20
c. Golongan spiral
Golongan spiral merupakan bakteri yang bengkok atau berbengkok- bengkok berupa spiral. Bakteri ini tidak banyak terdapat, karena itu merupakan
golongan yang paling kecil jika dibandingkan dengan golongan kokus maupun dengan golongan basil.
2.6 Uraian Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
2.6.1 Bakteri Escherichia coli
Escherichia coli disebut juga Bacterium coli, merupakan bakteri gram
negatif, aerob atau anaerob fakultatif, panjang 1-4 µm, lebar 0,4-1,7 µm, berbentuk batang, tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh baik pada suhu 37
o
C tetapi dapat tumbuh pada suhu 8-40
o
C, membentuk koloni yang bundar, cembung, halus dan dengan tepi rata. Escherichia coli biasanya terdapat dalam saluran cerna
sebagai flora normal. Bakteri ini dapat menjadi pathogen bila berada diluar usus atau dilokasi lain dimana flora normal jarang terdapat Jawetz, 2001. Strain
Escherichia coli yang memproduksi enterotoksin melepaskan toksin yang
menyebabkan sekresi elektrolit dan cairan ke saluran pencernaan yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan gejala diare yang bervariasi yaitu dari ringan sampai
berat Supardi dan Sukamto, 1999.
2.6.2 Bakteri Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus
termasuk dalam
suku Micrococcaceae.
Staphylococcus aureus berasal dari kata “Staphele” yang berarti kumpulan dari
anggur, dan kata “aureus” dalam bahasa Latin yang berarti emas. Staphylococcus aureus
merupakan bakteri gram positif, aerob atau anaerob fakultatif berbentuk
Universitas Sumatera Utara
21
bola atau kokus berkelompok tidak teratur, diameter 0,8-1,0 µm, tidak membentuk spora dan tidak bergerak, koloni berwarna kuning. Bakteri ini tumbuh cepat pada
suhu 37
o
C tetapi paling baik membentuk pigmen pada suhu 20-25
o
C. Jawetz, 2001. Staphylococcus aureus hidup sebagai saprofit di dalam saluran-saluran
pengeluaran lendir dari tubuh manusia dan hewan seperti hidung, mulut, tenggorokan dan dapat pula dikeluarkan pada waktu batuk atau bersin. Bakteri ini
dapat menyebabkan berbagai macam infeksi seperti intoksikasi, jerawat, bisul, meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis pada manusia dan hewan
Supardi dan Sukamto, 1999. Keracunan makanan oleh Staphylococcus aureus dapat menimbulkan
berbagai gejala setelah 2-4 jam. Gejala-gejala tersebut yaitu meliputi muntah, diare, mual, kejang dan timbul perasaan letih Adam dan Moss,1995.
2.6.3 Pengukuran aktivitas antibakteri