibat peningkatan penggunaan otot.
Gejala yang umum dirasakan adalah lelah pada otot dan ketegangan. Walaupun asal dari sakit pada otot masih diperdebatkan, beberapa peneliti
menyakini ada hubungan terhadap vasokonstriksi yang terjadi pada arteri yang menyalurkan nutrisi dan akumulasi dari produk buangan metabolisme dalam
jaringan otot. Dalam area iskemik pada otot, substansi algogenik seperti bradikinin dan prostaglandin dilepaskan dan menyebabkan terjadinya sakit
pada otot.
44
Tingkat keparahan dari sakit pada otot berhubungan dengan aktivitas fungsional yang melibatkan otot. Oleh karena itu, pasien sering kali
Universitas Sumatera Utara
melaporkan rasa sakit tersebut mempengaruhi aktivitas fungsional. Pada saat pasien mengeluhkan rasa sakit ketika mengunyah makanan atau berbicara,
aktivitas fungsional tersebut biasanya bukan penyebab kelainan. Namun, rasa sakit tersebut meningkatkan tingkat kewaspadaan pasien. Gejala umum lain
yang berhubungan dengan sakit pada otot pengunyahan adalah sakit kepala.
44
b. Disfungsi Disfungsi merupakan gejala klinis umum yang berhubungan dengan
kelainan pada otot pengunyahan. Umumnya gejala ini terlihat sebagai berkurangnya jarak pembukaan mandibula. Ketika jaringan otot digunakan
secara berlebihan, setiap kontraksi atau peregangan yang terjadi akan meningkatkan terjadinya rasa sakit. Oleh karena untuk mempertahankan
kenyamanan, pasien akan membatasi pergerakan dalam jarak yang tidak akan meningkatkan rasa sakit. Secara klinis hal ini akan terlihat seperti
ketidakmampuan untuk membuka mulut lebar. Pada beberapa kelainan myalgic, pasien dapat membuka mulut lebar secara perlahan, namun rasa sakit
masih terasa dan mungkin akan menjadi lebih parah.
44
Maloklusi akut merupakan jenis lain dari disfungsi. Istilah maloklusi akut merujuk pada setiap perubahan kondisi oklusal yang terjadi secara tiba-tiba
yang disebabkan oleh kelainan. Maloklusi akut mungkin merupakan hasil dari perubahan yang tiba-tiba dari panjang otot yang mengontrol posisi rahang
ketika istirahat. Ketika hal ini terjadi, pasien akan merasakan perubahan kontak oklusal dari gigi. Posisi mandibula dan perubahan kontak oklusal yang
terjadi bergantung pada keterlibatan otot. Pemendekan dari otot elevator pada saat fungsional, pasien akan mengeluhkan ketidakmampuan untuk
mengoklusikan gigi secara normal.
44
c. Skema Rasa Sakit pada Otot Pengunyahan Fungsi otot normal dapat terganggu oleh beberapa keadaan yang dapat
muncul dari faktor lokal dan sistemik. Faktor lokal merujuk pada keadaan
Universitas Sumatera Utara
yang mengubah secara akut input sensori atau proprioseptif pada struktur pengunyahan misalnya fraktur pada gigi, penempatan restorasi yang pada gigi
yang mengalami supraoklusi, trauma pada struktur lokal seperti kerusakan jaringan akibat suntikan, dan trauma yang terjadi akibat penggunaan yang
berlebihan atau tidak biasa dari struktur pengunyahan seperti mengunyah makanan yang keras dalam waktu yang lama. Faktor sistemik merujuk pada
keadaan yang menganggu fungsi normal otot. Salah satu faktor sistemik yang paling umum adalah stres emosional. Stres akan merubah fungsi otot melalui
sistem efferent gamma ke spindle otot atau aktivitas simpatis jaringan otot dan struktur terkait. Jika keadaan tersebut berpengaruh secara signifikan, otot akan
merespon keadaan tersebut. Respon dari otot disebut dengan protective co- contraction.
Dalam beberapa peristiwa, konsekuensi dari keadaan tersebut adalah kecil dan co-contraction dapat dengan cepat terselesaikan, sehingga
fungsi otot kembali normal. Namun, jika protective co-contraction berlangsung lama, biokemikal lokal dilepaskan dan perubahan struktur dapat
terjadi sehingga akan menyebabkan terjadinya rasa sakit lokal pada otot. Kondisi ini dapat diatasi dengan istirahat atau segera mendapat perawatan.
Jika rasa sakit lokal pada otot tidak terselesaikan, perubahan pada jaringan otot akan terjadi, yang akan menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan.
Rasa sakit yang terjadi secara terus-menerus dapat mempengaruhi Central Nervous System
CNS, menyebabkan terjadinya respon otot tertentu, seperti myofacial pain
dan myospasm. Pada beberapa peristiwa CNS akan memberi respon dengan menginduksi kontraksi secara tidak sadar yang terlihat secara
klinis sebagai spasme otot. Kelainan pada otot pengunyahan umumnya menghasilkan beberapa masalah akut. Jika masalah-masalah ini telah
diidentifikasi dan disembuhkan, maka otot akan kembali ke fungsi normal. Namun jika kelainan akut myalgia tidak disembuhkan secara tepat, maka
kondisi yang memperparah akan menyebabkan kelainan myalgia tersebut menjadi
kronis sehingga
CNS akan
berkontribusi lebih
untuk mempertahankan kondisi tersebut. Oleh karena CNS merupakan faktor yang
Universitas Sumatera Utara
penting dalam kondisi tersebut, hal ini disebut sebagai centrally mediated myalgia
. Centrally mediated myalgia kronis sering kali sulit untuk disembuhkan. Contoh lain dari kelainan rasa sakit kronis pada
muskuloskeletal adalah fibromyalgia. Tidak seperti kelainan rasa sakit pada otot lainnya yang merupakan kelainan regional, fibromyalgia meluas pada
kondisi yang global.
44
Gambar 18
Gambar 18. Skema Rasa Sakit pada Otot
44
2.4.1.2 Kelainan Fungsional yang Terjadi pada Sendi Temporomandibula