Fase Pertumbuhan Bakteri Klasifikasi bakteri

18 2. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang dapat tumbuh tanpa oksigen. 3. Bakteri anaerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat tumbuh dengan oksigen ataupun tanpa oksigen. 4. Bakteri mikroaerob, yaitu bakteri yang dapat tumbuh baik dengan adanya sedikit oksigen Pratiwi, 2008 e. Nutrisi Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan pembentukan energi. Berdasarkan kebutuhannya nutrisi dibedakan menjadi dua yaitu makroelemen elemen yang diperlukan dalam jumlah yang banyak dan mikroelemen elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit Pratiwi, 2008.

2.5.1 Fase Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan bakteri meliputi empat fase Pratiwi, 2008 yaitu: 1. Fase stasioner Pertumbuhan bakteri berhenti pada fase ini dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati. Karena pada fase ini terjadi akumulasi produk buangan yang toksik. 2. Fase eksponensial fase log Fase ini merupakan fase dimana mikroorganisme tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum, tergantung pada genetika bakteri, sifat media dan kondisi pertumbuhan. Sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa yang bertambah secar eksponensial. Universitas Sumatera Utara 19 3. Fase lag Fase lag merupakan fase adaptasi, yaitu fase penyesuaian mikroorganisme pada suatu lingkungan baru. Ciri fase ini adalah tidak adanya peningkatan jumlah sel yang ada hanyalah peningkatan ukuran sel. Lama fase lag tergantung pada kondisi dan jumlah awal mikroorganisme dan media pertumbuhan. 4. Fase kematian Pada fase ini terjadi penurunan nutrisi yang diperoleh oleh bakteri sehingga bakteri memasuki fase kematian. Laju kematian melampui dari laju pertumbuhan, dan pada akhirnya pertumbuhan bakteri terhenti Volk dan Wheeler, 1988.

2.5.2 Klasifikasi bakteri

Berdasarkan bentuk morfologinya maka bakteri dapat dibagi atas tiga golongan Dwidjoseputro, 1988, yaitu: a. Golongan basil Golongan basil berbentuk serupa tongkat pendek, silindris. Basil dapat bergandengan dua-dua atau terlepas satu sama lain, yang bergandeng-gandengan panjang disebut streptobasil, yang dua-dua disebut diplobasil. b. Golongan kokus Golongan kokus merupakan bakteri yang bentuknnya serupa bola-bola Kecil. Golongan ini tidak sebanyak golongan basil. Kokus ada yang bergandeng- gandengan panjang berupa rantai, disebut streptokokus, ada yang bergandengan dua-dua disebut diplokokus, ada yang mengelompok berempat disebut tetrakokus dan kokus yang mengelompokkan serupa kubus disebut sarsina. Universitas Sumatera Utara 20 c. Golongan spiral Golongan spiral merupakan bakteri yang bengkok atau berbengkok- bengkok berupa spiral. Bakteri ini tidak banyak terdapat, karena itu merupakan golongan yang paling kecil jika dibandingkan dengan golongan kokus maupun dengan golongan basil.

2.6 Uraian Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

Dokumen yang terkait

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Perbandingan Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dengan Metode Difusi Disk dan Sumuran terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus

5 35 46

Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus.

2 15 50

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN SIPROFLOKSASIN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli Multiresis

1 6 12

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 17

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 2

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 1 5

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 0 17

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 2 4

Efek Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L) Dengan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

0 1 20