29
3.5.8 Larutan pereaksi besi III klorida 1 bv
Sebanyak 1 g besi III klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 mL Ditjen POM., 1995.
3.5.9 Larutan pereaksi timbal II asetat 0,4 M
Sebanyak 15,17 g timbal II asetat dilarutkan dalam air suling bebas karbon dioksida hingga 100 mL Ditjen POM., 1995.
3.5.10 Larutan pereaksi mayer
Sebanyak 1,36 g raksa II klorida, dilarutkan dalam 60 mL air suling. Kemudian pada wadah lain sebanyak 5 g kalium iodida lalu dilarutkan dalam 10
mL air suling. Kedua larutan dicampurkan dan ditambahkan air suling hingga diperoleh larutan 100 mL Depkes RI., 1980.
3.6 Uji Golongan Senyawa Kimia Terhadap Simplisia dan Ekstrak
Skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak daun sirih dilakukan berdasarkan prosedur Depkes 1979 dan Farnsworth 1966 untuk menganalisis
senyawa golongan alkaloida, glikosida, flavonoida, saponin, tanin dan steroidatriterpenoida.
3.6.1 Pemeriksaan alkaloida
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia ditambahkan 1 mL asam klorida 2 N dan 9 mL air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan
disaring. Filtrat dipakai untuk uji alkaloida sebagai berikut:
a. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes larutan pereaksi Mayer akan
terbentuk endapan menggumpal berwarna putih atau kuning. b.
Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes larutan pereaksi Bouchardat, akan terbentuk endapan berwarna coklat sampai kehitaman.
Universitas Sumatera Utara
30
c. Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes larutan pereaksi Dragendorf,
akan terbentuk endapan berwarna merah atau jingga Depkes RI.,1989. Alkaloida positif jika terjadi endapan atau kekeruhan paling sedikit dua
dari tiga percobaan diatas Depkes RI., 1995.
3.6.2 Pemeriksaan glikosida
Sebanyak 3 g serbuk simplisia, disari dengan 30 mL campuran etanol 96
dengan air suling 7:3 direfluks selama 10 menit, didinginkan dan disaring. Pada 20 mL filtrat ditambahkan 25 mL air suling dan 25 mL timbal II asetat 0,4 M,
dikocok, didiamkan 5 menit lalu disaring. Filtrat disari dengan 20 mL campuran isopropanol dan kloroform 2:3, dilakukan berulang sebanyak 3 kali. Kumpulan
sari air ditambahkan natrium sulfat anhidrat, saring, kemudian diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50°C, sisanya dilarutkan dalam 2 mL metanol. Larutan
sari air dalam metanol dimasukkan kedalam tabung reaksi selanjutnya diuapkan di atas penangas air, pada sisa ditambahkan 2 mL air dan 5 tetes larutan pereaksi
molish. Tambahkan hati-hati 2 mL asam sulfat pekat melalui dinding tabung, terbentuk cincin ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya glikosida
Depkes RI., 1995.
3.6.3 Pemeriksaan flavonoida
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia ditambahkan 20 mL air panas, dididihkan selama 10 menit dan disaring dalam keadaan panas, kedalam 5 mL filtrat
ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium dan 1 mL asam klorida pekat dan 2 mL amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah. Flavonoida positif jika terjadi
warna merah atau kuning jingga pada lapisan amil alkohol Depkes RI., 1989.
Universitas Sumatera Utara
31
3.6.4 Pemeriksaan tanin